Ini tentang mempertahankan rasa untuk Pria di Pulau Lain.
Malam minggu atau malming atau satnite, bagi sebagian kaum muda adalah malam yang spesial. Selalu dianggap istimewa. Dulu aku tidak masuk golongan mereka sampai beberapa minggu terakhir ini aku ikut-ikut latah mengistimewakan malam minggu.
Tentu saja ini karena satu orang. DIA.
Bukan. Bukan karena pada malam minggu dia akan berkunjung ke rumah atau
menjemputku dan mengajakku keluar. Sama sekali bukan. Malam minggu
adalah malam yang panjang sekedar kami gunakan untuk berbincang sambil
diganggu jarak.
Seperti dua malam minggu kemarin.
"Malming" katanya singkat."Terus?""Kamu nggak keluar?""Kalau kamu jemput aku mau.""Emang sekarang di rumah?""Iya""Pengennnya bilang 'kan kamu sekarang di rumah, aku samperin ya'. Tapi jauuuuuhhh :D ""Harusnya kamu tidak perhitungan""Hha, lagi apa?""Biasa kan. Baca buku. Apa lagi.""Rajin banget. Buku apa ?""Bukunya Tere Liye. Keren deh. Kalau kamu?""Aku lagi nonton Naruto. Ceritanya tentang apa?""Tentang bagaimana memaknai kehidupan dan arti kehilangan""Hha, sama dong. Naruto juga bercerita tentang bagaimana menghargai hidup dan kematian :p "
Aku terkekeh. Ya ampun, bagaimana bisa dia menyamakan kisah Naruto dan cerita dalam novel Tere-Liye ??
***
Malam ini ketika aku sedang diluar untuk makan malam dia mengirimiku
pesan. Seperti biasa, dia punya sapaan unik untuk membuka percakapan.
"Loha!! Udah malam minggu lagi. Kamu kemana?" Aku tertegun.
"Nggak kemana-mana" kataku berbohong.
"Tidak sedang duduk termenung sendirian diatas kasur 'kan?""Tidak.""Kalau aku lagi di luar nih. Ada perayaan di markas bonek cabang Batam !""Kok malah sms-an,""Tak apa. Ini kan sekalian nemenin kamu""Duh, senengnya ditemenin dari Batam""Hehe. Bagaimana kuliahmu?"
Aku menghela nafas. Salah satu kesukaanku ketika berbincang dengannya di
akhir pekan adalah ini. Membicarakan tentang kuliah. Lebih banyak hal
yang ingin aku ceritakan padanya. Dan aku juga ingin mendengarkan lebih
banyak dari dia.
"Kuliahku lancar..." Jawabku.
"Oh baguslah. Kalau aku sudah penat. Proyek menumpuk. Semester tiga ini akan kembali berkutat dengan line follower"
"Kalau begitu, semangat ya kamu. Hap hap !"
Seperti biasa, sudah waktunya aku menjadi penyemangat. Tapi malam ini
aku mau beda. Aku mau jarak pergi. Sehingga aku dan Dia tidak
diganggunya lagi. Bisa nggak ??
0 comments:
Post a Comment