Semuanya Tinggal Kenangan
Oleh : Nadia Rahmi
Aku tidak pernah menginginkan semuanya begini, walau yang terjadi hanya kebohongan dan kepalsuan yang kau berikan padaku. Dan sekarang kau tinggalkan aku, meninggalkan luka dan perih yang sangat mendalam di hatiku. Kau telah pergi meninggalkan aku, meninggalkanku untuk selamanya dan tak akan pernah mungkin kembali lagi. Tapi, apalah dayaku, semuanya sudah ditakdirkan oleh sang Maha Pencipta.
Ouchhhhh iya, aku lupa mengenalkan identitasku, namaku Nara, tepatnya Nara Agustina, aku tinggal di Aceh, sekarang aku bersekolah di sebuah sekolah Negeri di kotaku. aku baru kelas IX SMP, memang masih telalu dini untuk mengenal "Cinta", tapi itulah kenyaataannya. "hehehe"... Kita lanjut lagi yokk ceritanya...
Walaupun jarak kami cukup jauh tapi kami tetap bisa berkenalan melalui "facebook" atau "smsan"...,, Sudah 1 bulan hari-hari kulewati bersama Rian, dan aku mulai ada rasa padanya, "entah rasa apa itu, pedas, asin, manis, atauuuu aku tidak tahulah.??!!.". Tapi apapun yang sedang aku lakukan aku selalu mengingatnya, kayak lagu Duo Maya aja...
Aku mau makan ku ingat kamu
Aku mau tidur juga ingat kamu
Aku mau pergi ku ingat kamu
Oh cinta
Inikah bilaku jatuh, jatuh cinta.,,
yachh kira-kira seperti itulah perasaanku sekarang ini.
"Oh Tuhan, apakah ini yang dinamakan jatuh CINTA..???"gumamku.
Aku memang tidak pernah merasakan perasaan seperti ini selama aku hidup..:) Sepertinya aku mulai menyukai Rian, dan aku pun mulai menyayanginya. Tapi, apakah perasaan Rian padaku sama dengan perasaanku padanya?? ingin rasanya aku mengungkapkan padanya, bahwa aku sangat mencintainya, aku sangat menyayanginya. Tapi aku tidak punya keberanian sedikitpun untuk hal itu, aku malu, karena aku hanya seorang cewek, dan masih terlalu gengsi untuk menyatakan cinta pada seorang cowok seperti Rian, walaupun sebenarnya aku sangat menyayanginya.Yang bisa aku lakukan sekarang adalah menunggu, siapa tahu, suatu saat nanti Rian juga akan memiliki perasaan yang sama denganku.. "Yachh semoga saja.:)" harapku.
kembali lagi kecerita kita sebelumnya,,
Tiba-tiba ponselku berbunyi, tanda ada pesan masuk, dan ternyata pesan itu dari Rian, sahabat yang aku cintai..cepat-cepat aku mengambil ponselku dan segera membaca pesan darinya.
Betapa senangnya aku malam ini, ternyata tidak sia-sia penantianku selama ini. Aku langsung menelpon Mira, sahabatku sekaligus dia juga sahabatnya Rian, dan kuceritakan semua padanya bahwa aku telah jadiah sama Rian.
Seketika air mataku menetes , aku tidak bisa berkata apa-apa lagi, rasanya mulutku keluh untuk berucap.. lalu aku membalas pesannya.
Baiklah, jika ini memang keputusanmu, aku akan berusaha menerimanya,.
Aku akan merelakanmu. Tapi, adakah kesempatan untukku, untuk menjadi sahabatmu seperti dulu lagi. Aku tahu, itu sangat susah untuk ku lakukan, tapi aku akan mencobanya..!"
Tentu, aku sangat senang jika kamu masih mau bersahabat denganku, aku sangat berterimaksih.
Dan.. aku punya 1 permintaan padamu..bolehkah aku memintanya??."
Sejak saat itu hubunganku dengan Rian masih baik-baik saja. Walaupun kami hanya bersahabat, aku sudah cukup senang untuk itu.
Tapi...setelah 1 minggu kita balikan, entah kenapa dia tidak pernah menghubungiku lagi, malahan dia tidak pernah mengirimkan 1 sms pun untukku, untuk menegurku saja dia tidak pernah. Aku mencoba menghubunginya, sudah berkali2 ku sms dy, tapi tidak ada balasan, lalu aku telpon, dy pun tidak mengangkatnya.
Aku semakin gelisah, apakah yang telah terjari padanya, pikiranku tidak karuan, tapi aku tidak boleh berpikiran negatif, aku harus tetap berpikiran positif. Aku harus bersabar, mungkin saja dia sedang sibuk dengan sekolahnya, karena pada saat itu dia sudah kelas XII SMA.
Aku teringat kepada temannya Rian yang bernama Alvin,"kenapa aku tidak coba tanya sama dia aja, mgkin saja dia tahu"pikirku.
Aku langsung mengrim pesan kepadanya, aku tanya tentang Rian kepadanya. Dan setelah Alvin menceritakan semuanya padaku, aku kaget sekali. dia bilang
"Rian sudah pergi ke Seoul, Korea seminggu yang lalu untuk berobat, penyakitnya sudah parah sekali"jawabnya.
Tapi dia tidak mau menyebutkan nama penyakit Rian, Alvin bilang ini adalah rahasia keluarga Rian.
Tapi yang sangat menyakiti perasaanku adalah, kenapa Rian tidak pernah bercerita tentang penyakitnya kepadaku? semestinya jika dia memang mencintai aku,dia ceritakan semuanya padaku, agar aku tidak menderita seperti ini. Dan yang paling membuatku sedih adalah ketika dia pergi ke Korea, dia tidak memberitahuku. Lalu aku teringat pada ucapan Rian ketika dia memutuskan aku pertama kali, dia bilang dia tidak mau membuatku sakit hati, apakah ini yang Rian maksud??!! Aku bingung sekali.
Setelah aku tahu hal itu, tidak pernah telewatkan hari-hariku untuk selalu memanjatkan doa kepada Allah agar Rian segera sembuh dan dia bisa menepati janjinya padaku, yaitu dia akan selalu menjagaku sampai maut memisahkan kita.
"Ra, yang sabar ya ra,, aku terpaksa memberitahukan hal ini padamu, aku nggak mau kamu sedih. Tapi inilah kenyataannya ka Rian sudah pergi meninggalkan kita, pergi menghadap Allah S.W.T. Dan sekarang jenazahnya lagi dalam perjalanan pulang ke Indonesia, Jg nangis ya Ra, aku juga ikut sedih kalo kamu sedih, aku sayang kamu Ra, aku nggak mau kamu knpa2." ceritanya panjang lebar.
Setelah mendengar kabar itu, air mataku langsung jatuh membasahi pipiku, badanku terasa menggigil hingga aku tidak bisa berkata2 apa2 lagi. Sekarang yang bisa aku lakukan adalah menangis dan menangis, hidupku terasa hancur, seperti ada yang kehilangan dari diriku. Sulit sekali untukku mempercayai kenyataan ini. Butuh waktu lama untuk menerima semua ini.
Sudah berhari-hari aku terlarut dalam kesedihan. Kepergiannya begitu mendadak bagiku, sulit untukku menerimanya, tapi ini semua telah terjadi, dia meninggalkanku. Aku harus tabah, karena ini sudah takdir dari yang Maha Kuasa.
"Ka Iyan, aku akan selalu mendoakanmu, supaya kakak ditempatkan diantara orang-orang yang beriman. Walaupun kk telah tiada, cintaku tidak akan pernah pudar untukmu, NARA SAYANG KA IYAN sekarang dan selamanya. Semoga kelak nanti kita akan dipertemukan di alam sana. Amin ya Rabbal Alamin"
Sekarang, yang harus aku lakukan adalah menggapai cita-citaku setinggi mungkin, yaitu menjadi seorang penulis yang terkenal. Aku akan membuat semua orang bangga kepadaku. Terutama orang tuaku, saudara-saudaraku dan sahabat-sahabatku.
Ini adalah cerpen pertama yang aku tulis, jadi, maklumlah kalo masih banyak kesalahan. Cerita ini aku ambil dari kisah cinta sahabatku. Aku juga butuh kritik dan saran dari kalian semua agar aku bisa lebih baik lagi kedepannya. Terima Kasih sudah mau membaca cerpenku.
Profil Penulis :
Nama lengkap: Nadia Rahmi
Panggilan : Nadia
TTL : Geundot, 28 Maret 1998
Alamat : Jln.Jangka /Ds. Geundot, kecamatan Jangka, Matangglumpangdua, Aceh. 24261
Pekerjaan : Pelajar di SMP Negeri 1 Peusangan
Hobi : Membaca, menulis, dan mendengarkan musik.
Minat : Menjadi dokter, menjadi penulis yang karyanya bisa dibaca banyak orang, dan membahagiakan orang tua tentunya.
Email : Nadiarahmi28@yahoo.com
Facebook : http://m.facebook.com/nadia.belieberforever atau Nadiyeaa Gadiezz Yg-lebayAndnarsis
Twitter : @Nadia_Rahmi98
Oleh : Nadia Rahmi
Aku tidak pernah menginginkan semuanya begini, walau yang terjadi hanya kebohongan dan kepalsuan yang kau berikan padaku. Dan sekarang kau tinggalkan aku, meninggalkan luka dan perih yang sangat mendalam di hatiku. Kau telah pergi meninggalkan aku, meninggalkanku untuk selamanya dan tak akan pernah mungkin kembali lagi. Tapi, apalah dayaku, semuanya sudah ditakdirkan oleh sang Maha Pencipta.
****
Ceritanya
berawạl saat aku duduk di kelas IX SMP. Aku mempunyai seorang cowok
yang bernama Rian, dia adalah cinta pertamaku. Aku mengenalnya melalui
Facebook. Pada awalnya kami hanya berteman, malah kami jarang sekali
menyapa, paling-paling kami chattingan ketika ada yang penting untuk
kami bahas. Tapi seiring berjalannya waktu hubungan kami pun semakin
akrab, malah bisa dibilang sangat akrab. Aku ingin mengenalnya lebih
jauh lagi, meskipun ada penghalang bagi kami, yaitu jarak antara kami
berdua cukup jauh, aku tinggal di Aceh dan dia di Jakarta.Ouchhhhh iya, aku lupa mengenalkan identitasku, namaku Nara, tepatnya Nara Agustina, aku tinggal di Aceh, sekarang aku bersekolah di sebuah sekolah Negeri di kotaku. aku baru kelas IX SMP, memang masih telalu dini untuk mengenal "Cinta", tapi itulah kenyaataannya. "hehehe"... Kita lanjut lagi yokk ceritanya...
Walaupun jarak kami cukup jauh tapi kami tetap bisa berkenalan melalui "facebook" atau "smsan"...,, Sudah 1 bulan hari-hari kulewati bersama Rian, dan aku mulai ada rasa padanya, "entah rasa apa itu, pedas, asin, manis, atauuuu aku tidak tahulah.??!!.". Tapi apapun yang sedang aku lakukan aku selalu mengingatnya, kayak lagu Duo Maya aja...
Aku mau makan ku ingat kamu
Aku mau tidur juga ingat kamu
Aku mau pergi ku ingat kamu
Oh cinta
Inikah bilaku jatuh, jatuh cinta.,,
yachh kira-kira seperti itulah perasaanku sekarang ini.
"Oh Tuhan, apakah ini yang dinamakan jatuh CINTA..???"gumamku.
Aku memang tidak pernah merasakan perasaan seperti ini selama aku hidup..:) Sepertinya aku mulai menyukai Rian, dan aku pun mulai menyayanginya. Tapi, apakah perasaan Rian padaku sama dengan perasaanku padanya?? ingin rasanya aku mengungkapkan padanya, bahwa aku sangat mencintainya, aku sangat menyayanginya. Tapi aku tidak punya keberanian sedikitpun untuk hal itu, aku malu, karena aku hanya seorang cewek, dan masih terlalu gengsi untuk menyatakan cinta pada seorang cowok seperti Rian, walaupun sebenarnya aku sangat menyayanginya.Yang bisa aku lakukan sekarang adalah menunggu, siapa tahu, suatu saat nanti Rian juga akan memiliki perasaan yang sama denganku.. "Yachh semoga saja.:)" harapku.
