Sejengkal rasa..
Mengingatkan ku akan siratan hangat itu
meski ku tahu tiada alasan
untuk terus menghalangi sinar rembulan
sedawai duka tertorehkan didalam hati
bersama goresan tinta merah
membelenggu hati
bahkan bidadari yang memberi ku apel merah pun mendorongku
kepada jurang penyesalan
seisak tangis menggapai hati
tapi tempat gelap berhasil membuat tatapan pergi
jadi..
Sehaus inikah rindu akan sinar nyata sang mentari?
Daun berguguran jatuh bersama takdirnya
sedangkan aku?
Aku masih disini entah apa yang ku nanti
tapi selangkah surut permata biru membawaku pergi
merangkak pergi..
Memang merangkak itu menyedihkan..
tapi diam membatu lebih menyedihkan..
Sania – Dari admin mystery
0 comments:
Post a Comment