Kumpulan Puisi Cinta Sedih

Puisi Cinta Sedih - Kalau kita membicarakan yang namanya Cinta memang tidak akan habisnya apalagi membicarakan Cinta Remaja yang mana dalam sosok remaja ini sangat mengebu-gebu dalam pencarian jati diri ini khusunya Cinta.
Sebelum anda membaca Puisi Cinta Sedih ini alangkah baiknya anda membaca tanda tanda cowok dan tips membuat lembaran baru dulu karena mungkin dengan membaca pengetahuan itu siapa tahu hati anda terobati setelah membacanya Oke langsung saja untuk membaca Kumpulan Puisi Cinta Sedih dibawah ini.

PUISI SEDIH 1


Aku hanya terdiam,

Atas pernyataan yang kau utarakan tempo hari
Karna tak ada satupun kenyataan yang berpihak pada hatiku...
denyut-denyut kesesalan mengenalmu,
iringi debaran-debaran yang terpendam dalam dada.

Tajamnya mata ini mengiring kebencian,
kebencian ini pun meruncing
seperti runcingnya ujung Panah yang saat ini ku pegang...
yang sampai saat ini aku tahan untuk satu arah,
sampai saat waktu semakin terlihat kasat dan kelam...
sampai akhirnya, rasa benci dan rasa dendam kalahkan cinta dan ketulusan...
hingga akhir hayatmu,
jasadmu harus terdiam dan mati dengan ujung panahku,
dan hidupmu berakhir oleh runcingnya dendamku.

oleh: Iman zenit.



Puisi sedih 2


Setelah kau hilang,

semua akan segera usai...
usai pula rasa ini,
usai pula harap ini,
hanya saja luka yang kau gores,
akan tetap membekas iringi rasa benci di hati,
yang kesekian kali harus menari
di penghujung runcingnya hari,dan di sepanjang tajamnya malam.
Aku berteriak di sepinya hari,
Aku bernyanyi di sunyinya malam,
Aku menari dalam kehampaan
tiada lelah terus ku mainkan,
hingga akhirnya semua tentangmu benar-benar hilang.

Oleh:Imn zenit.


 Puisi sedih3
 
Aku hanya terdiam,
atas pernyataan yang kau utarakan tempo hari

Karna tak ada satupun kenyataan yang berpihak pada hatiku...

denyut-denyut kesesalan mengenalmu,
iringi debaran-debaran yang terpendam dalam dada.

Tajamnya mata ini mengiring kebencian,

kebencian ini pun meruncing
seperti runcingnya ujung Panah yang saat ini ku pegang...
yang sampai saat ini aku tahan untuk satu arah,
sampai saat waktu semakin terlihat kasat dan kelam...

Sampai akhirnya,

rasa benci dan rasa dendam kalahkan cinta dan ketulusan...
hingga akhir hayatmu,
jasadmu harus terdiam dan mati dengan ujung panahku,
dan hidupmu berakhir oleh runcingnya dendamku. 


sumber
 http://blogsmutiara.blogspot.com/2011/08/puisi-sedih-01.html
http://www.adakau.com/2012/10/puisi-sedih.html

Ditulis Oleh : Unknown Hari: 8:32 AM Kategori:

0 comments: