Pacaran Beda Agama?
“Hari gini ributin soal beda agama???” hahaha iya juga sich males banget masih berpikir tentang agama dalam menjalin sebuah hubungan (Relasi). Mungkin jika hanya sekedar teman biasa tidak masalah namun jika sudah mulai suatu hubungan yang serius wah ini yang kadang jadi masalah. Dalam sebuah pemikiran yang panjang dan penelitian sederhana yang dilakukan oleh saya sendiri tampaknya pacaran beda agama memang tidak memberi pengaruh buruk terhadap sebuah hubungan namun saja yang menjadi pertanyaan seberapa kuatnya kita dapat membedakan keyakinan kepada Tuhan dan keyakinan kepada pasangan kita?.
Jadi pacaran beda agama bagus gak sich? Dalam tulisan ini dapat membantu kamu untuk mengetahui apakah kamu bisa menjalankan pacaran beda agama.
Jika Adam dan Hawa waktu itu tercipta oleh Tuhan dan kesepakatan kita bersama bahwa Tuhan itu satu maka baiklah dikatakan agama merupakan ciptaan atau rekaan manusia sehingga tidak memiliki korelasi atau hubungan terhadap hubungan antar manusia. Sederhananya jika memang Tuhan satu maka perbedaan agama tidak memiliki kekuatan merusak suatu hubungan. Hal ini membuat pernyataan pacaran beda agama akan berakibat kehancuran rumah tangga nantinya merupakan mitos.
Mitos memanglah benar namun ikatan batin dan keimanan terkadang melampaui sebuah logika dan keegoisan maka coba kita telaah satu persatu.
Pertama, egois manusia sulit dihilangkan. Seberapa besarkah kita dapat mengalahkan keegoisan kita? Jika kamu pernah pacaran dengan satu agama, apa yang membuat kalian ribut? Ujung-ujungnya adalah karena keegoisan. Gengsi untuk minta maaf karena sebuah kesalahan, beda pendapat soal pilihan film saat ingin nonton, dan bahkan masalah kesibukan masing-masing. Lalu apa kabar jika kalian beda agama?. Akan muncul masalah-masalah baru yaitu kegiatan ibadah kalian pasti berbeda tempat dan waktu. Kalian pun jika diselimuti berbagai masalah tidak bisa berdiskusi atau beribadah bersama karena agama kalian beda. Andai saja agama kalian sama mungkin kalian bisa bersama-sama berdoa dan saling sharing iman. Misalnya sesama muslim bisa saling sholat bareng atau yang kristen bisa saling berdoa bersama. Memang hal ini terlalu religius tampaknya dan kalian memang bisa berdoa masing-masing dengan tujuan yang sama. Namun pertanyaannya jika kalian berdoa sendiri-sendiri dan pasangan kamu atau bahkan kamu mendapat inspirasi “Andai saja agama kita sama mungkin masalah tidak akan serumit ini’ atau “adu coba saya sama seperti teman saya yang pacarnya seiman pasti bisa berdoa bareng” Ayooo lhooo gimana tu jika inspirasi itu muncul? Siapkah melawan godaan?
Kedua, sebenarnya tidak perlu khawatir menjalin hubungan berbeda agama jika kalian sama-sama memiliki sikap toleransi yang cukup tinggi. Kalian cukup memberikan teladan saja jika ingin pasangan kamu menghormati kepercayaan kamu. Rajin ibadah, tidak mencong-mencong dari ajaran agama dan bersikap yang mencerminkan seorang yang memiliki agama.
Ketiga, jika kamu memiliki niat untuk membuat pacar kamu pada akhirnya bisa menerima agama kamu dan masuk menjadi umat di agama kamu sebaiknya bukan dengan cara memaksa. Misalnya kamu mengancam hubungan ini akan berakhir jika dia tidak mau pindah agama. Semakin kamu ancam semakin dia menolak dan bisa-bisa apatis dengan ajaran agama kamu. Kamu bisa lakukan dengan cara lebih halus yang akhirnya justru melahirkan kepercayaan dari dalam dirinya sendiri. Misalnya kamu memberikan teladan, menceritakan doa-doa kamu yang terwujud dan mungkin juga bisa dengan ceritakan bagaimana kamu berdoa dengan Tuhan kamu. TETAPI INGAT, jangan masuk pembicaraan yang mengajak dia pindah agama. TIDAK! Cukup cerita dan ganti topik lain setelah itu.
Terakhir, biarkan hubungan kamu berjalan dengan baik adanya. Kamu perlu tahu urusan duniawi dan surgawi sangat berbeda jauh jalannya namun memiliki tujuan yang sama yaitu bahagia. Jadi kenapa tidak jika pada akhirnya pasangan kamu beda agama namun bisa memberikan kehidupan duniawi yang baik? Dan kamu masih tetap bisa jalani ajaran Tuhan kamu untuk mencapai surgawi yang baik juga. Setahu saya jika memang pasangan kamu sayang sama kamu dia tidak akan menjerumuskan kamu ke hal yang tidak baik apa lagi memaksa soal agama dan kepercayaan sebab seharusnya dia tahu bahwa urusan Tuhan tidak bisa menawar.
Hal yang terpenting ADALAH KELUARGA...Apakah kamu siap mempertahankan pasangan kamu yang baik dan mengorbankan keluarga yang mungkin tidak suka akan hubungan kamu yang berbeda agama? Saya secara pribadi tidak akan terlalu memikirkan masalah ini selama memang pasangan saya pantas saya pertahankan.
So, jika memang pasangan kamu saat ini berbeda agama dan kalian bisa sepakat untuk jangka panjang saling menghormati maka itu baik adanya namun jika kamu sendiri pun tidak nyaman dengan perbedaan ini kenapa masih kamu lanjutkan? Mari pertimbangkan mana yang lebih penting, Tuhan kamu atau pacar kamu?
sumber
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment