Pengertian Drama
Drama adalah suatu aksi atau perbuatan
(bahasa yunani). Sedangkan dramatik adalah jenis karangan yang
dipertunjukkan dalan suatu tingkah laku, mimik dan perbuatan. Sandiwara
adalah sebutan lain dari drama di mana sandi adalah rahasia dan wara
adalah pelajaran. Orang yang memainkan drama disebut aktor atau lakon.
Di bawah ini contoh naskah drama pendek.
Suasana di depan sekolah pada suatu
siang sepulang sekolah. Terlihat seorang anak sekolah bernama Deri
membeli beberapa kantung kacang dari sebuah warung.
Ia segera pulang ke rumahnya.
Suasana rumah Deri. Deri membuka sepatu
dan kaus kakinya. Ia meletakkannya begitu saja di belakang pintu
rumahnya. Ia lalu segera pergi ke kamarnya. Ibunya melihat tindakan
Deri.
Ibu : (marah) “Deri,
sepatumu jangan diletakkan sembarangan. Kan, sudah ibu sediakan rak
khusus untuk menyimpan sepatu.”
Deri : (menyeka keringat di keningnya) “Deri kan capek, Bu. Hari ini rasa nya gerah banget. Lagian, kan ada Bi Surti.”
Ibu : “Bi Surti pulang kampung selama tiga hari. Lagian, kenapa kamu menanyakan Bi Surti?”
Deri : “Biasanya kan Bi Surti yang suka membereskan sepatuku.”
Ibu : (kesal) “Untuk hal seperti ini, Ibu rasa kamu bisa me ngerjakannya sendiri.”
Deri : (segera mengambil sepatu dan kaus kakinya yang ber serakan) “Aahh… Ibu.”
Deri segera masuk ke kamarnya. Suasana
berganti menjadi kamar Deri. Di kamar, terdapat sebuah tempat tidur
kecil, kipas angin, meja belajar, dan sebuah tempat sampah. Deri
merebahkan diri di atas tempat tidurnya. Ia melemparkan tasnya ke
samping bawah meja belajarnya. Ia belum mengganti baju seragamnya. Lalu,
ia menyalakan kipas angin.
Deri : (sambil membaca buku yang diambilnya dari meja belajar) “Ahh… begini kan lebih enak….”
Deri membuka bungkus kacang yang ia beli
tadi. Ia membuka satu per satu dan melemparkan begitu saja kulit-kulit
kacang ke bawah tempat tidurnya.
Suasana malam. Deri tidak bisa tidur. Ia mendengar suara-suara aneh.
Ciiitttt… cit… cittt…. Deri ketakutan. Dari kolong tempat tidurnya, keluar seekor tikus.
Deri kaget. Ia paling takut pada tikus.
Tidak berapa lama kemudian, beberapa ekor tikus keluar dari kolong
tempat tidurnya. Deri mengambil sapu ijuk.
Deri : (mencoba mengusir tikus-tikus) “Ukhhh… mengganggu saja!” (memukul seekor tikus)
Beberapa tikus malah menghampiri Deri.
Deri : (ketakutan dan menjerit-jerit) “Ibu, Ibu tolongin Deri!”
Ibu : (membuka pintu kamar Deri) “Ada apa kok kamu teriak-teriak?”
Deri : (wajahnya pucat) “Ibu, banyak si Jerry!”
Ibu : “Jerry, siapa itu Jerry?”
Deri : (menunjuk ke bawah tempat tidurnya) “Maksud Deri banyak tikus kecil.”
Ibu : (kebingungan) “Di mana?”
Deri : “Itu di bawah tempat tidur Deri! Deri takut. Deri tidak mau tidur di kamar Deri.”
Ibu : “Ya sudah, malam ini kamu tidur bersama kakakmu saja.”
Suasana pagi hari. Ibu masuk ke kamar
Deri. Ia kaget melihat sampah-sampah berserakan di bawah tempat tidur Deri.
Ibu : (berteriak, mukanya cemberut)
“Derii…sini!”
Deri : (memakai seragam sekolah) “Ya ada apa, Bu?”
Ibu : “Lihat!” (menunjuk ke sampah yang berserakan) “Kamu jorok sekali. Pantas banyak tikus di kamarmu.”
Deri : (malu dan tertunduk) “Habis bagaimana dong?”
Ibu : “Lho kok, malah tanya. Mulai
sekarang kamu harus menjaga kebersihan kamarmu. Kamu jangan membuang
sampah sembarangan lagi. Kan, sudah ibu sediakan tempat sampah di
kamarmu (menunjuk ke tempat sampah). Apa perlu Ibu membuatkan plang
peringatan di sini?”
Deri : “Ibu bisa saja. Deri janji tidak akan membuang sampah sembarangan lagi. Deri kapok sama si Jerry-Jerry nakal.”
Ibu : (tersenyum) “Ya sudah, sekarang kamu pergi sekolah. Pulang sekolah nanti, kamu harus membersihkan kamar mu.”
Deri : “Baik, Bu!”
Sejak saat itu, Deri selalu menjaga kebersihan kamar nya.
*dari berbagai sumber
0 comments:
Post a Comment