Puisi aku dan sepi
Angin beku di pepohonan. Hanya kebisuan yang sejati.
Dan bulan tua lebih dalam pelukan mimpi.
Malam hitam trbangun lagi.
Sepi mengembara dalam waktu yang prlahan merajam ubunku.
ada yg tak hendak terbuang. Juga kunang-kunang menyisir lengang di pucuk-pucuk ilalang.
Ah !
alangkah getir kesementaraan ini.
Mengejar hasrat dijalan setapak. Tiap langkah kian terjerat.
Lalu apa yang dapat kau pahami ?
Dari aku dan sepi.
sumber
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment