Tlah lelah mata ini memandangi senyummu yg kelabu,
begitu dingin sampai di relug jiwaku yg terdalam.
tak ubahnya pancaran matamu ,seperti serpihan sinar masalalu.
yang penuh dengan kenangan.
dengan cara apa,aku membendung tetesan air mataku..
ketika langkah kecil kakiku perlahan pergi menjauh darimu.
karna tiang-tiang penyangga cinta yg di bangun dengan pengorbanan itu,
kini mulai rapuh.
dan pilar utama yg di bangun dengan kasih dan sayang kini mulai retak.
akankah aku mampu bertahan..dari angin kehancuran dan badai yg meleburkan.
kemana aku bisa terbang,kalau ternyata sayap-sayapku telah kau patahkan dengan ke egoisanmu.
apa aku akan tetap di sini ,sendiri,jauh dari hangatnya pelukmu.
aku akan tenggelam dalam lautan luka yg bisa menghentikan nafasku.
dan kau akan membunuhku dengan ribuan duri cinta yg akan menusuk di jantungku,
dan menggoreskan luka di hatiku.
sementara hati yg tlah kau lukai ini masih setia mengagungkan namamu.
mengindahkan senyummu,dan dalam luka yg tlah kau goreskan hati ini masih bisa berbisik lirih,
dan dalam sakit ia masih bisa berbicara tentang cinta kepadamu.
karna tiang-tiang penyangga cinta yg di bangun dengan pengorbanan itu,
kini mulai rapuh.
dan pilar utama yg di bangun dengan kasih dan sayang kini mulai retak.
akankah aku mampu bertahan..dari angin kehancuran dan badai yg meleburkan.
kemana aku bisa terbang,kalau ternyata sayap-sayapku telah kau patahkan dengan ke egoisanmu.
apa aku akan tetap di sini ,sendiri,jauh dari hangatnya pelukmu.
aku akan tenggelam dalam lautan luka yg bisa menghentikan nafasku.
dan kau akan membunuhku dengan ribuan duri cinta yg akan menusuk di jantungku,
dan menggoreskan luka di hatiku.
sementara hati yg tlah kau lukai ini masih setia mengagungkan namamu.
mengindahkan senyummu,dan dalam luka yg tlah kau goreskan hati ini masih bisa berbisik lirih,
dan dalam sakit ia masih bisa berbicara tentang cinta kepadamu.
0 comments:
Post a Comment