****
Malam hari, ketika aku sedang
membaca novel, ya memang membaca novel adalah salah satu hobiku, karena
suatu saat nanti aku ingin menjadi seorang penulis yang terkenal
keseluruh penjuru dunia. "semoga saja terwujud..doain aku yachh.. hehe
:)"..kembali lagi kecerita kita sebelumnya,,
Tiba-tiba ponselku berbunyi, tanda ada pesan masuk, dan ternyata pesan itu dari Rian, sahabat yang aku cintai..cepat-cepat aku mengambil ponselku dan segera membaca pesan darinya.
Rian : "Hai Ra, aku boleh nanya sesuatu nggak?"
Nara : "Hai juga, boleh. memangnya mau tanya apa?"
Rian : "Tapi jawab yang jujur ya,
Kamu dah punya cowok belum?"
Nara : "Haghh,??!! Nara nggak punya cowok"
Rian : "Sama donk,."
Nara : "hahaha...jomblo-jomblo sejati kita yach"
Rian : "Nara, kamu mau ga jadi cwek aku??"
Nara : "???? ga usah becanda lah ka!!"
Rian : "Aku serius Ra, Jujur, seiring waktu berlalu aku dah mulai sayang sama kamu, Apakah kamu memiliki perasaan yang sama denganku??"
Nara : "Gimana yachhh?_?"
Rian : "Kamu mau nggak jadi cewek aku??"
Nara : "kalo Nara boleh jujur sihh, sebenarnya...."
Rian : "...???" Rian penasaran sekali.
Nara : "Nara juga sayang sama kakak.,"
Rian : "SERIUS???!!"
Nara : "*_~"
Rian : "=_=, jadi sekarang kita..."
Nara : "iya"
Rian : "Makasih ya sayang, kamu udah mau nerima cinta aku, Love you.. :*"
Betapa senangnya aku malam ini, ternyata tidak sia-sia penantianku selama ini. Aku langsung menelpon Mira, sahabatku sekaligus dia juga sahabatnya Rian, dan kuceritakan semua padanya bahwa aku telah jadiah sama Rian.
****
Waktupun kian berlalu, aku
semakin sayang sama Rian, aku merasakan kenyamanan yang luar biasa saat
aku bersamanya..Setiap malam setelah belajar aku tidak pernah lupa
mengirim sms padanya,,.. dan pada saat aku mau tidur, Rian juga tidak
pernah lupa mengucapkan kata "I Love You Nara" padaku, dan aku langsung
membalas "I Love You too Rian". Itu membuktikan kalau dia benar-benar
sayang kepadaku. akupun tidak pernah curiga sama sekali padanya. Tapi
yang membuatku penasaran adalah knapa setiap aku smsan sama dia, dia
selalu bilang lagi minum obat, saat itu aku tidak bertanya padanya, obat
apa yang dia minum, karena aku pikir mungkin dia hanya sakit biasa,
atau hanya minum vitamin...
****
Sampai suatu hari, dia mengirim sms kepadaku,From : My first love Rian
"Ass. wr. wb. De, maafin aku ya, kayaknya lebih baik kita putus aja, aku tidak mau membuatmu kecewa dan sakit hati padaku nantinya. Sekali lagi maafin aku, aku tidak pernah bermaksud menyakiti hatimu."
Seketika air mataku menetes , aku tidak bisa berkata apa-apa lagi, rasanya mulutku keluh untuk berucap.. lalu aku membalas pesannya.
To : My first love Rian
"Apakah ini yang kau sebut tidak akan mengecewakanku, Aku benar-benar kecewa sama kamu. Kamu tega mempermainkan aku seperti ini..
Baiklah, jika ini memang keputusanmu, aku akan berusaha menerimanya,.
Aku akan merelakanmu. Tapi, adakah kesempatan untukku, untuk menjadi sahabatmu seperti dulu lagi. Aku tahu, itu sangat susah untuk ku lakukan, tapi aku akan mencobanya..!"
From : My first love Rian
"Maafkan aku ya Ra.
Tentu, aku sangat senang jika kamu masih mau bersahabat denganku, aku sangat berterimaksih.
Dan.. aku punya 1 permintaan padamu..bolehkah aku memintanya??."
To : My first love Rian
"Boleh, asalkan itu tidak menyakitiku."
From : My first love Rian
"Aku mau kamu tidak akan pernah membenciku karena hari ini aku telah menyakitimu?!"
To : My first love Rian
"Iya, aku tidak akan pernah membencimu, karena aku sangat menyayangimu, sampai kapanpun rasa itu akan tetap ku jaga, walaupun kita tidak bersama lagi."
From : My first love Rian
"Terima kasih ya Ra.,"
To : My first love Rian
"Ya, sama-sama kak."
Sejak saat itu hubunganku dengan Rian masih baik-baik saja. Walaupun kami hanya bersahabat, aku sudah cukup senang untuk itu.
****
Pada suatu hari, entah kenapa
Rian mengajakku balikan lagi, Rian bilang dia masih sayang sama aku,
sulit sekali untuk melupakan kenangan-kenangan indah bersamaku. Dan
tanpa berpikir panjang aku langsung menyetujuinya. Karena memang aku
masih sangat mencintainya.Tapi...setelah 1 minggu kita balikan, entah kenapa dia tidak pernah menghubungiku lagi, malahan dia tidak pernah mengirimkan 1 sms pun untukku, untuk menegurku saja dia tidak pernah. Aku mencoba menghubunginya, sudah berkali2 ku sms dy, tapi tidak ada balasan, lalu aku telpon, dy pun tidak mengangkatnya.
Aku semakin gelisah, apakah yang telah terjari padanya, pikiranku tidak karuan, tapi aku tidak boleh berpikiran negatif, aku harus tetap berpikiran positif. Aku harus bersabar, mungkin saja dia sedang sibuk dengan sekolahnya, karena pada saat itu dia sudah kelas XII SMA.
****
Hari demi hari kulalui tanpa
kabar sedikitpun darinya. Lalu terpikir dalam benakku, "kenapa aku tidak
buka facebook aja? mungkin dari sana aku bisa mendapatkan informasi
tentangnya,, ". Setelah ku buka fb, aku langsung masuk ke wall nya, aku
lihat disana tidak ada aktifitas sama sekali. aku semakin gelisah, tanpa
sadar aku meneteskan air mata. Tapi aku tidak boleh menyerah, aku harus
terus berusaha mencari informaai tentangnya.Aku teringat kepada temannya Rian yang bernama Alvin,"kenapa aku tidak coba tanya sama dia aja, mgkin saja dia tahu"pikirku.
Aku langsung mengrim pesan kepadanya, aku tanya tentang Rian kepadanya. Dan setelah Alvin menceritakan semuanya padaku, aku kaget sekali. dia bilang
"Rian sudah pergi ke Seoul, Korea seminggu yang lalu untuk berobat, penyakitnya sudah parah sekali"jawabnya.
Tapi dia tidak mau menyebutkan nama penyakit Rian, Alvin bilang ini adalah rahasia keluarga Rian.
Tapi yang sangat menyakiti perasaanku adalah, kenapa Rian tidak pernah bercerita tentang penyakitnya kepadaku? semestinya jika dia memang mencintai aku,dia ceritakan semuanya padaku, agar aku tidak menderita seperti ini. Dan yang paling membuatku sedih adalah ketika dia pergi ke Korea, dia tidak memberitahuku. Lalu aku teringat pada ucapan Rian ketika dia memutuskan aku pertama kali, dia bilang dia tidak mau membuatku sakit hati, apakah ini yang Rian maksud??!! Aku bingung sekali.
Setelah aku tahu hal itu, tidak pernah telewatkan hari-hariku untuk selalu memanjatkan doa kepada Allah agar Rian segera sembuh dan dia bisa menepati janjinya padaku, yaitu dia akan selalu menjagaku sampai maut memisahkan kita.
****
Sampai pada suatu hari, aku begitu shock saat aku mendapat telepon dari sahabatku Nadia, dia bilang "Ra, yang sabar ya ra,, aku terpaksa memberitahukan hal ini padamu, aku nggak mau kamu sedih. Tapi inilah kenyataannya ka Rian sudah pergi meninggalkan kita, pergi menghadap Allah S.W.T. Dan sekarang jenazahnya lagi dalam perjalanan pulang ke Indonesia, Jg nangis ya Ra, aku juga ikut sedih kalo kamu sedih, aku sayang kamu Ra, aku nggak mau kamu knpa2." ceritanya panjang lebar.
Setelah mendengar kabar itu, air mataku langsung jatuh membasahi pipiku, badanku terasa menggigil hingga aku tidak bisa berkata2 apa2 lagi. Sekarang yang bisa aku lakukan adalah menangis dan menangis, hidupku terasa hancur, seperti ada yang kehilangan dari diriku. Sulit sekali untukku mempercayai kenyataan ini. Butuh waktu lama untuk menerima semua ini.
Sudah berhari-hari aku terlarut dalam kesedihan. Kepergiannya begitu mendadak bagiku, sulit untukku menerimanya, tapi ini semua telah terjadi, dia meninggalkanku. Aku harus tabah, karena ini sudah takdir dari yang Maha Kuasa.
"Ka Iyan, aku akan selalu mendoakanmu, supaya kakak ditempatkan diantara orang-orang yang beriman. Walaupun kk telah tiada, cintaku tidak akan pernah pudar untukmu, NARA SAYANG KA IYAN sekarang dan selamanya. Semoga kelak nanti kita akan dipertemukan di alam sana. Amin ya Rabbal Alamin"
****
Sekarang aku harus semangat
menjalani hidupku, aku harus tetap tersenyum, aku tidak mau Rian sedih
karena melihatku menangis karenanya. Dan aku tahu, aku tidak sendiri,
aku masih mempunyai sahabat yang selalu ada untukku dalam suka maupun
duka, dalam tangis maupun tawa. Mereka yang selalu menghiburku saat aku
sedang sedih karena teringat sama Rian. Aku tidak mau kehilangan mereka,
karena aku sangat menyayangi mereka.Sekarang, yang harus aku lakukan adalah menggapai cita-citaku setinggi mungkin, yaitu menjadi seorang penulis yang terkenal. Aku akan membuat semua orang bangga kepadaku. Terutama orang tuaku, saudara-saudaraku dan sahabat-sahabatku.
»NEVER GIVE UP MY FRIEND«
*THE END*
Ini adalah cerpen pertama yang aku tulis, jadi, maklumlah kalo masih banyak kesalahan. Cerita ini aku ambil dari kisah cinta sahabatku. Aku juga butuh kritik dan saran dari kalian semua agar aku bisa lebih baik lagi kedepannya. Terima Kasih sudah mau membaca cerpenku.
Profil Penulis :
Nama lengkap: Nadia Rahmi
Panggilan : Nadia
TTL : Geundot, 28 Maret 1998
Alamat : Jln.Jangka /Ds. Geundot, kecamatan Jangka, Matangglumpangdua, Aceh. 24261
Pekerjaan : Pelajar di SMP Negeri 1 Peusangan
Hobi : Membaca, menulis, dan mendengarkan musik.
Minat : Menjadi dokter, menjadi penulis yang karyanya bisa dibaca banyak orang, dan membahagiakan orang tua tentunya.
Email : Nadiarahmi28@yahoo.com
Facebook : http://m.facebook.com/nadia.belieberforever atau Nadiyeaa Gadiezz Yg-lebayAndnarsis
Twitter : @Nadia_Rahmi98
sumber: http://cerpen.gen22.net/2012/02/cerpen-cinta-semuanya-tinggal-kenangan.html#ixzz27YIGUCjW
0 comments:
Post a Comment