semua sementara, harapanpun sekejab
gembira sebatas di tatap yang terlihat
pada raut yang kasar...
batin mer0nta...
batin menangis....
kenapa?
kerana lelah, penat di belasah jenuh
kesia-sian setiap perancangan dan asa.
mengeluh ?
sema saja, tiada guna.. teruskan saja
biarkan saja keluh peluh itu membasahi
dahi fikir.
lantas ?
Genggam semua yang ada sekarang...
Hanya sekeping hati ?
iya...
biarkan sekeping hati itu melanjutkan
langkah.
Biarkan terus berjalan dalam kese0rangan.
Jangan harap iba...
Jangan menagih simpati
Daki saja bebukit itu sendiri.
Dengan kaki terluka ?
iya...
Dengan kaki terluka...
Usah hirau mereka, mereka yang berpaling
itu, kerana ini adalah hidupmu wahai yang
menimang peluh resah.
Saat ini...
Saat ini sebentar kekalutan itu di pihakmu,
Tapi bukan makna ia akan berkekalan...
Akan adakah sepercik sinar itu ?
ia...
ia akan datang..
Kapan ?
Berdoalah... berusahalah, ia pasti menghampiri
mu.
Sekarang peluk apa yang ada, bergembira
biar dalam sepi, tertawa biar dalam tangis.
batin menangis....
kenapa?
kerana lelah, penat di belasah jenuh
kesia-sian setiap perancangan dan asa.
mengeluh ?
sema saja, tiada guna.. teruskan saja
biarkan saja keluh peluh itu membasahi
dahi fikir.
lantas ?
Genggam semua yang ada sekarang...
Hanya sekeping hati ?
iya...
biarkan sekeping hati itu melanjutkan
langkah.
Biarkan terus berjalan dalam kese0rangan.
Jangan harap iba...
Jangan menagih simpati
Daki saja bebukit itu sendiri.
Dengan kaki terluka ?
iya...
Dengan kaki terluka...
Usah hirau mereka, mereka yang berpaling
itu, kerana ini adalah hidupmu wahai yang
menimang peluh resah.
Saat ini...
Saat ini sebentar kekalutan itu di pihakmu,
Tapi bukan makna ia akan berkekalan...
Akan adakah sepercik sinar itu ?
ia...
ia akan datang..
Kapan ?
Berdoalah... berusahalah, ia pasti menghampiri
mu.
Sekarang peluk apa yang ada, bergembira
biar dalam sepi, tertawa biar dalam tangis.
0 comments:
Post a Comment