Cintamu sungguh terlalu sulit untukku.
Bukankah yang ku pinta hanya cinta sederhana dan bersahaja….
Jika,semua terasa kian menyesakkan dada dan memberatkan langkahku..
Akan ku tarik ulang semua ungkapan kata atas nama cinta yang pernah ku utarakan
Bukankah yang ku pinta hanya cinta sederhana dan bersahaja….
Jika,semua terasa kian menyesakkan dada dan memberatkan langkahku..
Akan ku tarik ulang semua ungkapan kata atas nama cinta yang pernah ku utarakan
padamu..
Kembalikan rasa ini di tempat semula.
Jauh sebelum kita bersua.
Kali ini ku mohon ijinkan saja aku jadi embun yang selalu ada untuk rerumputan dengan segala ketulusan nya.
Meski terkadang hilang bersama datangnya mentari.
Akan akan datang dan berulang kali tak kenal lelah untuk selalu menyertaimu.
Kamu bisa rasakan hadirku memang ADA,meski kadang tak tertangkap mata.
Kembalikan rasa ini di tempat semula.
Jauh sebelum kita bersua.
Kali ini ku mohon ijinkan saja aku jadi embun yang selalu ada untuk rerumputan dengan segala ketulusan nya.
Meski terkadang hilang bersama datangnya mentari.
Akan akan datang dan berulang kali tak kenal lelah untuk selalu menyertaimu.
Kamu bisa rasakan hadirku memang ADA,meski kadang tak tertangkap mata.
Dan…
Kamu tak akan sanggup menggenggamku bahkan mencengkeram erat sekali pun.
Hmmmmm semua pasti akan tampak lebih menyenangkan.
Daripada saat ini.Bagiku cintamu laksana api yang selalu menyakiti.
Membakarku perlahan,membuat semua nya akan jadi musnah tak bersisa..
Kamu tak akan sanggup menggenggamku bahkan mencengkeram erat sekali pun.
Hmmmmm semua pasti akan tampak lebih menyenangkan.
Daripada saat ini.Bagiku cintamu laksana api yang selalu menyakiti.
Membakarku perlahan,membuat semua nya akan jadi musnah tak bersisa..
( Written by ; Ita Millyantina Harijadi )
Karya : Ita Millyantina Harijadi
0 comments:
Post a Comment