Masih terlalu pagi jika kuderetkan abjad tentang namamu
semalam telah aku minum keringat purnama dibentuk bias
berharap jelaga rindu sedikit pasi
dipugar cahaya
namun semakin hitam aku mendekam
Padahal telah kutikam lagi luka-lukaku yang masih basah
dengan segala ingatan tentang bagaimana kau mengoyak tawaku
tentang bagaimana belah bibirku kini berkerut jika melukis senyum
setelah kau lumat dengan rayuan yang kata-katanya tak mampu kau legalkan
dengan hati
biar perihnya membuatku mengerang mengumpatmu
Aku mencungkel semua kekejamanmu
memuntahkannya dari batok kepalaku
agar tergelar tepat di mataku yang masih berkaca-kaca
semua pantulan bayangmu aku tuduh telah menyalib mimpiku
yang masih mencari celah untuk bahagia
Dan...
Sekuat apapun aku mencoba membencimu
aku hanya mampu mencintamu...
0 comments:
Post a Comment