Puisi Hanya Ingin Kau Tahu
Tahukah kau, sayang
setiap hari aku berusaha menikam hatiku sendiri
mematikan persaan ini dengan keji
agar tak ada lagi cinta yang kan tumbuh
dan tahukah kau, betapa sakitnya aku menahan itu sendiri
tahukah kau, sayang
berapa banyak rindu yang ku pendam
menjejali isi paru-paruku,
hingga tak ada lagi ruang untukku bernafas
dan tahukah kau, betapa sesaknya dada ini menahan semua derita
tahukah kau, sayang
bagaimana aku mengoyak jantungku
menghabiskan berliter-liter darah
agar tak lagi berdegup jika ku melihatmu
dan tahukah kau, betapa lemasnya aku serasa tak bernyawa
tahukah kau, sayang
ku kuras habis air mataku
yang tak berhenti menetes setiap malam
membasahi wajahku yang pucat ,
dan tahukah kau, betapa perihnya mata ini
karena ku menangisi kepergianmu
tahukah kau sayang
ku tutup rapat-rapat mulut ini
hingga bibir ini mengering
agar tak lagi ku sebut-sebut namamu
dan tahukah kau, betapa berat ku menahan dahaga ini
tahukah kau sayang
telah ku habiskan berbagai cara
untuk melupakanmu
membuang jauh-jauh ingatan tentangmu
menghapus semua jejak bayang-bayangmu
namun tahukah kau sayang
semuanya menjadi tak berarti
semuanya sia-sia
karena cintamu melekat dalam kalbu, merasuk dalam ragaku ,
dan telah membaur dengan jiwaku
No comments:
Post a Comment