Puisi menggoreskan warna dengan bias pesona


Kelam langit senja telah membawa kita
Pada sebuah cerita tentang kenangan
yang terdampar di sudut hati
tentang cinta yang mengapung rendah
antara harapan dan kenyataan
serta sebait kidung lirih bersenandung
dengan syair rindu tak bertepi
juga waktu yang tak jua beranjak
saat mataku memaku matamu
"Kita"katamu.....adalah sebaris bianglala di selasar jiwa
yang menggoreskan warna dengan bias pesona di tiap lariknya
menyepuh lembut bilik sanubari dan
memaknai setiap kata
"pulang" adalah sebuah jalan menuju kepadamu...

lalu bersama rumput yang menari engkau bercerita
tentang hujan yang menciumimu
tentang rinainya yang lembut
lalu semua hilang pergi ke langit
engkaulah sekuntum itu
tak liar
hanya saja kau ada meski tak ada yang menoleh
hingga nanti....bila ada kupu-kupu yang terbang diatasmu
engkau akan tersenyum
meski lalu dia segera berlalu

Setelah senja berlalu meninggalkan jejak-jejak merah saga
di batas cakrawala
Kita akan berangkat kembali dengan arah berbeda
membawa kesunyian dan kepiluan masing-masing
pada gelap malam serta doa yang kita gantungkan di langit
bersama asa yang mungkin dan getar rindu yang tak jua pudar

Ditulis Oleh : Unknown Hari: 11:02 PM Kategori:

0 comments: