Buat para pelajar yang sedang mencari - cari informasi tentang Puisi untuk negeri kebetulan di Goresan hati ini kami share dari berbagai sumber ,yang kami rangkum dalam Kumpulan puisi untuk negeri terbaru 2014 , tapi sebelum baca Puisi perjuangan silahkan lihat jg kata kata motivasi ini dan Puisi kesepianku.
Berikut Kumpulan puisi untuk negeri terbaru 2014 :
DIA BUNG KARNO
Dia yang terlahir saat fajar.
Saat ibu pertiwi dianiaya.
Dia kusno anak tanah jajahan.
Jiwanya menyala api
Di genggamnya sebuah harapan
Kemerdekaan tanah ibu harus di raih
Dia bung karno
Menebar semangat penjuru dunia
Di lubuk hati para gerilya
Bung.. Tularkan kami
Akan gelora perlawanan
Biar lepas belenggu penjajahan
Negeri ini di bangun dengan darah nyawa
Dengan kesungguh sungguhan citacita
Kau bung.. Jasa mu tiada terlupa
Dia bung karno
Jasadnya sudah di liang
Ide ide terus berkembang
MARI BUNG
Mari bung
Kau tau, anak-anak muda sudah mulai melek politik
Berharap kau benar bukan topeng pencitraan
Mari bung
Negeri ini sudah sekarat
Hampir mati dan melarat
Mari bung
Kau turun dan bersentuhan
Rakyat kagum juga rindu pemimpin begitu
Mari bung
Menangkan pertarungan
Sama dalam berisan bangkit daulat Indonesia
Awas bung
Kami yakin, kami percaya
Jangan coba-coba berani ingkar
TOPENG KOTA
Rumah kita tak pernah berdiri
Karena tanah di serakahi
Apa yang kita buat untuk pondasi
Kalau gubukgubuk dianggap kotor
Kota ini tak boleh kumuh
Orangorang miskin biar di pinggir
Biar cantik biar rapih
Biar tamutamu tak liat ketimpangan disini
Rupanya kau terlalu menor memoles
Kota ini jalan licin
Dan gedunggedung menjulang
Persis berhala kau memujanya jadi hamba
Lalu kita anak negeri yang di miskinkan
Tak terlihat, sembunyi di loronglorong
Mengais rezeki dari sisasisa rumah gedong
Atau bergerilya saat malam, sekedar mencuri alas di kolong
Kota ini , kekuasaan dan undangundang
Semua dari sini
Dibuat atas nama kepentingan khalayak
Najiiiiis, semua ke purapuraan aku muak
Sajak lapar & syair ketidakadilan
Kau bawakan aku kerandaPadahal aku masih wal'afiat sehat
Kau juga datang bersama senapan peluru
Aku hanya sedikit gemetaran takut
Kenapa kau ingin aku takut
Apa kau sudah ketakutan
Kau takut duluan tuan
Akan sajak dan syair ku yang lapar
Kau tau tuan
Jika tubuh kurusku di tembus peluru
Dan kau tandu mayatku di keranda
Kau tak kan cukup peluru
Sajak dan syair orang lapar
Sudah menyebar desa juga kota
Sudah sampai di perahu nelayan
Sudah sampai di tengah hutan
Kau mau bikin berapa lagi keranda
Mau kau buang uang mu untuk peluru
Tidak, tidak akan sanggup
Karena nyala api tak bisa lagi padam
Tuan, aku hanya sebutir saja
Jika mati , jumlahku berlipat ganda
Sajak perlawanan tak bisa kau kubur
Selama penindasan belum usai, sajak itu tumbuh terus subur.
Kau bunuh saja satu persatu
Kau bungkam ikat buang ke jurang
Jasadnya biar mati di rubung cacing
Semangat berlawan tak pernah bisa di redam
Sajak ku sajak yang lapar
Syair ku syair ketidakadilan
Biar kami tebar
Jadi bara api para proletar
BERSIH - BERSIH
Kami berumah alangalang
Di pagari sisi gedunggedung menjulang
Tubuh kami ditutupi karung
Lindungi dingin angin malam
Sebelum mentari datang
Kami bergegas harus pergi
Susuri trotar menyapu sisasisa
Kotornya jalan penghuni kota
Kami sapu liur orangorang yang lewat
Kami sapu muntah para pemabuk
Kami sapu alas para pengemis
Kami sapu lendir birahi maksiat
Saban hari presiden lewat
Iringiring rombangan pengawal
Biar senyumnya dilihat enak
Tanpa sampah jalan berserak
INI POLITIK KAWAN
Dia kalah telak
Di tipu makelar politik
Atau memang tak di senangi rakyat
Sekarang merenung
Melamun di teras rumah
Melempar batu ke setiap yang lewat
Istri gundah gulana
Keluarga pun resah tak berdaya
Penagih hutang datang kerumah
Anak nya malu pergi sekolah
Istri tak lagi nampak keluar rumah
Para tetangga prihatin iba
Ini politik yang menang yang punya duit
Kalah modal pasti tertinggal
Jangan ikutan kalau tak siap gila
Yang kalah jadi gila
Atau marah semarahmarahnya
Alasan sang lawan main curang
Yang menang sombong diri
Berharap kaya selangkah lagi
Menyusun rencana untuk korupsi
Ini politik kawan
Sudah busuk turun turunan
Mau ikutan silahkan
BIAR SAJA PEMILU
Tuantuan ramai mau jadi presiden
Saling lempar saling serang
Mirip produk shampo dan mie instan
Saban hari mejeng di iklan
Rakyat pintar tak lagi bisa di tipu
Tidak berharap apapun dari pemilu
Wajah saja silih berganti
Tapi watak sama perkaya diri
Negeri ini terlalu banyak orang baik
Dirampok di jual rakyat tak berkutik
Anak cucu kebagian masa depan pacekllik
Dirampas habis rombongan bandit
Biar lah biar sekalian rusak
Biar benih kemiskinan berlipatlipat
Pasti nanti ada waktunya
Kerena lapar api lawan berkobar
INI PESTA SIAPA?
Saya mah cuma rakyat
Buruh kasar pula punya kerja
Ini ada pesta katanya
Entah pestanya siapa tidak tau saya
Di kampungkampung ada tenda
Persis resepsi orang kawinan
Berbondong bondang sanak saudara
Merubah negeri ini tentukan pilihan
Katanya pemilu masa depan bangsa
Rubah nasib lima tahun ke depan
Sudah berkali kali saya ikutan
Saya sama saja buruh kasar
Ini pesta siapa ya tuan
Kenapa ramai berita di koran
Menunggu angkaangka hitungan
Bikin saya gregetan
Ada apa ini sebenarnya
Orangorang haus kuasa
Saya ya sama saja begini adanya
Mungkin tuan tambah kaya, lalu saya?
Itulah Kumpulan puisi untuk negeri terbaru 2014, semoga bermanfaat
0 comments:
Post a Comment