Maaf
Dalam heningnya malam yang syahdu
Gairah hidupkupun hilang merindu
Sejuta penyesalan penuhi ruang hampaku
Selimuti pekat ruang kalbuku
Membuat aku semakin pilu..
Kini hatiku semakin pilu
Karena asa yang terganggu
Jauh dari dasar hatiku
Lewat torehan hati yang pilu
Kucurahkan jeritan hati ini dalam blogku
Kulayangkan kata maaf padamu
Sebagai tanda keseriusanku.
Aku tahu aku tidak layak dimaafkan
Tetapi maafkan aku.
Meskipun mungkin aku tidak termaafkan
Aku tetap minta maaf.
Walaupun memang kamu benar untuk tidak memaafkan aku
Aku mohon maafkanlah aku.
Ya, maafkan aku...
Aku yang tidak patut untuk dimaafkan memohon maafmu.
Untuk yang terakhir kali
walaupun engkau tidak ingin memaafkan aku
Aku ingin minta maaf.
Untuk terakhir... sekali lagi, aku berlutut memohon ampun darimu.
Meski telingaku tidak mendengar senandung maaf dari mulut kamu
Ingin aku diampuni oleh kamu.
Sayang, pinjam uang dong...
Bukalah Pintu Maaf
Karya: Huda M Elmatsani
Bukalah pintu maaf untuk embunkuagar ku dapat mengusir kebekuan di kelopakkelopakmu
menceritakan kesejukan pagi yang dititipkan mentari
dalam bias cahayaku. Bukalah pintu maaf untuk langitku
agar ku dapat menggiring awan untuk memayungimu
mengirimkan kedamaian yang dititipkan barisan merpati
dalam paruh nafasku.
Bukalah pintu maaf untuk senjaku
agar ku dapat hilangkan bimbang dan cemasmu
merias paras soremu lewat selendang jingga ditiup angin
memelukmu rapat hangat menghabiskan rasa ingin.
Bukalah pintu maaf untuk kelamku
agar tiada mimpi buruk hanya ada malam indah untukmu
menyalakan unggun membakar melupakan kenangan lara
menggantinya dengan pelukan membara.
Bukalah pintu maaf untuk gerimisku
agar aku menjadi airmatamu, menitikkan kasih di hatimu
menghapus goresan pedih di dinding hati
menggantinya dengan garisgaris pelangi.
0 comments:
Post a Comment