Cerpen Cinta Romantis Jodohku Benang Merahmu

Cerpen Karya Syarifah Zulfa

Kamar perawatan ini terasa hening, sekujur tubuhku terasa mati. Masih terngiang di telingaku suara terakhir kekasihku, Aan. Kata-kata terakhirnya mengusik kalbuku, bisakah aku menepatinya Kasih...?, Bisakah aku mencintai lelaki lain selain dirimu..??.
“Aku mohon In..??, Jadilah kekasih Rae dan menikahlah dengan nya, izinkan aku pergi dengan tenang...” Di sela nafas terakhirnya, kak Aan masih sempat memikirkan diriku
“Aku.. aku gak bisa kak..” Kataku sembari memeluk tubuh rapuhnya
“Kau sayang padaku..?, Jika kau sayang padaku, kabulkan lah permintaanku, izinkan aku menyelesaikan tugas terakhirku ini.. izinkan aku pergi dengan tenang kasihku..”

Mendengar ucapannya, tangisku semakin keras. Aku belum sanggup melepasnya, apa lagi bersama lelaki lain, walau lelaki lain itu adalah saudara kembarnya sendiri.
“Hentikan An.. kau akan sembuh..!!” Bentak Rae pada saudara satu-satunya ini.


Jodohku Benang Merahmu - Cerpen Cinta Romantis
Dibalik bentakan Rae, aku tau kalau dia sangat sedih. Buliran air mata yang mengalir dipipinya, tak bisa menutupi rasa sedihnya. Itulah sebabnya, dia rela-rela pulang dari Amerika dari pendidikan tingginya.
“Aku bahagia karena mendapatkan saudara dan kekasih yang begitu sayang padaku, tapi aku juga sedih jika kalian tak mengabulkan permintaanku.” Ucap Kak Aan dengan suara yang semakin terasa sulit untuk dikeluarkan. Tangan dinginnya mengelus lembut rambutku yang terurai, tangan itu pula yang mengangkat wajahku menoleh kearah wajahnya yang semakin pucat dan tak bercahaya lagi “Aku mohon..”
Kata-kata nya itu memberi lubang dihatiku, lubang yang selama ini tak ingin kurasakan. Tangan itu kini mengenggam tanganku, diarahkannya tanganku kearah tangan Rae. Kini tangan kami berdua seperti dipersatukan oleh takdir, dengan senyum manis dan nafas tersendat, Kak Aan kembali berucap “Aku bahagia sekaligus cemburu dengan benang merah yang mengikat jodoh kalian, kini aku bisa tidur tenang, aku akan selalu mendoakan kalian, dan untukmu kasihku, kau memang seharusnya mencintai Rae dari pada aku...” Tuuutt... suara mesin EKG menghentikan suaraku untuk membalas ucapannya. Tubuhku terpaku melihat tubuhnya yang mengkaku dengan senyum manis yang mengmbang di wajahnya. Oh Tuhan..., apa... apa.. ini hari terakhirku bersamanya, tubuhku mundur dari keramaian para dokter dan suster yang berusaha menyelamatkan nyawanya, diriku tersandar lemah didinding kamar rumah sakit, sementara tangan Rae masih erat mengenggam tanganku. Saat para dokter menyatakan kepergiannya, aku semakin terpukul. Tubuhku semakin kaku, lubang di hatiku semakin besar, ditambah sekarang tangan Rae lepas dari genggamanku. Entah hatiku yang melayang jauh, atau tubuhku yang tak sanggup menahan rasa sakit dihatiku, hingga buk.. aku ambruk bersama perginya kekasih hatiku. Saat mataku terpejam, aku bisa merasakan suara hangat Rae, dan hawa panas tubuhnya yang mengendongku. Entah aku dibawa kemana oleh Rae, tapi aku tak sanggup lagi untuk berbuat apa-apa. Tuhan.. kenapa ini terjadi padaku, sebentar lagi kami akan menikah, kenapa kau renggut dia dari pelukanku.

Kepergiaan Aan membawa duka dikeluarga Handoko dan juga keluargaku, acara yang telah kami persiapkan untuk sebulan lagi, lenyap bersama duka yang begitu memberi lubang dihati kami.
Meski begitu, kami tetap harus mengikhlaskan kepergian Aan. Aku hanya bisa mengatakan ini kasihku, selamat jalan, aku akan selalu mencintaimu. Terima kasih untuk segalanya, izinkan aku menjalankan amanh terakhirmu, meski itu berat aku akan bersama kak Rae untuk dirimu. Satukan kami dalam doamu kasihku, jika memang benar benang merah telah mengikat kami berdua, kami akan bersama seperti kata terakhirmu, aku sayang kamu Kak Aan.
1 bulan telah berlalu, kehidupan normal telah terwujud di rumah keluarga Handoko. Kini mereka telah mulai menata kembali kehidupan baru dikeluarga kecil mereka. Kepulangan Rae memberikan kehangatan dan kebahagiaan di keluarga Handoko, meski hati mereka masih terbesit rindu pada anak sulung mereka.
Aku pun juga kembali aktif kekehidupanku seperti biasanya, kini aku menjalankan pertunangan dengan Rae, seperti yang diamanahkan kak Aan, walau cincin yang mengikat jari manisku ini terasa beda, tapi aku coba untuk bahagia disela kerinduanku padanya.
Pagi yang cerah mengawali langkahku kerumah Handoko, tetanggaku ini.
“Pagi Tante...” Sapa ku pada calon mertuaku ini
“Pagi sayang..” Balas Tante Rini sembari mengecup keningku “Mau mengantar Rae untuk mengurus kepindahannya ya..??”
“Iya tante... kak Rae mana...??” Tanyaku kembali
“Kamu seperti gak mengenal Rae saja..” Kata Tante Rini sembari mengerjipkan matanya
Aku tau apa maksudnya, Rae pasti masih tidur. Dia memang beda dengan Kak Aan, meski wajah mereka sama, tapi sikap dan prilaku mereka sungguh berbeda. Kak Aan adalah cowok yang lembut, penurut dan sangat mengerti keadaan orang disekitarnya. Sementara Rae, adik kembar kak Aan ini sangat angkuh, egois, mulutnya terkadang sangat kasar, meski begitu dia bukanlah orang yang jahat, selain kepintarannya, dia sangat sayang pada saudaranya.
Sejak aku bertunangan dengan kak Aan, dia melanjutkan pendidikannya keluar Negeri, tepatnya di Amerika. Berkat kepintarannya, dia mampu loncat kelas, dan sekarang dia duduk di bangku perguruan tinggi, sementara kak Aan dan aku masih duduk di Kelas 3 SMA Bakti Bangsa.
Dengan langkah malas, aku pun berjalan menapaki anak tangga yang melingkar dirumah besar ini. Aku sudah terbiasa seperti ini. Maklum, aku mengenal keluarga ini sejak kepindahanku di usia 7 tahun. Hal pertama yang menarik hatiku, adalah anak kembar keluarga Handoko ini.

Setelah sampai di depan pintu kamar Kak Rae, aku langsung membuka pintu kamarnya. Terlihat sesosok cowok, dengan tubuh tegap tengah menikmati tidurnya. Saat mataku berkeliling menelusuri ruangan, lagi-lagi aku menghela nafas panjang. “Kotor..” Selaku berbarengan dengan hembusan nafas panjang. Ku langkahkan kakiku menuju ke pembaringan tunanganku ini, saat sampai didekatnya. Aku cukup terpana dengan pemandangan pagi ini, ternyata Rae tumbuh begitu cepat, tubuhnya berisi dan dadanya bidang. Wajahnya pun juga lebih putih sekarang, saudara kembar ini memang sangat tampan, mungkin itulah salah satu kenapa aku tertarik dengan mereka berdua.

Aku terkejut saat mata kak Rae terbangun dan terbelalak menatap aku yang berdiri disampingnya.
“Lancang..!!” Bentaknya padaku
“Ma...maaf Kak... aku gak bermaksud begitu...?” Kataku gugup, segera kulangkah kan kaki keluar dari kamarnya, tapi tiba-tiba brukk.. aku jatuh dalam pangkuannya. Ternyata dia menarikku hingga aku terjatuh dalam pelukannya sekarang.
“Segitu senangnya kamu masuk kamarku.., sudah gak sabar untuk menjadi istriku ya..??” Katanya sembari membalikkan posisiku, sekarang aku berada di bawahnya.
“Apa..!!” Teriakku jengkel “Aku hanya ingin membangunkanmu, kau lupa hari ini kita harus mengurus kepindahanmu..”
“Benarkah..., kenapa kau gugup begitu...?”
“Aku... aku gak gugup.. lepaskan aku.. panas tau..” Sangkalku
“Aku akan melepaskanmu, setelah aku mendapatkan jatahku pagi ini...”
“Apa..??” Tanyaku bingung
Pertanyaanku dijawab senyum jahil olehnya, sekarang dia berusaha menciumku. Entah kenapa, aku merasa terhina diperlakukan begini, segera kudorong tubuhnya kuat-kuat. “Maaf aku bukan cewek murahan yang seenaknya kau perlakukan begitu..” Kataku seraya pergi meninggalkannya yang melongo dengan kepergianku.
Entah kenapa aku sangat kesal dengan perlakuannya yang begini padaku, aku ingin dia pandang sebagai tunangannya, bukan sebagai suatu kewajiban dalam menjalankan amanah kakaknya, dia fikir aku sanggup begini, tentu saja tidak. Melihat wajahnya, sama saja aku mengingat wajah Kak Aan, sama saja aku membuka lukaku.

Setiap hari kekesalan selalu menghantui wajahku, meski kesal hari ini aku tetap pergi dengannya. Sesampai dikampus, aku cukup gugup, maklum aku masih anak SMA kelas 3, masih takut untuk masuk wilayah orang-orang gede begini. Semua mata memandangku dan Rae, aku gak tau kenapa.
Nampaknya Rae tau kalau aku gugup, dia langsung mengambil tanganku dan mengandengku dengan erat. Tanganya memang hangat dari pada tangan kak Aan, terasa lebih nyaman dan berani jika aku bersamanya. Kami pun mengurus segala keperluan pindahannya, karena kak Rae pindah dari Universitas di Amerika, maka Universitas ternama dikota ku ini sangat senang menyambut Mahasiswa yang pintar seperti Rae.

Setelah mengurus segala keperluan, Rae mengajak aku makan siang di pantai tempat kami bertiga sering pergi. Aku sungguh senang bisa kesana lagi, karena disana awal cintaku bersama kak Aan.
“Maaf ya tadi pagi..” Katanya sembari menatap penuh penyesalan padaku
“Hemzz...” Kataku sok jual mahal
“Kamu gak mau maafin aku...??”
“Bagaimana ya...??” Kata ku sembari menatap tajam kearahnya.. dan cuing.. kucoletkan ice cream yang sedang kumakan di pipinya.. aku pun tertawa keras melihat wajahnya..”Nah.. sekarang baru kumaafkan..” Sembari terus tertawa...
“ Owh gitu...” Katanya sembari membalas kelakuanku, dari pada aku cemong seperti dia, labih baik aku kabur. Hari itu aku bermain kejar-kejaran bersamanya, aku bermain siram-siraman bersamanya. Entah kenapa bersamanya, ada kebahagiaan kembali yang kurasa dihatiku. Hatiku yang berlubang, kini sedikit demi sedikit terisi kembali. Bolehkah aku kembali bahagia bersama Rae, kak Aan..?? Bolehkan aku mencintainya..??.

Hari ini, Rae mulai kuliah. Aku rasa dia akan melupakanku, karena dunianya dan duniaku sudah berbeda, dia anak kuliahan sementara aku anak bau kencur yang masih kekanak-kanakkan. Walau aku sering kerumahnya, tapi aku jarang sekali bertemu dengannya, dan walaupun waktu kami bertemu, pasti dia dalam keadaan sangat capai, aku gak mungkin menganggunya. Kesal sich.., tapi mau diapain lagi.
Hari ini hari minggu, tante Rini dan Om Handoko berangkat ke Luar Kota. Aku disuruh tante untuk menjaga Rae, ya.. seperti baby sister lagi dech. Ini biasa kulakukan, tapi saat itu kak Aan masih ada, dan dia selalu membantuku, sekarang tinggal Rae yang paling jahil.

Saat aku kerumahnya, kulihat teman-teman kuliah Rae telah hadir dirumah. Semua mata memandang kearahku, aku terkejut.
“Wah.. imut sekali Rae.. siapa itu...??” Tanya salah seorang teman kuliah Rae, yang sekarang berdiri dihadapanku, disusul semua teman cowoknya.
“Jangan ganggu... dia anak tetangga sebelah.. “ Jawab Rae tanpa menoleh kearahku
“Benarkah..??, kenapa gak bilang punya tetangga seimut ini.. hay.. namaku Kevin..?”
“Namaku Inda..” Jawabku sembari mengambil tangan yang diulurkan oleh Kak Kevin
“Sudah punya pacar belum..??” Kata Kak Kevin sambil menatap genit padaku
Aku hanya tertawa dibuatnya..
“Sudah kubilang jangan ganggu..” Kata Rae yang tiba-tiba menjinjing Kevin, seperti ibu kucing saja.
“Apaan sich..” Gerutu Kevin. Aku hanya tersenyum melihat tingkah laku temannya Rae ini, nampaknya mereka baik.
“Kamu...!!” Bentak Rae padaku “Kenapa masih disini, mau tebar pesona..?? cepat kedapur.. kamu disuruh mama untuk jaga aku kan.. berlakulah seperti penjaga.. sana..!!” Teriaknya menulikan telingaku
“Iya...” Jawabku kesal, tanpa disuruhpun aku akan segera pergi. Seperti pembantu saja aku diusirnya,, hu... dasar. Walau dibentak begitu, aku tetap saja membuatkannya makanan dan minuman, untung ada Bi Inem yang bantu. Setelah siap semuanya, aku keluar untuk mengantarkan makanan ringan ini keruang tamu. Dengan senyum bahagia, aku pun melangkahkan kaki menuju keruang tamu, terasa seperti nyonya rumah saja. Sampai diruang tamu, senyumku berubah kecut, aku melihat ada seorang cewek yang cantik tengah berpangku genit pada Rae, entah kenapa hatiku jadi sakit, tapi segera ku tepis perasaan itu.

Aku pun menaruh nampan berisi minuman dan cemilan didekat mereka “Ini minumannya, silahkan diminum..” Sapaku ramah.
“Wah makasih dek Inda...”Jawab kak Kevin sembari mendekatiku lagi
“Siapa suruh bikin minuman..??” Kata Rae ketus
“Ech.. gak ada, aku fikir temanmu pasti haus makanya kubuatkan minuman..”
“Jangan seperti nyonya rumah dirumah ini hanya karena kamu mengenal keluarga kami sudah lama.. kamu bukan siapa-siapa dirumah ini..??”
Nyut.. perkataan Rae menghancurkan hatiku. “Emang.. aku bukan nyonya dirumah ini, tapi aku adalah tunangannya kak Aan, walau dia udah gak ada.. seharusnya kamu sopan padaku.. dasar.. kamu fikir aku mau begini.., kamu memang beda dengan kak Aan, kak Aan jauh lebih baik dari pada kamu.. dasar cowok brengsek..!!, aku gak akan pernah menegurmu lagi... aku benci Rae..!!!” Teriakku sembari berlari meninnggalkan Rae dan teman-temanya.

Sebelum aku pergi, ku lihat wajah merah padam Rae dan kebingungan teman-temanya, tapi aku gak perduli, aku kesal karena tak dianggap begitu, terutama karena aku gak dianggap Rae.
Dikamar aku hanya menangis, bukan menangis karena rindu dengan Aan, tapi menangis karena perlakuan Rae yang kasar. Aku tau dia terpaksa menerima pertunangan ini, tapi setidaknya dia mengerti juga posisi aku, jika harus memilih aku juga gak mau begini.

Bukan itu saja yang buat hatiku sakit, tapi perlakuannya terhadap cewek tadi sangat lembut, tapi padaku.. kenapa begitu kasar. Siapa sih cewek itu..??, pacarnya.??, kalau benar dia menduain aku dong.. aduh... aku kenapa sih.. apa...?, apa aku cemburu..??. Kalau benar aku cemburu.. ini.. gak bisa dibiarkan.
Entah kenapa hatiku semakin sakit, fikiranku kini melayang penuh ke udara. Tiba-tiba terlintas difikaranku pantai tempat kami sering pergi bertiga. Segera aku ganti pakaian, dan pergi menuju kepantai itu.
Sesampai disana, aku merasakan kebahagiaan, aku pilih tempat yang tenang untuk fikiranku yang sangat keruh ini. Tiba-tiba aku teringat senyum kak Aan, dan surat yang ia berikan padaku. Aku pun mengambil surat itu dari dalam tasku, kuingat-ingat bagaimana surat itu bisa berada di tanganku.

Waktu itu kami masih duduk dikelas 2 SMA, setiap hari di lokerku, selalu ada cokelat dan bunga mawar kesukaanku, aku selalu bertanya siapa yang memberikannya ini. Sebenarnya cara ini sudah kuno, tapi aku bahagia mendapatkannya. Hari demi hari diperlakukan begini, aku sangat senang, hinngga akhirnya aku jatuh cinta sama si pengirim ini. Aku sebenarnya dekat dengan Rae, aku selalu menceritakan cerita pengagum rahasiaku itu padanya, hingga aku jatuh cinta pada si pengirim.
Hingga aku mendapatkan surat untuk bertemu dengannya di pantai ini, aku berfikir yang mengetahui pantai ini adalah tempat favorit kami adalah Rae, kak Aan dan aku. Entah kenapa memikirkan siapa diantara mereka berdua yang mengirimkan surat ini membuat aku bahagia, apa lagi jika yang mengirimkannya adalah kak Aan.

Aku pun pergi dan menuju kepantai, saat dipantai aku melihat Kak Aan tengah berdiri menatap indahnya langit senja, entah kenapa kaki begitu ringan untuk menuju kearahnya, aku menyapanya dengan begitu bahagia. Dia pun membalasnya dengan begitu bahagia, saat itu lah dia mengucapkan cinta padaku, dan aku menerimanya. Hanya saja dia tak pernah menceritakan surat dan hadiah yang setiap hari dia berikan padaku, dan saat itu juga dia tak memakai baju putih.

Mengingat kejadian itu, membuat fikiranku sedikit teringat sesuatu, teringat akan sosok seseorang yang juga berada disana.
“Rae...” Desahku ketika mengingat siapa yang memakai baju putih dan membawa sekuntum bunga mawar, lamunanku buyar. Segera kubuka selembar surat itu, dan aku mengingat surat yang diberikan Rae padaku saat dia mau berangkat ke Amerika, segera kuambil dalam tasku, dan kubuka. Aku terkejut melihat tulisan yang begitu mirip ini, fikiranku menerawang jauh, jangan-jangan yang menulis ini adalah.. Rae.
“Oh Tuhan.. benarkah ini..?? dan ucapan terakhir kak Aan, bahwa ada benang merah diantara aku dan Rae... astaga... apa ini nyata untuk ku Tuhan...” Helaan nafasku begitu panjang, kesalahankah yang kuperbuat ini, atau.. apa ini kenapa ada terbesik kebahagiaan jika memang benar Rae lah pengirim surat ini.
Saat lamunanku begitu jauh melayang kelangit yang berwarna kuning keemasan, sebuah hembusan nafas tak beraturan membuyarkan lamunanku. Segera aku masukkan kedua surat itu kedalam tasku kembali.
“Sedang.. sedang apa kamu disini...???” Terdengar suara yang tak begitu keras dibandingkan dengan hembusan nafas pendek dan begitu menyiksa itu.
Aku menoleh kearaha datangnya suara, ternyata yang berada dibelakangku adalah Rae “Kau mau bunuh diri disini..??, orang tua mu mencarimu kemana-mana...” Katanya seraya duduk disampingku.

Keberadaannya sekarang membuat aku gugup, entah kenyataan yang samar-samar telah kuketahui, atau.. “Maaf..” Hanya itu yang bisa kuucapkan
“Sudah lah..” Katanya seraya menghelus rambutku “Aku juga minta maaf telah membentak mu, mungkin karena perasaanku yang kacau.. In...??”
“Apa..??”
“Gak ada.. nampaknya kau suka sekali ke sini..?? apa karena ini tempat awal mula cintamu dengan kak Aan ya..??”
“Bukan...” Jawab ku tegas “Tapi tempat ini adalah tempat pertemuanku dengan pengeran berbaju putih yang telah menggetarkan hatiku, dengan hadiah dan surat yang diberikannya padaku..”

Rae sedikit terdiam mendengar jawabanku, kemudian dia tersenyum manis. “Ya .. pangeran itu kak Aan bukan...??”
“Entahlah..” Jawabku sembari menatap langit yang begitu Indah.
“Ayo pulang...” Jawabnya tegas sembari berdiri dan melangkah pergi, aku kesal jika hatiku penuh tanya begini.
“Rae..!!”Seruku menghentikan lanngkah kakinya “Apa.. apa kau yang mengirimkan surat dan hadiah itu padaku..??”
“Kenapa kau menebak begitu..??” Tanyanya kembali padaku
“Karena...” aku gak tau harus memberikan alasan yang bagaimana
“Kalau memang iya kenapa..??, kau menyesal telah menjadi milik kak Aan..??”
“Bukan begitu..”
“Terus apa...!!!” Bentaknya padaku tanpa melihat kearahku “Sudah lah.. aku gak tahan lagi, aku meneruskan pertunangan ini, karena amanah kak Aan padaku, dan juga karena aku tau kau akan mencintai kak Aan selamanya...??, jika begini, aku rasa tak ada alasan lagi aku mempertahankan pertunangan ini, aku akan membatalkannya, masalah amanah dan dosa itu, aku yang akan menanggungnya, sekarang kau boleh pergi dari kehidupanku..”
Perkataan Rae seperti pedang yang menembus ke jantungku... “Aku mencintai kak Aan, tapi sebelumnya yang perlu kau tau yang kucintai adalah sipengirim surat itu, saat aku tau kalau kak Aan pengirimnya aku begitu bahagia, kau fikir aku akan melupakan kak Aan.. “ Air mataku mengalir bersama dengan perkataanku “Apa kau mencinntaiku..??”
Pertanyaanku membuat kebungkaman didalam diri Rae “Tidak...!!” Jawabnya tegas
“Begitu.. lalu kenapa kau mengirimkan aku surat.. membuat aku berkhianat pada cinta kak Aan.. kenapa...???!!!” Teriakku kesal

Sekarang tubuh Rae berbalik kearahku, dia mendekatiku dengan muka merah padam. “Jaga ucapanmu.. berhentilah berfikir aneh begini..?”
“Kau yang jaga hatimu.., apa kau tau bagaimana rasanya di bohongi begini.., mungkin kau benar lebih baik aku gak kenal kalian berdua, sekarang aku tau apa artinya ucapan terakhir Kak Aan padaku, kenapa dia begitu ingin mempersatukan aku dan kamu.., kau keterlaluan Rae.. kau mengacaukan hatiku.. dan sekarang kau mau meninggalkan aku.. katakan kau tak mencintaiku.. katakan...!!”
Mendengar ucapanku, Rae hanya bisa mematung, kini matanya begitu hangat padaku “Aku .. aku memang mencintaimu sejak pertama kali bertemu, itulah sebabnya aku mengirikan hadiah dan surat padamu, tapi kak Aan juga mencintaimu. Kau tau aku, aku mengalah dan membiarkan dirimu lepas dari hidupku”
Plak aku menampar Rae sebelum aku pergi meninggalkannya mematung di tepi Pantai. Sesampai dirumah aku langsung masuk kamar, dan menguncinya dari dalam. Aku manangis dan meenangis, bukan sakit hati karena ucapan Rae, tapi kesal dan sedih karena aku mencintai Rae bukan Aan, aku kesal pada diriku sendiri. Aku pengkhianat, dan aku kesal pada Rae, kenapa dia tidak jujur padaku. Kenapa jadi begini pada hidupku. Aku sadar Rae datang kerumahku, dia memohon untuk bertemu padaku, tapi aku tak ingin menemuinya, aku tak ingin berkhianat pada cinta kak Aan, lebih baik aku menghindarinya. Karena fikiran yang penat, tubuh begitu letih dengan kejadian hari ini, aku pun tertidur.

Dalam mimpi yang begitu indah, aku bertemu dengan sosok yang kurindukan. “Kak Aan..” Kataku senang, segera kupeluk tubuhnya
“Apa kabarmu...??” Tanyanya lembut
“Kenapa kau meninggalkan aku..??”
“Itu bukan kehendakku Inda, tapi kehendak yang maha kuasa, aku hanya manusia biasa yang tak bisa menolak kehendaknya, bagaimana hubunganu dengan Rae..??”
“Kenapa kau tanya itu..??”
“Kau mencintainya bukan..?? bertengkar lagi..?? Rae memang begitu bukan, kasar, dan egois, tapi dia sangat sayang padamu melebihi rasa sayangku padamu..”
“Apa maksudmu..??”
“Maafkan aku, aku tau yang mengirim surat itu adalah Rae, dan aku tau juga kau mencintai Rae, tapi aku gak mau kehilangan dirimu, makanya aku memutuskan untuk mendahului Rae.., aku kira aku siap melepas Rae dalam hidupku, asal kau bersamaku.. tapi aku salah Rae yang rela melepasmu untuk diriku, meski dia begitu terluka, itulah sebabnya dia pergi ke Amerika, Inda..” Kata Kak Aan padaku sembari melepas pelukanku “Kau tak berkhianat padaku, malah jika kau memilih dengan Rae, itulah pilihan tepat untukmu, Rae sudah banyak menderita karena aku, aku mohon tolong jaga adikku, bersatulah dengan cinta suci kalian, aku akan bahagia disini, tanpa ada rasa bersalah karena aku menghalangi cinta kalian... maafkan aku Inda... aku merestui hubungan kalian...” Bush... Kak Aan menghilang dengan senyum manis yang meyakinkan jiwaku. Kepergian kak Aan membangunkan ku, terlihat sinar matahari begitu terik memasuki relung kamarku, ternyata hari sudah pagi.

Tiba-tiba aku ingat, hari ini.. hari ini aku harus menemui Rae. Segera aku menuju kekamar mandi. Setelah mandi aku langsung ganti baju dan berlari menuju kerumah Rae. Disana aku disambut hangat oleh keluarga Handoko, tapi aku membalasnya dengan senyum saja. Aku takut Rae telah pergi kuliah, segera aku berlari keatas menuju kamarnya.

