|
Puisi Kangen Rindu
Dibalik sinar lilin kecil
dipagi yang jernih
adakah kau dengar suara didalam hatiMu
Aku yang merindukanMu …
Aku yang terdiam menatap bulan
dibawah langit yang kelam termenung menantiMu
berharap kesetia’anMu mengabulkan impianKu ..
detak detik waktu yang berjalan
mengantarkanKu dalam mimpi
yang berharap Kau hadir dalam mimpi terindahKu ..
Sayang Aku mencintaiMu
Hadirlah dalam setiap langkahKu
menggenggam tanganKu saatKu rapuh
karenaKu tak bisa hidup tanpaMu ..
Puisi Rindu WS Rendra
Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku
menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
kau tak akan mengerti segala lukaku
kerna luka telah sembunyikan pisaunya.
Membayangkan wajahmu adalah siksa.
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.
Engkau telah menjadi racun bagi darahku.
Apabila aku dalam kangen dan sepi
itulah berarti
aku tungku tanpa api... (WS. rendra)
burung merak... kritis dengan anggunnya...
yiipp... i love this of his poems the most... what about you?
Puisi Rindu untuk Kekasih
Aku kangen,
Seperti tungku yang merindukan kayu
Atau dedaunan yang merindukan embun
Aku kangen
Pada harum sikapmu yang menghiasi pagi
Seperti udara dalam nafas nyanyi emprit di dahan bulir waktu
Aku kangen
Seperti gemercik air yang dirindukan penglihatan
Atau arak-arakan awan putih yang dirinduka pendengaran
Atau sungai yang merindukan pelangi
Aku kangen
Ingin bercumbu dalam balutan kabut
Ingin memeluk suara
Ingin membenamkan rasa
Bersamamu…
(I miss you,
As a long stove firewood
Or leaves a longing for moisture
I miss
At that decorated the way you smell in the morning
Like a breath of air in the song sparrow on the branch fascicle time
I miss
Like water splashing missed vision
Or the procession of white clouds that missed hearing
Or miss the rainbow river
I miss
Want to flirt in her fog
Wanted to hold votes
Want to immerse taste
With you)
GADIS PEMINTA-MINTA
Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka
Tengadah padaku, pada bulan merah jambu
Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa
Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil
Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok
Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan
Gembira dam kemayaan riang
Duniamu yang lebih tinggi dari menara ketedral
Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kauhafal
Jiwa begitu murni, terlalu murni
Untuk membagi dukaku
Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil
Bulan di atas itu, tak ada yang punya
Dan kotaku, ah kotaku
Hidupnya tak lagi punya tanda
kangen
sunyi masih menggeliat disini, kang
lebur dalam sajak
lalu menggelantung diudara
dan menyergapku
pada dimensi tanpa imaji
kosong
hanya pena,
menyongsong bayangmu
dititik koma
SMS (kepada-MU)
menyimak embn dikelopak mawar
abjad-abjad dadaku onar
kehilangan getar
kenapa tak jua ada jawab
pesan singkatku
yang selalu tengadah-memerah
pucat pasi acap kali
adakah sujudku masih geradakan?
adakah tadarusku yang tersengal?
(?)
maaf!
bila aku kelewat bebal
tak pecus membaca sinyal
yang pernah KOU kirimkan?
pagi dini,290408
|
Bagaimana puisi-puisi rindu di atas, bagus kan???
0 comments:
Post a Comment