Terdiam dalam kebisuan
Menanti bongkahan mentari di ufuk malam
Senja mengukir sebilah sajak
Dibelantara pohon yang rindang
Menanti bongkahan mentari di ufuk malam
Senja mengukir sebilah sajak
Dibelantara pohon yang rindang
Kepada malam yang kelam
Isi kebisuanku dalam diamku
Hempaskan keinginanku dalam qalbu
Hiasi dengan gelombang sinarmu yang terkubur
Isi kebisuanku dalam diamku
Hempaskan keinginanku dalam qalbu
Hiasi dengan gelombang sinarmu yang terkubur
Berguru pada alam
Menapaki jejak malam tanpa batas
Tertinggal sepenggal kisah yang bersahaja
Di relung hati yang mati
Menapaki jejak malam tanpa batas
Tertinggal sepenggal kisah yang bersahaja
Di relung hati yang mati
Duhai sang mentari, mengapa kau berlindung dihati yang mati
Selipkan jemarimu ditengah tiupan angin
Nampakkan wajahmu yang menyilaukan batin
Karena malam telah merindukan kehadiranmu disisinya
Selipkan jemarimu ditengah tiupan angin
Nampakkan wajahmu yang menyilaukan batin
Karena malam telah merindukan kehadiranmu disisinya
Kepada malam tanpa batas
Hening menggiringku keperaduan yang abadi
Menapaki jalan tak bertepi
Meniti diatas ubun-ubun kesempurnaan
Hening menggiringku keperaduan yang abadi
Menapaki jalan tak bertepi
Meniti diatas ubun-ubun kesempurnaan
Makassar, 23 januari 2010
Pengirim : maman karli
0 comments:
Post a Comment