Dalam Islam, tidak mengenal adanya
hubungan yang bernama pacaran / memiliki pacar. Islam hanya mengenal
ta’aruf (perkenalan). Jika kita sudah cocok dengan salah satu lawan
jenis, bersegeralah untuk melamar, daripada terjerumus ke hal negatif
dan hubungan yang terlarang karena itu akan merugikan diri sendiri dan
seseorang wanita / laki-laki yang kita cintai.
Namun, ada beberapa dari kita belum memiliki keyakinan mengakhiri hubungan itu dalam pernikahan alias belum siap menikah. Perasaan ragu dalam melangkah ke kehidupan yang baru seusai menikah,
mengurus rumah tangga yang dituntut serba penuh tanggung jawab. Kita
harus mempersiapkan diri dalam berbagai hal. Mengingat hal inilah yang
membuat orang-orang berpikir dua kali untuk menikah.
Tentang pernikahan, di bawah ini tujuan admin bukan untuk menakuti yang
belum menikah tapi sekedar memberikan gambaran bagaimana keadaan dalam
dunia perkawinan / berkeluarga, dan semoga anda bisa mempertimbangkan
kembali dan mempersiapkan bagian dan hal apa saja yang harus kita
persiapkan jika sudah siap untuk menikah :
1. Niat dan alasan yang kuat untuk menikah
Niat tulus ikhlas karena ingin
menyempurnakan ibadah dan keimanan kita merupakan hal pertama yang
dilakukan sebelum melamar. Dan tak lupa adalah keyakinan akan kemampuan
diri sendiri. Yakin jika kita harus mendirikan sebuah bangunan bernama
rumah tangga.
2. Tempat untuk berbagi
Berumah tangga merupakan tempat untuk
berbagi, baik itu kebahagiaan dan kesedihan. Semuanya harus saling
memiliki, apa yang kita punya adalah milik dia juga.
3. Siap untuk sakit hati
Semua yang dilakukan pasti memiliki
resiko sendiri-sendiri. Bahkan, sikap dan perilaku yang baik belum tentu
hasil yang kita dapat juga baik untuk kita. Sama halnya dengan
mengambil keputusan untuk menikah. Setelah nikah, semua kepribadian kita
akan terbuka semuanya. Jika baik kita alhamdulilah, jika buruk itu
adalah perasaan yang harus kita rasakan.
4. Berpikir terbuka
Manusia adalah tempatnya masalah, dimana
saja pasti kita temui masalah, tak kenal waktu. Lebih baik jika kita
membuka diri untuk saling tukar pemikiran dengan pasangan agar hubungan
emosi tetap terjalin.
5. Bersedia kerja sama
Laki-laki dan perempuan memiliki
kesibukan sendiri-sendiri. Namun, jika keduanya saling mendukung dan
kerja sama satu sama lain, maka hal itu malah menjadikan hubungan
menjadi lebih bermanfaat. Kadang memiliki pendapat yang berbeda yang
tidak bisa disamakan, ini membutuhkan toleransi dan saling menghargai.
6. Bersedia untuk berpisah | siap menikah
Jika terdapat pertemuan, pasti ada
perpisahan. Dalam hubungan dalam berumah tangga juga ada hal itu.
Seperti hal kecil saja, suami bekerja ke luar kota. Dan yang paling
ditakuti adalah jika ditinggal pergi selamanya, apa kita sudah siap?
7. Mengenai buah hati atau anak | siap menikah
Setelah mendirikan rumah tangga,
kehadiran anak sangat dinanti untuk menyerikan kehidupan. Tetapi secara
Anda sadar atau tidak, anak dapat mempengaruhi hubungan dan kehidupan
rumah tangga Anda. Namun, kehadiran anak adalah karunia Tuhan. Maka
bersikap rasional dalam masalah ini akan lebih baik. Anda tidak harus
mengurangi waktu untuk berdua ketika ada atau tanpa anak sekalipun.
Setelah saya berikan tulisan di atas, anda sudah siap menikah?
0 comments:
Post a Comment