Puisi Goresan Sakit Hati - Halo sahabat Goresan Hati, kali izinkalah aku untuk share beberapa puisi patah hati
atau puisi sakit hati yang mungkin bisa menjadi inspirasi buat anda
yang sedang sakit hati untuk bisa mengungkapkan rasa sakit hatinya
melalui Puisi Goresan Sakit Hati :
Biar Langit yang Memutuskan
Hangatnya perapian malam
Mengingatkanku akan hangatnya pelukanmu
Kesejukan sungai kebahagiaan
Bagai menatap senyummu
Damainya jiwaku
Di mana belas kasih itu?
Bersamamu seperti mimpi semu
Hanya bisa merasakan abadinya duka
Dalam hati tersimpan banyak doa
Kau bilang kita pasti bisa
Bisa saling mencintai
Bersama sampai tua
Bersatu hingga mati
Kau bilang perbanyak doa dan harapan
Impian kita pasti kan terwujud
Namun apa yang terjadi kini?
Biarlah langit yang memutuskan
Satu keinginan
Cinta kita jangan sampai berubah
Hati kita tetap menyatu
Menciptakan bahagia bersama
Tak semudah yang kita duga
Bagaimana harus ku hentikan air mata?
Impian kita hanya sebatas dalam mimpi
Biarlah langit yang memutuskan
Tentang akhir cerita cinta kita
*** by: Nada Egan
Mengapa
Mengapa..?
Kini aku tak mengerti
Hatiku kini retak, remuk, dan hancur
Dulu hatiku yang selalu senang saat bersamanya
Kini hilang harapan itu
Dia pergi
Pergi menghadap sang khaliq
Seharusnya aku harus ikhlaskannya
Tapi tak bisa
Air mataku terus mengalir, dan membasahi pipiku
Sekarang, pikirku hanya bagaimana bisa menyusulnya
Aku kehilangan jati diriku saat ini, karna dia
Aku hanya bisa menangis dan menangisinya
Menjerit dan rasa penyesalan yang dalam
Mengapa ku tak nyatakan rasaku padanya?
Sekarang, yang didepanku hanya raga tanpa nyawa
Dia pergi, dia perdi, tinggalkanku, hanya itu ucapku
Dulu waktu aku ingin ungkapkan rasaku padanya
Ternyata dia sudah memiliki orang yang dicintainya
Haruskah kurusak itu?
Tak mungkin, kini dia telah sendiri, tanpa kekasih hati
Dan hari ini, saat kuberencana ingin ucapkan rasaku
Tiba-tiba kau pergi untuk selamanya
Tak terlintas dipikirku
Bahwa hari ini akan menjadi hari kelabu bagiku
***
Tenggelam
Aku sedih dengan ukiran yang indah memuja akan dunia
Luka yang memahat
Luka yang begitu menusuk
Luka yang menghunjam jantungku
Tpai tidak ada yang tahu bahwa aku kecewa dalam cerita
Sampai untuk berpikir tentang cinta
Dengan hati bukan mata rasakan cinta
Untuk kehilangan akal sehat
Dan untuk membuat aku tenggelam
Tenggelam dalam kesedihan
Tenggelam dalam kepedihan dan kehancuran
Dengan semua janji-janji busukmu
Dengan semua janji-janji palsumu
Membuat sayap ini patah dan mati
Aku menangis meratapi takdir
Merasakan seakan dunia ini tak berarti lagi
Dan kini hanya kesedihan, kekecewaan yang menemaniku
Cinta ini sungguh aku tidak mengerti
sumber
Biar Langit yang Memutuskan
Hangatnya perapian malam
Mengingatkanku akan hangatnya pelukanmu
Kesejukan sungai kebahagiaan
Bagai menatap senyummu
Damainya jiwaku
Di mana belas kasih itu?
Bersamamu seperti mimpi semu
Hanya bisa merasakan abadinya duka
Dalam hati tersimpan banyak doa
Kau bilang kita pasti bisa
Bisa saling mencintai
Bersama sampai tua
Bersatu hingga mati
Kau bilang perbanyak doa dan harapan
Impian kita pasti kan terwujud
Namun apa yang terjadi kini?
Biarlah langit yang memutuskan
Satu keinginan
Cinta kita jangan sampai berubah
Hati kita tetap menyatu
Menciptakan bahagia bersama
Tak semudah yang kita duga
Bagaimana harus ku hentikan air mata?
Impian kita hanya sebatas dalam mimpi
Biarlah langit yang memutuskan
Tentang akhir cerita cinta kita
*** by: Nada Egan
Mengapa
Mengapa..?
Kini aku tak mengerti
Hatiku kini retak, remuk, dan hancur
Dulu hatiku yang selalu senang saat bersamanya
Kini hilang harapan itu
Dia pergi
Pergi menghadap sang khaliq
Seharusnya aku harus ikhlaskannya
Tapi tak bisa
Air mataku terus mengalir, dan membasahi pipiku
Sekarang, pikirku hanya bagaimana bisa menyusulnya
Aku kehilangan jati diriku saat ini, karna dia
Aku hanya bisa menangis dan menangisinya
Menjerit dan rasa penyesalan yang dalam
Mengapa ku tak nyatakan rasaku padanya?
Sekarang, yang didepanku hanya raga tanpa nyawa
Dia pergi, dia perdi, tinggalkanku, hanya itu ucapku
Dulu waktu aku ingin ungkapkan rasaku padanya
Ternyata dia sudah memiliki orang yang dicintainya
Haruskah kurusak itu?
Tak mungkin, kini dia telah sendiri, tanpa kekasih hati
Dan hari ini, saat kuberencana ingin ucapkan rasaku
Tiba-tiba kau pergi untuk selamanya
Tak terlintas dipikirku
Bahwa hari ini akan menjadi hari kelabu bagiku
***
Tenggelam
Aku sedih dengan ukiran yang indah memuja akan dunia
Luka yang memahat
Luka yang begitu menusuk
Luka yang menghunjam jantungku
Tpai tidak ada yang tahu bahwa aku kecewa dalam cerita
Sampai untuk berpikir tentang cinta
Dengan hati bukan mata rasakan cinta
Untuk kehilangan akal sehat
Dan untuk membuat aku tenggelam
Tenggelam dalam kesedihan
Tenggelam dalam kepedihan dan kehancuran
Dengan semua janji-janji busukmu
Dengan semua janji-janji palsumu
Membuat sayap ini patah dan mati
Aku menangis meratapi takdir
Merasakan seakan dunia ini tak berarti lagi
Dan kini hanya kesedihan, kekecewaan yang menemaniku
Cinta ini sungguh aku tidak mengerti
sumber
0 comments:
Post a Comment