Di dalam senyapnya malam
Aku terdampar menunggu mimpi yang indah
Mungkin dengan bidadari
Atau sisa goresan nama dari masa lalu
Tak adakah kaitan kata yang lebih indah dari namamu
Yang bisa diucapkan hati dan lidahku
Hingga aku harus menanam sendiri
Mahkota berduri di dalam isyaratku
Seperti detik-detik yang berguguran
Disepanjang langkah yang berat
Aku tenggelam dalam bait-bait puisi
Cahaya kecil yang terbaring menangis
Memberi isyarat
Sedih ini untukku sendiri
Aku tertunduk
Melewatkan waktu
Menghitung tetes air mataku
Ibarat Sebuah pisau yang muncul dari bibir manisnya
dari kata kata cintanya
yang terbalut bahagia ,
terbalut indahnya pesona ,
tapi
berisikan kebusukan kesakitan dan kebohongan
dari sebuah kata emas ,
ku disini nyaris binasa
menahan semua goresan ,pilu
Semoga hening malam yang bersahaja ini
Bisa menuliskan goresan nama yang lain
Yang bukan lagi untuk dikenang . . . , ,
s.sunyi
0 comments:
Post a Comment