Cerpen Syarifah Zulfa
Cinta.. rasa ini membuat aku gila.. rasa ini membuat aku jadi
bingungdan membuat aku tak mengerti harus berkata apa,, kepada siapadan
bagaimana mengatakannya. Rasa cinta membuat aku luka.. rasa cinta
membuat aku bingung dan rasa cinta membuat aku bahagia…
Sebulan lalu.. aku mempunyai seorang sahabat yang selalu memberikan bahunya untuk aku bersandar, yang
selalu memberikan sapu tangan nya untuk mengelap air mata ku.. yang
selalu memberikan senyum diwajah ku .. selalu ada untuk ku dan selalu
ada di hati ku.
Sahabat ku ini bernama Azhar.. kami sudah bersahabat kurang lebih selama 6 tahun, sejak SMP aku selalu bersamanya… semua yang ku punya pasti dia tau dan semua sedih dan bahagia ku dia kan tau, termasuk saat aku menjalin kasih sama seorang cowok.. dia tau meski tak menyetujui nya tapi dia tak pernah meninggal kan aku,, aku juga gak tau kenapa dia selalu gak setuju saat aku pacaran dengan cowok.. karena saat itu aku hanya teman dekat nya.
Sekarang aku sudah kuliah semester 2.. aku merantau dari daerah ku.. aku pergi meniggalkankota kelahiran ku, meski sedih rasanya meninggal kan Ibu, ayah dan adik ku satu-satu nya, teman-teman ku di SMA dan di Kota ku… tapi aku harus tetap berjuang karena ini adalah masa depan ku.
Saat di Halte BIS.. azhar mengantar ku.. dia tidak masuk universitas yang sama dengan ku..jadi kami berpisah untuk sementara waktu.. kami mang sahabt yang akrab, semua teman-teman tau meski terkadang mereka menyangka kami sepasang kekasih, tapi kami tak perduli,, kami tetap bersahabat.
“SAY… jaga diri baik-baik ya…, jangan lupa minum air putih yang banyak.” Kata Azhar sambil mengangkat barang ku kedalam BIS “ jangan lupain aank” (aank adalah nama panggilan aku untuk nya, dan dia memanggil ku SAY, jika digabungkan akan menjadi “SAYAANK”)
“Iya Aank….. Ira gak akan melupakan Aank..” Sambil melihat wajah Azhar yang mulai berubah. Entah kenapa hatiku mulai berdetak. Jantung ku terasa sakit melihat wajah sedih Azhar, aku jadi gak semangat untuk pergi , aku jadi gak bisa meniggal kan keluarga di sini terutama meninggalkan Azhar. Rasa takut menyelimuti tubuh ku, rasa takut akan kenyataan tidak ada lagi Azhar di samping ku.. rasa takut kehilangan Azhar.
“Ila…!!!!!!!!!!!!” terdengar suara yang kompak yang tak asing lagi bagi ku… suara itu memecah kan lamunan ku. “Ila,.. jangan lupain itaya..??” RENGEK Ita, teman ku di masa SMA “Iya Ta… Ila gak akan melupakan Ita” Kataku sambil memeluk Ita, tapi saat aku memluk nya, semua teman-teman ku ikut berpelukan.. kami membuat pelukan besar.
Sedih sekali rasa nya, meninnggalkan mereka, meninggalkan keluarga dan meninggalkan Azhar. Ku COBA UNTUK tetap senyum dan semangat, karena aku harus jadi orang yang tegar dan aku juga tak boleh mematahkan harapan yang telah di bentang kedua orang tua ku, biar aku bersedih sekarang, tapi nanti aku akan bahagia dan membalas air mata yang keluar ini dengan senyum kebanggan orang tua ku dan senyum Azhar karena telah mempunyai teman seperti ku.
SEMANGATT….!!!
****
Di Jambi, ku menemukan teman-teman yang tak kala baik nya, aku tetap tersenyum sambil menerima kehidupan baru yang ada di dunia ku ini, kehidupan kampus yang jauh beda dengan masa SMA, kehidupan kampus dengan teman-teman yang mempunyai pola fikir yang dewasa, kehidupan kampus yang hanya menyatakan kebenaran bukan khayalan, kehidupan kampus bersama teman baru.. bukan Azhar.
“Uchhh… kenapa aku selalu rindu kampung ku ya Vi…” Kataku sambilmenghempas kan tubuh ku di ataskasur. Lelah telah menghinggapi tubuh ku, hari ini sungguh terasa panas, di kamar kos yang lumayanbesar ini, aku baringkan tubuh kuyang penuh keringat, ku stel kipas angin yang berada tak jauh dari samping ku, kurasakan angin yang meniup tubuh ku memberikan rasa yang nyaman.
“Jangan ngeluh lah say…. Katanya mau semangat” kata Devi (teman kos ku, dan dia juga berasal dari kota yang sama dengan ku) “ Ech.. ada cerita ne…!!!” katanya sembari duduk di samping ku
“echh… awas donk,.. aku kepanasan ne…!!!” SAMBIL menggeleng-gelangkan tangan ku menyuruh Devi minggir “ Iya…ya… aku minggir.. pelit banget sich, akukan juga kepanasan” Kata devi sambil menggeser tempat duduk nya “mau tau gak cerita na apa???”.
“Mang cerita na apa Vi????”
“Kenal kan sama bang Ridwan????” Kata Devi sambil mengibas-ngibas kan rambut nya “Kenal Donk…. Kenal…….banget,…” Kata ku sambil duduk dengan penuh semangat ku pandangi Deviyang tersenyum geli mendengar jawaban ku
“Segitu semangat nya say…??” Kata Devi yang kemudian berbaring di samping aku yang duduk dengan mimic muka tak sabaran mendengar cerita tentang bang Ridwan, maklum akuudah lama mengagumi bang Ridwan, udah lama juga berharap dekat ama dia.
“Kau kan tau Vi…aku suka dia…ayolah…mang kenapa dengan nya??” Kataku gak sabaran
“ Dia udah putus sama adek kelaskita waktu SMA,, tyuz katanya dia minta nupe kamu” Duk..jantungku langsung berdegup saat mendengar penuturan Devi “Kox diam…..?? gak senang yaaa…. “ Kata Devi yang kemudian mengeluarkan HP Nya “Mau dikasih atau gak ne..??? kalau gakya udah “ KEMUDIAN dia berdiri,, dan pergi menuju pintu. Sampai di pintu devi berbalik dan kembali bertanya padaku “ mau atau tidak ne….?? aku hitung samapi tiga ne… 1….” Katanya sambil melangkah kan kaki ke pintu “ 2…………..” Devi semakin keluar “3………” KATANYA DAN KELUAR MENINGGalkan aku yang masih tak percaya, termenung, senang dan apa lah pokok nya…. Ech…. Aku langsung menghambur keluar mencari Devi.. kulihat Devi tersenyum di samping pintu kamarkos ku,, kemudian dia tertawa melihat gelagat ku yang aneh “AHAhahahahhaha…. Kukira kau tak mau Ila…. “
“MAU LAH Vi…KIRIM lah nupe aku kedia…aku juga mau nupe nya Vi…” Kata ku dengan senang nya “Wich…. Segitu senang nya “ Kata Devi yang menyerahkan nupe Bang Ridwan kepada ku… “Untuk mu Ila… apalah yang gak… hehehhehe”
Senang sekali rasanya, aku dapatnupe bang Ridwan, cwo yang ku kagumi sejak aku SMP,,, uchhhh rasanya lelah tadi telah terbayar dengan ini semua.
****
Aku sudah dekat dengan bang Ridwan, aku semakin suka dengancara bicara nya, dengan cara dia perhatian sama aku, dengan cara dia ngomong, bahakan dengan sifatnya yang penyabar membuat ku jadi sangat senang. Sampai suatu hari, aku di tembak oleh dia…wichhhh alangkah senag nya….Ai…. Gak terlukiskan oleh kata-kata saking senang nya.
Semua teman ku mengucap kan kata selamat kepada ku,,,. Karenamereka tau aku sudah mengagumibang Ridwan sejak SMP,, sekarangmalah dapat hehehhe….
Malam ini aku sangat bahagia, akuudah jadian sama bang ridwan dan sudah menginjak usia 2 hari hehhehehehe…masih baru banget ya…. Tuuuut….Tuuuut…,.. terdengarsuara getaran di hp aku, aku punmelihat “Aank….!!!” JANTUNGKU SERASA berhenti berdetak saking senang nya, udah lama aku gak ngomong sama dia, semenjak aku kuliah di sini , dia gak pernah ngubungin aku, tapi sekarang dia ngubungin aku.
“Hallo…assalamualaikum” kata ku dengan suara yang senang
“Waalaikum salam… Say lagi apa????” Kata nya dengan suara yang membuat tubuh ku bergetar, kenapa sich aku…biasa aja kali, hanya dengar suara sember nya.. Huffttt
“Ba.. baa… baik Aank” Gugup juga aku akhirnya “Kenapa gugup Say…hemmmzzz jangan-jangan karena senang ngomonk sama Aank ya..????”
“Ichhh GR bangett kamu Aank… kenapa sombong banget sama aku… bukan nya udah janji akan hubungin Say” Kata ku dengan judes na
“Sorry ya Say.. Aank sibuk nyiapintugas kuliah di sini. Jangan marah donk, nanti bibir nya panjang 5 cm” kata nya sambil tertawa
“Biarin…!!!!” kata ku sambil memanjang kan bibir ku… hehhehebenar-benar jadi BIMOLI ne,.. Kami pun tertawa lepas, kami menghilangkan rassa rindu di hati,sampai rasa rindu itu berubah menjadi rasa kekesalan
“Say.. aank leh nanya gak????”
“nanya apa Aank??” kata ku harap-harap cemas. Ichh.. apa yang diharap cemas si sich… biasa aja kali
“Say pacaran sama bang Ridwan yaa????”
Duk… jantungku berdegup.. entah kenapa aku jadi tak enak, ingin berbohong tapi aku rasa dia juga udah tau, soal nya dia kan satu universitas dengan bang ridwan, tapi kenapa aku jadi gak ingin mengungkap kan kalau aku pacaran sama bang ridwan, aku tak ingin Azhar tau aku pacaran sama bang ridwan.
Ya tapi bagaimana lagi, lidah tak bertulang ini telah mendahului hatiaku “Iya Aank..kenapa?” kata lidah tak bertulang ini
“Kanapa Say pacaran sama dia???” kata nya dengan nada suara yang tinggi
“Emang nya kenapa???” kataku bingung
“AAnk gak setuju!!!”
Apa masalah nya sich.. gak setuju terus ne orang. “Kenapa gak setuju, lagi pula bang Ridwan kan baik.. “
“Pokok nya gak setuju… titik” Kata nya sambil mematikan HP nya secara mendadak
Aku terkejut habis-habissan di buat nya, mau apa sich ne orang…semuanya serba gak setuju.
Aku coba untuk menghubungi nya lagi, tapi selalu di reject nya.. ya sudah lah aku biarin saja nanti juga baik.
****
Sudah lebih dua sebulan Aank tak menghubungi ku, kenapa rasa rindu akan dirinya selalu muncul dibenak ku, aku juga gak tau. Seharus nya yang aku rindui itu adalah bang Ridwan yang selalu memperhatikan aku yang selalu sabar dengan sifat ku yang egois ini, tapi malah Azhar yang ada di benak ku.
Apa sebenar nya rasa ku ini terhadap nya, apa sebenarnya rasa yang tumbuh dalah hati ku untuk mu Azhar. Bingung,, sedih,,kangen… saayang… yachh rasa itu berputar-putar di kepalaku. Sampai suatu hari, aku mendapat kabar dari Devi kalau Azhar putus dengan cewek nya..
Mendapat kabar itu, aku jadi senang bukan kepalang… nah hayo… kenapa aku senang harus nya aku sedih karena teman echhbukan sohib ku putus dengan pacar nya.. ini malah kebalikan nya. Hal itu membuat Devi bingungbukan main, akhirnya Devi pun bertanya kepada ku
“Ila kenapa sich???,, seharus nya kita sedih kan kalau teman kita baru aja putus kox ila malah senang???” Kata Devi sambil duduk di sebeblah ku yang asyik menyantap makanan karena selama sebulan gak ngomong sama Azhar aku jadi malas makan
Aku gak mikirin ucapan Devi, malah aku asyik mengunyah makannan yang ada di mulut ku
“ Ila…!!!” Bentak Devi yang sebel di cuekin
“Apa sich...??, aku lagi makan ne…”
“Ila ini,,, Devi kan nanya kenapa ilasenang??”
“Karena Azhar putus sama cewek na” UUpppsss….. kox aku ngomonk begitu,,, aku pun menghentikan makan ku..kemudian dengan perasaan berjuta aku menoleh keDevi,, kulihat Devi melongo dengansejuta pertanyaan yang ada di mata nya “Vi… tadi itu aku slaah ngomonk” Kata ku sedikit menyesal dengan ucapan ku
“Ila… hemmzzzz… ila suka Azhar ya???”
Tuupppzz… pertanyaan itu sepertibeban yang berat yang menghantam hati ku…kepala ku jadi berputar-putar karena pertanyaan yang tak ku duga keluar dari mulut manis Devi
“a..a…a..apa an sich… gak mungkin kan… Azhar itu sahabat aku” KATAku terbata-bata
“Bohong kan Ila…??? Sudah berapa lama Ila suka sama Azhar?? Tyuzz bang Ridwan gi mna??” Kata Devi sambil menatap tajam ke arah mata ku
“ApA AN sich vi… sudah ach aku mau mandi “ KATA ku sambil meninggal kan devi sendirian di ruang tamu. Aku tau sekarang pasti Devi bingung dan sudah menebak perasaan ku, tapi aku gak tau apa itu cinta atau tidak.
Sesampai di kamar aku langsung menutup pintu ku rapat-rapat, aku duduk di atas tempat tidur ku sambil memeluk boneka kesayangan ku. Aku memikirkan perkataan Devi kepada ku, kuingat semua perasaan yang melanda ku, rasa bosan ku kepada bang ridwan, rasa senangku saat berbicara dengan Azhar dan mendengar dia putus dan rasa sedih, kangen ku saat dia tak ada di sisi ku.. aku bigung.
Kulihat langit-langit kamar ku, ku pejam kan mata ku dan saat mata ini terpejam ku lihat wajah Azhar yang ada di dalam benak ku.. tanpa terasa bibir ku berucap“ Aku sayang kamu Azhar” mata ku langsung terbuka lebar, ku pegang nyeri hati di dadaku, ku rasa kan jantung ku berdegup kencang “aku sayang kamu azhar” semakin ku mengatakannya semakin cepat rasanya degup jantung ku.. semakin bahagia hati ku “aku sayang kamu Azhar..aku sangat sayang kamu.. aku..” Achhhhhh rasa nya aku bahagia sekali sampai tanpa terasa butiran air mata yang hangat telah meleleh di pipiku,. Nampak nya tempat penampungan nya telah penuh..
Sekarang baru ku sadari, aku mencintai Azhar bukan bang Ridwan. Dengan bang ridwan aku hanya mengagumi saja,, tapi bagaimana caranya aku mengatakan ini sama bang Ridwan.Sungguh tak adil rasanya, saat aku mengejar nya sampai akhirnya dia menyukai ku kemudian aku memutuskan nya,,, apa nanti aku akan di nilai wanita yang jahat. Achhh aku bingung
Dalam kebingungan ku,,, bang Ridwan menelepon,, jantungku berdetak seperti tersengat listrik, bukan karena aku cinta bang ridwan tapi karena aku telah tahu bahwa yang kucinta Azhar bukan dia. Akhirnya aku beranikandiri untuk mengakhiri dan berterus terang kalau aku tak mencintai nya aku hanya mengaguminya.
Dengan rasa bersalah yang amat mendalam ku katakana rasa penyesalan ku, kukatakan rasa maaf ku kepada nya, hanya ini yang terucap dari mulut nya
“bisakah berikan abang kesempatan untuk merubah rasa kagum itu menjadi cinta??’’ kata nya dengan suara lemah. Aku tak tau harus menjawab apa.. aku bingung “Jika tidak bisa, izinkan abang selalu di dekat adek meski adek hanya mengagumi abng, danizinkan abang untuk tak menghapus rasa cinta ini meski adek tak mencintai abang” SEtelah berucap seperti itu,, dia langsung mematikan HP nya,,,
Aku hanya bisa menghela nafas, meski rasa sedih akan kata-kata nya menghantui aku, aku merasakan rasa bersalah karena telah mempermainkannya, tapi entah kenapa rasa cinta ku untukAzhar semakin jelas dan semakin nyata dan semakin meletup letup di hati ku.
****
Liburan telah tiba… hati ku gembira.. hehhehehe hari ini aku liburan, aku pulang ke kota kelahiran ku dengan hati senang, jantung berdebar-debar dan rasarindu yang teramat besar.
Sesampai di sana, aku langsung memeluk ibu, bapak nenek ku danadik kesayangan ku. Aku berkumpul dengan teman-teman ku termasuk ada Azhar didalam nya.
Entah kenapa aku jadi salah tingkah saat meelihat nya, aku jadi malu jika aku tau kalua ternyata aku suka dia bahkan sangat suka dia. Saat dia menatap ku aku langsung memalingkan wajah ku,rona merahdi muka ku tak terlukiskan lagi,,, bukan berbentuk bulat tapi sudahmerata menyeluruh ke seluruh pipi ku.
Aku yakin Azhar menyadari sikap perubahan ku…
Malam nya aku selalu terbayang akan wajah Azhar, aku tak sanggup lagi menahan rasa ini, aku ingin segera memberi tahukankepada nya bahwa aku suka dia,, aku sayang dia. Meski teman-teman ku melarang semua ini, mereka takut hubungan persahabatan kami akan lenyap, tapi aku tak tahan lagi menahan nya. Mungkin keputusan ku gegabah, tapi aku sungguh tak mampu menahan rasa sayang ini. Aku ingin dia tahu dan membalas rasa sayang ku padanya.
Sampai suatu hari, aku diajak dia jalan-jalan ke taman.. senang sekali donk.. pilih-pilih baju yang bagus buat ketemu dengan orangyang kusayang… wichhh senang nya.
Di taman, aku menjadi orang lain yang kiuk saat berdua dengan nya, biasanya aku selalu santai dan terkadang ada sedikit gurauan saat bersamanya. Tapi sekarang yang ada hanya kebisuan yang mendalam,, bahkanada rasa marah saat melihat adek-adek kelas ku waktu SMA datang menemui nya. Dan apalagi saat ku lihat Azhar malah asyik dengan mereka dan mencuekin aku… tubuhku serasa terbakaar oleh api cemburu… rEFLEKss saja aku langsung menarik tangan Azhar dari mereka
“Say…apa-apa an sichh???”
“Jangaan ngomonkk sama merekangerti gak!!!” Teriak ku tak karuan
“Kau kenapa Ira???... sakit ya???”Kata nya bingung dengan teriakan ku
“Azhar bodoh ya… azhar jahat taugak…”Kata ku yang tanpa terasa mengeluarkan air mata
Hal itu membuat Azhar bingung… dia kemudian memandang ku dengan tatapan bingung dan bertanya Tanya “Ada apa Ira…kenapa menangis???”
“Azhar jahat,, kenapa cuekin aku???”
Mendengar penuturan ku,, Azhar hanya menghela nafas panjang, kemudian dia memeluk ku “Jangannangis lagi donk… cengeng bangetsich..”
“Azhar…aku….aku sayang kamu” Kata ku sambil membalas pelukan Azhar
Tapi.,.. azhar langsung melepaskanpelukan nya dari ku “Apa?????”
“Aku sayang kamu Azhar” Kata kuserius.
Mendengar penuturan ku,, Azhar langsung melongo, kemudian dia memalingkan wajah nya, dan yangpaling membuat hatiku sakit dia langsung pergi meninggalakann aku tanpa sepata katapun.
Di rumah aku hanya bisa menangis, aku tak tau jawaban apa akan rasa cinta ku pada nya. Malam nya dia menelepon aku,
“Maaf ya Ra.. aku ninggalin kamu, aku hanya kaget saja saat kau bilang itu”
“Iya gak apa-apa”
“Ira.. udah berapa lama kamu sayang sama aku??”
“Sejak dulu mungkin… tapi aku baru menyadarinya sekarang” KaTA ku dengan hati yang sedikit sedih
“berarti saat aku cerita masalah cewek ku, kau merasakan sakit. Maafin aku ya Ra.. aku gak tau kalau aku menyakiti kamu” kata nya dengan suara penyesalan
“Sudah lah gak apa-apa kox..” Kata ku sambil menghela nafas
“Ra.. aku sayang sama kamu… tapi…rasa sayang ku itu hanya sebatas teman”
Duk….seperti tertusuk beenda tajam yang ujung benda tersebuttelah terbakar api dan sekarang talah menusuk jantung ku sampai tembus kebalakang. Owhh sakit sekali rasanya. Ingin aku nangis, tapi gak bisa “Ra.. tapi aku mau mencoba pacaran dengan kamu…aku serius ra” KATA nya dengan nada yang serius
Kata-kata terakhir ini memberikan aku senyuman kebahagiaan yang amat mendalam…aku senang dia mau mencoba dengan ku, tanpa berpikir panjang aku langsung mengiyakan nya saja.
Malam itu berakhir dengan kebahagiaan dalam diriku, aku pacaran sama AZHAR.. owhhh senang nya.. meski hanya untuk mencoba. Pokok nya aku gak peduli yang penting aku senang.
Tapi… kesenangan itu hanya sesaat, selama 6 hari aku pacaransama dia, tak ada kabar darinya, selalu saja aku yang terlebih dahulu sms dan telepon dia, tapi entah kenapa yang ngomong sama aku itu bukan Azhar yang aku kenal.. ada penghalang di antara kami beruda ada duri yangmenghalangi langkah kami untuk bersama bahkan untuk menjalin kebahagiaan seperti dulu.
Sungguh miris rasanya hati ini,, apa ini yang namaa nya mencoba,,.. hanya aku yang cinta tapi Azhar gak cinta sama aku.
Sakit sekali hati ini… dengan berathati ku akhiri semuanya… kulupakan rasa yang telah kurasakan meski tak bisa,, tapi sekarang kusadar kalau perkataan Devi benar.. harusnya aku tak keburu nafsu seperti ini,awal nya aku tak percaya perkataan’ kalau cinta tak harus memiliki’ tapi sekarang aku percaya . Rasa yang kurasakan hanya bertepuk sebelah tangan dan aku menyesal,, lebih baik kujadi teman nya yang selalu ada untuk nya, yang selalu ada di sampingnya dan begitu juga dia yang selalu ada di samping ku danselalu ada di saat ku butuh, dari pada sekarang.
Aku dan dia tak pernah bisa menyatu, persahabatan pun tak akan bisa kembali lagi seperti dulukarena dia telah menjauh dan meninggalkan ku. Ini semua gara-gara kebodohan ku dan rasa cinta ku yang egois yang hanya untuk memiliki. Sekarang persahabatan yang telah kujalin selama 6 tahun lenyap sudah hanya gara-gara cinta ku yang berjalan selama 6 hari. Ya… cinta telah mengakhiri persahabatan…. Semua telah berakhir termasuk hati nya untuk ku. Penyesalahn tak ada gunanya lagi, kini ku hanya bisa berharap dia mau mengingat ku sebagai sahabat nya.
Sahabat ku ini bernama Azhar.. kami sudah bersahabat kurang lebih selama 6 tahun, sejak SMP aku selalu bersamanya… semua yang ku punya pasti dia tau dan semua sedih dan bahagia ku dia kan tau, termasuk saat aku menjalin kasih sama seorang cowok.. dia tau meski tak menyetujui nya tapi dia tak pernah meninggal kan aku,, aku juga gak tau kenapa dia selalu gak setuju saat aku pacaran dengan cowok.. karena saat itu aku hanya teman dekat nya.
Sekarang aku sudah kuliah semester 2.. aku merantau dari daerah ku.. aku pergi meniggalkankota kelahiran ku, meski sedih rasanya meninggal kan Ibu, ayah dan adik ku satu-satu nya, teman-teman ku di SMA dan di Kota ku… tapi aku harus tetap berjuang karena ini adalah masa depan ku.
Saat di Halte BIS.. azhar mengantar ku.. dia tidak masuk universitas yang sama dengan ku..jadi kami berpisah untuk sementara waktu.. kami mang sahabt yang akrab, semua teman-teman tau meski terkadang mereka menyangka kami sepasang kekasih, tapi kami tak perduli,, kami tetap bersahabat.
“SAY… jaga diri baik-baik ya…, jangan lupa minum air putih yang banyak.” Kata Azhar sambil mengangkat barang ku kedalam BIS “ jangan lupain aank” (aank adalah nama panggilan aku untuk nya, dan dia memanggil ku SAY, jika digabungkan akan menjadi “SAYAANK”)
“Iya Aank….. Ira gak akan melupakan Aank..” Sambil melihat wajah Azhar yang mulai berubah. Entah kenapa hatiku mulai berdetak. Jantung ku terasa sakit melihat wajah sedih Azhar, aku jadi gak semangat untuk pergi , aku jadi gak bisa meniggal kan keluarga di sini terutama meninggalkan Azhar. Rasa takut menyelimuti tubuh ku, rasa takut akan kenyataan tidak ada lagi Azhar di samping ku.. rasa takut kehilangan Azhar.
“Ila…!!!!!!!!!!!!” terdengar suara yang kompak yang tak asing lagi bagi ku… suara itu memecah kan lamunan ku. “Ila,.. jangan lupain itaya..??” RENGEK Ita, teman ku di masa SMA “Iya Ta… Ila gak akan melupakan Ita” Kataku sambil memeluk Ita, tapi saat aku memluk nya, semua teman-teman ku ikut berpelukan.. kami membuat pelukan besar.
Sedih sekali rasa nya, meninnggalkan mereka, meninggalkan keluarga dan meninggalkan Azhar. Ku COBA UNTUK tetap senyum dan semangat, karena aku harus jadi orang yang tegar dan aku juga tak boleh mematahkan harapan yang telah di bentang kedua orang tua ku, biar aku bersedih sekarang, tapi nanti aku akan bahagia dan membalas air mata yang keluar ini dengan senyum kebanggan orang tua ku dan senyum Azhar karena telah mempunyai teman seperti ku.
SEMANGATT….!!!
****
Di Jambi, ku menemukan teman-teman yang tak kala baik nya, aku tetap tersenyum sambil menerima kehidupan baru yang ada di dunia ku ini, kehidupan kampus yang jauh beda dengan masa SMA, kehidupan kampus dengan teman-teman yang mempunyai pola fikir yang dewasa, kehidupan kampus yang hanya menyatakan kebenaran bukan khayalan, kehidupan kampus bersama teman baru.. bukan Azhar.
“Uchhh… kenapa aku selalu rindu kampung ku ya Vi…” Kataku sambilmenghempas kan tubuh ku di ataskasur. Lelah telah menghinggapi tubuh ku, hari ini sungguh terasa panas, di kamar kos yang lumayanbesar ini, aku baringkan tubuh kuyang penuh keringat, ku stel kipas angin yang berada tak jauh dari samping ku, kurasakan angin yang meniup tubuh ku memberikan rasa yang nyaman.
“Jangan ngeluh lah say…. Katanya mau semangat” kata Devi (teman kos ku, dan dia juga berasal dari kota yang sama dengan ku) “ Ech.. ada cerita ne…!!!” katanya sembari duduk di samping ku
“echh… awas donk,.. aku kepanasan ne…!!!” SAMBIL menggeleng-gelangkan tangan ku menyuruh Devi minggir “ Iya…ya… aku minggir.. pelit banget sich, akukan juga kepanasan” Kata devi sambil menggeser tempat duduk nya “mau tau gak cerita na apa???”.
“Mang cerita na apa Vi????”
“Kenal kan sama bang Ridwan????” Kata Devi sambil mengibas-ngibas kan rambut nya “Kenal Donk…. Kenal…….banget,…” Kata ku sambil duduk dengan penuh semangat ku pandangi Deviyang tersenyum geli mendengar jawaban ku
“Segitu semangat nya say…??” Kata Devi yang kemudian berbaring di samping aku yang duduk dengan mimic muka tak sabaran mendengar cerita tentang bang Ridwan, maklum akuudah lama mengagumi bang Ridwan, udah lama juga berharap dekat ama dia.
“Kau kan tau Vi…aku suka dia…ayolah…mang kenapa dengan nya??” Kataku gak sabaran
“ Dia udah putus sama adek kelaskita waktu SMA,, tyuz katanya dia minta nupe kamu” Duk..jantungku langsung berdegup saat mendengar penuturan Devi “Kox diam…..?? gak senang yaaa…. “ Kata Devi yang kemudian mengeluarkan HP Nya “Mau dikasih atau gak ne..??? kalau gakya udah “ KEMUDIAN dia berdiri,, dan pergi menuju pintu. Sampai di pintu devi berbalik dan kembali bertanya padaku “ mau atau tidak ne….?? aku hitung samapi tiga ne… 1….” Katanya sambil melangkah kan kaki ke pintu “ 2…………..” Devi semakin keluar “3………” KATANYA DAN KELUAR MENINGGalkan aku yang masih tak percaya, termenung, senang dan apa lah pokok nya…. Ech…. Aku langsung menghambur keluar mencari Devi.. kulihat Devi tersenyum di samping pintu kamarkos ku,, kemudian dia tertawa melihat gelagat ku yang aneh “AHAhahahahhaha…. Kukira kau tak mau Ila…. “
“MAU LAH Vi…KIRIM lah nupe aku kedia…aku juga mau nupe nya Vi…” Kata ku dengan senang nya “Wich…. Segitu senang nya “ Kata Devi yang menyerahkan nupe Bang Ridwan kepada ku… “Untuk mu Ila… apalah yang gak… hehehhehe”
Senang sekali rasanya, aku dapatnupe bang Ridwan, cwo yang ku kagumi sejak aku SMP,,, uchhhh rasanya lelah tadi telah terbayar dengan ini semua.
****
Aku sudah dekat dengan bang Ridwan, aku semakin suka dengancara bicara nya, dengan cara dia perhatian sama aku, dengan cara dia ngomong, bahakan dengan sifatnya yang penyabar membuat ku jadi sangat senang. Sampai suatu hari, aku di tembak oleh dia…wichhhh alangkah senag nya….Ai…. Gak terlukiskan oleh kata-kata saking senang nya.
Semua teman ku mengucap kan kata selamat kepada ku,,,. Karenamereka tau aku sudah mengagumibang Ridwan sejak SMP,, sekarangmalah dapat hehehhe….
Malam ini aku sangat bahagia, akuudah jadian sama bang ridwan dan sudah menginjak usia 2 hari hehhehehehe…masih baru banget ya…. Tuuuut….Tuuuut…,.. terdengarsuara getaran di hp aku, aku punmelihat “Aank….!!!” JANTUNGKU SERASA berhenti berdetak saking senang nya, udah lama aku gak ngomong sama dia, semenjak aku kuliah di sini , dia gak pernah ngubungin aku, tapi sekarang dia ngubungin aku.
“Hallo…assalamualaikum” kata ku dengan suara yang senang
“Waalaikum salam… Say lagi apa????” Kata nya dengan suara yang membuat tubuh ku bergetar, kenapa sich aku…biasa aja kali, hanya dengar suara sember nya.. Huffttt
“Ba.. baa… baik Aank” Gugup juga aku akhirnya “Kenapa gugup Say…hemmmzzz jangan-jangan karena senang ngomonk sama Aank ya..????”
“Ichhh GR bangett kamu Aank… kenapa sombong banget sama aku… bukan nya udah janji akan hubungin Say” Kata ku dengan judes na
“Sorry ya Say.. Aank sibuk nyiapintugas kuliah di sini. Jangan marah donk, nanti bibir nya panjang 5 cm” kata nya sambil tertawa
“Biarin…!!!!” kata ku sambil memanjang kan bibir ku… hehhehebenar-benar jadi BIMOLI ne,.. Kami pun tertawa lepas, kami menghilangkan rassa rindu di hati,sampai rasa rindu itu berubah menjadi rasa kekesalan
“Say.. aank leh nanya gak????”
“nanya apa Aank??” kata ku harap-harap cemas. Ichh.. apa yang diharap cemas si sich… biasa aja kali
“Say pacaran sama bang Ridwan yaa????”
Duk… jantungku berdegup.. entah kenapa aku jadi tak enak, ingin berbohong tapi aku rasa dia juga udah tau, soal nya dia kan satu universitas dengan bang ridwan, tapi kenapa aku jadi gak ingin mengungkap kan kalau aku pacaran sama bang ridwan, aku tak ingin Azhar tau aku pacaran sama bang ridwan.
Ya tapi bagaimana lagi, lidah tak bertulang ini telah mendahului hatiaku “Iya Aank..kenapa?” kata lidah tak bertulang ini
“Kanapa Say pacaran sama dia???” kata nya dengan nada suara yang tinggi
“Emang nya kenapa???” kataku bingung
“AAnk gak setuju!!!”
Apa masalah nya sich.. gak setuju terus ne orang. “Kenapa gak setuju, lagi pula bang Ridwan kan baik.. “
“Pokok nya gak setuju… titik” Kata nya sambil mematikan HP nya secara mendadak
Aku terkejut habis-habissan di buat nya, mau apa sich ne orang…semuanya serba gak setuju.
Aku coba untuk menghubungi nya lagi, tapi selalu di reject nya.. ya sudah lah aku biarin saja nanti juga baik.
****
Sudah lebih dua sebulan Aank tak menghubungi ku, kenapa rasa rindu akan dirinya selalu muncul dibenak ku, aku juga gak tau. Seharus nya yang aku rindui itu adalah bang Ridwan yang selalu memperhatikan aku yang selalu sabar dengan sifat ku yang egois ini, tapi malah Azhar yang ada di benak ku.
Apa sebenar nya rasa ku ini terhadap nya, apa sebenarnya rasa yang tumbuh dalah hati ku untuk mu Azhar. Bingung,, sedih,,kangen… saayang… yachh rasa itu berputar-putar di kepalaku. Sampai suatu hari, aku mendapat kabar dari Devi kalau Azhar putus dengan cewek nya..
