Diksi 036 (Long distance)
Puisi
karya Chandra Diksi
Andai hati bisa bicara
Takkan ada sesak dalam rusuk padat
.
Andai jantung berhenti berdetak
Lalu ada organ lain yang menggantikan
.
Mungkin terasa ringan
Dan henti usia takkan pudar
.
Lama terasa memang
Memahami dalam alunan pembalut luka
.
Terasa seperti dalam lautan sunyi
Berteman sepi lantaran tak ada yang mengisi
.
Bisakah..kau bicara
Didekat dua telinga tanpa jarak
.
Mungkin..
Jika kau punya nyali, begitu denganku
.
Mungkinkah, kau singkirkan penghalang
Dan memajukan jarak pandangmu
.
Hah... kurasa tidak
Segera memalingkan bergegas pergi
.
Bisakah kau hindari kataku
Memungutnya dan menyimpannya dalam kotak jiwa
.
Sapamu tiada arti
Penawar luka
terkadang sepi
.
Suara terasa nyaring
Padamkan api sulutkan sakit
.
Aku mendera sampai ke lubang terkecil
Akankah kau tau arti semuanya?
.
Kurasa tidak..
Begitu juga denganku
.
Bagai air dan minyak bumi
Tak menyatu adanya dua jalan
.
Apa kita seperti itu?
Bisakah kita ubah
.
Aku mau..
Bagaimana denganmu?
.
Lebah saja butuhkan bunga
Kenapa kau tidak?
.
Sudahlah...
Tiada arti bahas lintas hati
.
Walau begitu
Aku penasaran
.
Apa sentuh kulit ari
Kau juga tak mampu
.
Huh..apa pula kita ini
Diam tersudut di dua sisi
.
Apa kau takut?
Mungkin takut
.
Berdua bertemu membisu
Tak ada sapa kata bicara
.
Bertatap melihat dan memandang
Berkata dalam hati tanpa suara
.
Huhh
Pasif
Puisi Kesedihan: Diksi 036 (Long distance)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment