TERTAWALAHBila senyum tak cukup lebar menampung bahagiamuSegelas kesenangan secangkir riang, mari reguk bersama
tertawalah kekasih tertawalah seperti kuncup yang merekah
indahkan hidupmu dengan tangkaitangkai bunga.
nikmati waktu kita di antara dramatika kehidupan
kenangan, keharuan, apa pun namanya, biarkan memenuhi rongga dada.
Tertawalah kekasih bila senyum tak cukup lebar
seluruh bumi berdebar, seluruh langit gemetar, para malaikat bergegas keluar
mengira ada yang menyusup ke dalam surga.
Ilalang
Kau bidadari di antara ilalang
menebar kecantikan di keluasan padang.
Kugamit jemarimu melangkah dalam tawa bahagia
lalu kaubiarkan jalan setapak tercipta di hatimu.
Luasnya padang sabana tak dapat menggantikan luasnya hatimu
menerima setiap jejak langkahku.
Lalu tumbuh bunga-bunga di setiap senyummujiwaku seperti kupu-kupu dibuatnya.
Tetes Air
/1/
Kutanyakan pada embun di manakah mereka ingin menjadi butir air, di manakah tempat paling indah yang mereka bayangkan menjadi kenangan paling manis. Menjadi tetesan paling indah sebelum matahari menjemputnya ke angkasa. Di sudut matamu, gumam embun padaku.
Setiap kali kau memandangku, embunembun itu mengerling bahagia.
/2/
Aku bercermin pada sebuah kata dan melihat butiran air di balik tiap hurufnya, sebuah kata bercerita tentang hujan dan kau menyelinap tiap bulirnya membuat hujan menjadi peman dangan paling menyenangkan bagiku.
/3/
Sehabis mandi. Parasmu ranum dan menyegarkan. Lalu butir butir air bagai menuruni celah lembah, mengerling padaku. Tibatiba aku terhanyut di sungai tanpa dasar. Tenggelam di dadamu.
sumber
puisi bahagia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment