hati ini trasa sunyi tanpa nafas cintamu… hidup ini sepi tanpa senyuman darimu diri ini senyap tanpa jiwa kasih mu… ruang hatiku gelap tanpa arah tuk melangkah. cinta… mengapa semua harus terjadi ??? mengapa disaat terang dunia kalbuku kau berlalu kau tinggalkan sepenggal dusta dalam rasa… cinta… aku hanya mampu memeluk rasa memeluk mimpi senja yang kelabu meniti harapan fajar kelana.. cinta… kau buat aku tak yakin…
Kau acuhkan aku,
tak pernah anggapku ada.
Kau selalu tampakan semu,
Hanya kepalsuan yang kau balaskan…
Aku selalu berharap ada hari-hari yang menyenangkanku,
Walau sesaat,
dan walau harus hilang bersama redupnya mentari di penghujung hari…
Aku pun selalu berharap ada malam yang bisa menyenangkanku,
walau sesaat,
dan harus hilang seiring pagi menjelang…
Aku ingin selalu bersamamu
walau keadaan akhirnya tentukan lain,
sampai keadaan itu menyatakan bahwa kemungkinan itu benar-benar tak mungkin.
Aku hanya terdiam,
atas pernyataan yang kau utarakan tempo hari
Karna tak ada satupun kenyataan yang berpihak pada hatiku…
denyut-denyut kesesalan mengenalmu,
iringi debaran-debaran yang terpendam dalam dada.
Tajamnya mata ini mengiring kebencian,
kebencian ini pun meruncing
seperti runcingnya ujung Panah yang saat ini ku pegang…
yang sampai saat ini aku tahan untuk satu arah,
sampai saat waktu semakin terlihat kasat dan kelam…
sampai akhirnya,
rasa benci dan rasa dendam kalahkan cinta dan ketulusan…
hingga akhir hayatmu,
jasadmu harus terdiam dan mati dengan ujung panahku,
dan hidupmu berakhir oleh runcingnya dendamku.
sumber
0 comments:
Post a Comment