Mendapat kabar itu, aku jadi senang bukan kepalang… nah hayo… kenapa aku senang harus nya aku sedih karena teman echhbukan sohib ku putus dengan pacar nya.. ini malah kebalikan nya. Hal itu membuat Devi bingungbukan main, akhirnya Devi pun bertanya kepada ku
“Ila kenapa sich???,, seharus nya kita sedih kan kalau teman kita baru aja putus kox ila malah senang???” Kata Devi sambil duduk di sebeblah ku yang asyik menyantap makanan karena selama sebulan gak ngomong sama Azhar aku jadi malas makan
Aku gak mikirin ucapan Devi, malah aku asyik mengunyah makannan yang ada di mulut ku
“ Ila…!!!” Bentak Devi yang sebel di cuekin
“Apa sich...??, aku lagi makan ne…”
“Ila ini,,, Devi kan nanya kenapa ilasenang??”
“Karena Azhar putus sama cewek na” UUpppsss….. kox aku ngomonk begitu,,, aku pun menghentikan makan ku..kemudian dengan perasaan berjuta aku menoleh keDevi,, kulihat Devi melongo dengansejuta pertanyaan yang ada di mata nya “Vi… tadi itu aku slaah ngomonk” Kata ku sedikit menyesal dengan ucapan ku
“Ila… hemmzzzz… ila suka Azhar ya???”
Tuupppzz… pertanyaan itu sepertibeban yang berat yang menghantam hati ku…kepala ku jadi berputar-putar karena pertanyaan yang tak ku duga keluar dari mulut manis Devi
“a..a…a..apa an sich… gak mungkin kan… Azhar itu sahabat aku” KATAku terbata-bata
“Bohong kan Ila…??? Sudah berapa lama Ila suka sama Azhar?? Tyuzz bang Ridwan gi mna??” Kata Devi sambil menatap tajam ke arah mata ku
“ApA AN sich vi… sudah ach aku mau mandi “ KATA ku sambil meninggal kan devi sendirian di ruang tamu. Aku tau sekarang pasti Devi bingung dan sudah menebak perasaan ku, tapi aku gak tau apa itu cinta atau tidak.
Sesampai di kamar aku langsung menutup pintu ku rapat-rapat, aku duduk di atas tempat tidur ku sambil memeluk boneka kesayangan ku. Aku memikirkan perkataan Devi kepada ku, kuingat semua perasaan yang melanda ku, rasa bosan ku kepada bang ridwan, rasa senangku saat berbicara dengan Azhar dan mendengar dia putus dan rasa sedih, kangen ku saat dia tak ada di sisi ku.. aku bigung.
Kulihat langit-langit kamar ku, ku pejam kan mata ku dan saat mata ini terpejam ku lihat wajah Azhar yang ada di dalam benak ku.. tanpa terasa bibir ku berucap“ Aku sayang kamu Azhar” mata ku langsung terbuka lebar, ku pegang nyeri hati di dadaku, ku rasa kan jantung ku berdegup kencang “aku sayang kamu azhar” semakin ku mengatakannya semakin cepat rasanya degup jantung ku.. semakin bahagia hati ku “aku sayang kamu Azhar..aku sangat sayang kamu.. aku..” Achhhhhh rasa nya aku bahagia sekali sampai tanpa terasa butiran air mata yang hangat telah meleleh di pipiku,. Nampak nya tempat penampungan nya telah penuh..
Sekarang baru ku sadari, aku mencintai Azhar bukan bang Ridwan. Dengan bang ridwan aku hanya mengagumi saja,, tapi bagaimana caranya aku mengatakan ini sama bang Ridwan.Sungguh tak adil rasanya, saat aku mengejar nya sampai akhirnya dia menyukai ku kemudian aku memutuskan nya,,, apa nanti aku akan di nilai wanita yang jahat. Achhh aku bingung
Dalam kebingungan ku,,, bang Ridwan menelepon,, jantungku berdetak seperti tersengat listrik, bukan karena aku cinta bang ridwan tapi karena aku telah tahu bahwa yang kucinta Azhar bukan dia. Akhirnya aku beranikandiri untuk mengakhiri dan berterus terang kalau aku tak mencintai nya aku hanya mengaguminya.
Dengan rasa bersalah yang amat mendalam ku katakana rasa penyesalan ku, kukatakan rasa maaf ku kepada nya, hanya ini yang terucap dari mulut nya
“bisakah berikan abang kesempatan untuk merubah rasa kagum itu menjadi cinta??’’ kata nya dengan suara lemah. Aku tak tau harus menjawab apa.. aku bingung “Jika tidak bisa, izinkan abang selalu di dekat adek meski adek hanya mengagumi abng, danizinkan abang untuk tak menghapus rasa cinta ini meski adek tak mencintai abang” SEtelah berucap seperti itu,, dia langsung mematikan HP nya,,,
Aku hanya bisa menghela nafas, meski rasa sedih akan kata-kata nya menghantui aku, aku merasakan rasa bersalah karena telah mempermainkannya, tapi entah kenapa rasa cinta ku untukAzhar semakin jelas dan semakin nyata dan semakin meletup letup di hati ku.
****
Liburan telah tiba… hati ku gembira.. hehhehehe hari ini aku liburan, aku pulang ke kota kelahiran ku dengan hati senang, jantung berdebar-debar dan rasarindu yang teramat besar.
Sesampai di sana, aku langsung memeluk ibu, bapak nenek ku danadik kesayangan ku. Aku berkumpul dengan teman-teman ku termasuk ada Azhar didalam nya.
Entah kenapa aku jadi salah tingkah saat meelihat nya, aku jadi malu jika aku tau kalua ternyata aku suka dia bahkan sangat suka dia. Saat dia menatap ku aku langsung memalingkan wajah ku,rona merahdi muka ku tak terlukiskan lagi,,, bukan berbentuk bulat tapi sudahmerata menyeluruh ke seluruh pipi ku.
Aku yakin Azhar menyadari sikap perubahan ku…
Malam nya aku selalu terbayang akan wajah Azhar, aku tak sanggup lagi menahan rasa ini, aku ingin segera memberi tahukankepada nya bahwa aku suka dia,, aku sayang dia. Meski teman-teman ku melarang semua ini, mereka takut hubungan persahabatan kami akan lenyap, tapi aku tak tahan lagi menahan nya. Mungkin keputusan ku gegabah, tapi aku sungguh tak mampu menahan rasa sayang ini. Aku ingin dia tahu dan membalas rasa sayang ku padanya.
Sampai suatu hari, aku diajak dia jalan-jalan ke taman.. senang sekali donk.. pilih-pilih baju yang bagus buat ketemu dengan orangyang kusayang… wichhh senang nya.
Di taman, aku menjadi orang lain yang kiuk saat berdua dengan nya, biasanya aku selalu santai dan terkadang ada sedikit gurauan saat bersamanya. Tapi sekarang yang ada hanya kebisuan yang mendalam,, bahkanada rasa marah saat melihat adek-adek kelas ku waktu SMA datang menemui nya. Dan apalagi saat ku lihat Azhar malah asyik dengan mereka dan mencuekin aku… tubuhku serasa terbakaar oleh api cemburu… rEFLEKss saja aku langsung menarik tangan Azhar dari mereka
“Say…apa-apa an sichh???”
“Jangaan ngomonkk sama merekangerti gak!!!” Teriak ku tak karuan
“Kau kenapa Ira???... sakit ya???”Kata nya bingung dengan teriakan ku
“Azhar bodoh ya… azhar jahat taugak…”Kata ku yang tanpa terasa mengeluarkan air mata
Hal itu membuat Azhar bingung… dia kemudian memandang ku dengan tatapan bingung dan bertanya Tanya “Ada apa Ira…kenapa menangis???”
“Azhar jahat,, kenapa cuekin aku???”
Mendengar penuturan ku,, Azhar hanya menghela nafas panjang, kemudian dia memeluk ku “Jangannangis lagi donk… cengeng bangetsich..”
“Azhar…aku….aku sayang kamu” Kata ku sambil membalas pelukan Azhar
Tapi.,.. azhar langsung melepaskanpelukan nya dari ku “Apa?????”
“Aku sayang kamu Azhar” Kata kuserius.
Mendengar penuturan ku,, Azhar langsung melongo, kemudian dia memalingkan wajah nya, dan yangpaling membuat hatiku sakit dia langsung pergi meninggalakann aku tanpa sepata katapun.
Di rumah aku hanya bisa menangis, aku tak tau jawaban apa akan rasa cinta ku pada nya. Malam nya dia menelepon aku,
“Maaf ya Ra.. aku ninggalin kamu, aku hanya kaget saja saat kau bilang itu”
“Iya gak apa-apa”
“Ira.. udah berapa lama kamu sayang sama aku??”
“Sejak dulu mungkin… tapi aku baru menyadarinya sekarang” KaTA ku dengan hati yang sedikit sedih
“berarti saat aku cerita masalah cewek ku, kau merasakan sakit. Maafin aku ya Ra.. aku gak tau kalau aku menyakiti kamu” kata nya dengan suara penyesalan
“Sudah lah gak apa-apa kox..” Kata ku sambil menghela nafas
“Ra.. aku sayang sama kamu… tapi…rasa sayang ku itu hanya sebatas teman”
Duk….seperti tertusuk beenda tajam yang ujung benda tersebuttelah terbakar api dan sekarang talah menusuk jantung ku sampai tembus kebalakang. Owhh sakit sekali rasanya. Ingin aku nangis, tapi gak bisa “Ra.. tapi aku mau mencoba pacaran dengan kamu…aku serius ra” KATA nya dengan nada yang serius
Kata-kata terakhir ini memberikan aku senyuman kebahagiaan yang amat mendalam…aku senang dia mau mencoba dengan ku, tanpa berpikir panjang aku langsung mengiyakan nya saja.
Malam itu berakhir dengan kebahagiaan dalam diriku, aku pacaran sama AZHAR.. owhhh senang nya.. meski hanya untuk mencoba. Pokok nya aku gak peduli yang penting aku senang.
Tapi… kesenangan itu hanya sesaat, selama 6 hari aku pacaransama dia, tak ada kabar darinya, selalu saja aku yang terlebih dahulu sms dan telepon dia, tapi entah kenapa yang ngomong sama aku itu bukan Azhar yang aku kenal.. ada penghalang di antara kami beruda ada duri yangmenghalangi langkah kami untuk bersama bahkan untuk menjalin kebahagiaan seperti dulu.
Sungguh miris rasanya hati ini,, apa ini yang namaa nya mencoba,,.. hanya aku yang cinta tapi Azhar gak cinta sama aku.
Sakit sekali hati ini… dengan berathati ku akhiri semuanya… kulupakan rasa yang telah kurasakan meski tak bisa,, tapi sekarang kusadar kalau perkataan Devi benar.. harusnya aku tak keburu nafsu seperti ini,awal nya aku tak percaya perkataan’ kalau cinta tak harus memiliki’ tapi sekarang aku percaya . Rasa yang kurasakan hanya bertepuk sebelah tangan dan aku menyesal,, lebih baik kujadi teman nya yang selalu ada untuk nya, yang selalu ada di sampingnya dan begitu juga dia yang selalu ada di samping ku danselalu ada di saat ku butuh, dari pada sekarang.
Aku dan dia tak pernah bisa menyatu, persahabatan pun tak akan bisa kembali lagi seperti dulukarena dia telah menjauh dan meninggalkan ku. Ini semua gara-gara kebodohan ku dan rasa cinta ku yang egois yang hanya untuk memiliki. Sekarang persahabatan yang telah kujalin selama 6 tahun lenyap sudah hanya gara-gara cinta ku yang berjalan selama 6 hari. Ya… cinta telah mengakhiri persahabatan…. Semua telah berakhir termasuk hati nya untuk ku. Penyesalahn tak ada gunanya lagi, kini ku hanya bisa berharap dia mau mengingat ku sebagai sahabat nya.
0 comments:
Post a Comment