Telah lama…
Aku memendam rasa
Rasa yang hanya tertuju
Untukmu seorang
Telah lama…
Aku mengaggumi keanggunanmu
Hingga khayalku memberangus
Hari tanpa kesadaranku
Akan segenggam cinta yang
Selalu bermelodi dari dalam hati
Ter suci…
Dari sebuah huruf …
Satu persatu kata
Seakan menjadi sebuah
Siratan jalinan kasih
Dengan sendunya mengalun
Memanggil kasih…
Laksana angin menderu sayu…
Lalu bisik hati mengeluhkan
Tentang keberadaan sebaris
Terali besi memenjarakan
Segenggam rasa yang hanya
Mampu bermelodi dari dalam
Ketidaksadarannya…
Adakah rasa yang ter sisa
Di dalam hatimu
Adakah harapan yang dahulu
Di dalam cumbu rayumu
Pabila masih ada…
Dimanakah rasa itu
Dimanakah cumbu rayumu
Sedangkan rintihpun tak pernah
Dirimu hiraukan
Tak sedarkah…
Akulah goresan luka
Dari tajamnya belati cintamu
Yang merintih menanti gersang
Meski melodi cinta menggema
Menanggalkan laranya
Di kala hati tak lagi dimiliki.
” Melodi Tersuci ”
(Putra Jogja)
0 comments:
Post a Comment