Sesampai disana aku meilhat Rae tidur dengan pakaian tadi malam saat dia menjemputku di Pantai, aku mendekatinya dengan debaran jantung yang begitu cepat. Saat aku mendekatinya, matanya terbuka.
“Inda...” Lirihnya menatapku. Matanya merah, dan sedikit bengkak. Mulutnya juga bau alkohol.
“Kau minum tadi malam...??”
“Bukan urusanmu...!!” Bentaknya kasar “Kenapa kau kesini...?? ada apa lagi..??”
“Aku... aku meminta maaf karena tadi malam aku sanagt keterlaluan padamu.. aku...”
“Sudah lah.. lebih baik kau keluar...” Katanya sembari berpaling dariku.
“Rae... aku..”
“Aku bilang pergi...!!!” Sekarang dia melotot padaku “Kalau kau gak mau pergi, aku yang pergi...” Katanya sembari berdiri dan berjalan keluar meninggalkan aku
Aku tau dia marah dan kesal padaku, kenapa aku ini. Ini mungkin terdengar egois, tapi aku tak akan melepasnya, dia gak akan pernah kulepas lagi, dan dia gak akan pernah ku izinkan untuk meninggalkan aku lagi, seperti dulu.
Saat tubuhnya berjalan keluar, segera aku dekap dari belakang “Aku mencintaimu.. aku gak mau kau pisah dariku.. cukup sudah dulu kau meninggalkan aku, sekarang aku tak ingin kau pergi.. aku mencintaimu.. sangat mencintaimu.. jangan tinggalin aku...”

Tiba-tiba tubuhnya jatuhnya terduduk, aku terkejut melihat tubuh kekarnya oleng dihadapan ku “Rae.. kau baik-baik saja...???” Kata ku berjongkok melihat kondisinya, belum selesai jantungku shock melihat dia jatuh, sekarang aku kembali shock melihat kondisi mukanya yang merah padam “Kau sakit Rae..” Sembari meletakkan tanganku di keningnya
“Jangan sentuh..!!” Bentaknya kecil..

Setelah kuperhatikan, dia bukan demam, tapi malu. Karena bukan wajahnya saja yang memerah, telinganya juga ikut memerah. Entah kenapa timbul niatku untuk menjahilinya “Kau malu ya karena aku menyatakan cinta padamu.. segitu sukanya sama aku..??”
“Apa an sich...” Elaknya sembari memalingkan wajahnya dari tatapan jahil ku. Gelak tawaku mengembang menembus keheningan relung kamar, aku tertawa melihat cowok yang begitu keras ini malu didepanku.
Tawaku berhenti saat dia memelukku tiba-tiba “Rae..” Desahku menahan nafas
“Aku juga mencintaimu.. sangat mencintaimu.. kali ini aku tak akan melepasmu lagi, meski kau menangis dan meronta memintaku pergi, aku tak akan melepasmu...” Kata-katanya membuat tubuhku terpaku, aku gak tau mau balas apa, sekarang aku rasa mukaku yang merah padam. Dia pun melepas pelukannya, dan menatap mataku, bibirnya kini menyentuh bibirku dengan lembut “Aku menyayangimu Inda... maukah kau menikah dengan ku..??”

Pertanyaan yang kutunggu dari mulutnya, hatiku senang aku mengangguk bahagia dengan air mata berlinangan, langsung kupeluk tubuhnya, dia membalas pelukanku. “Aku mau menikah denganmu.. sangat mau..” Ucapku penuh dengan kebahgaian.
“Benang merah itu memang ada, dan tidak akan kubiarkan siapapun yang memutuskannya…, kau hanya milikku, dan aku hanya milikmu.., selamanya..”
“Selamanya..”
Janji ini akan memperkuat benang merah yang telah mengikat kita Rae, kita akan menjaganya, dan kita akan terus menambah benang merah diantara kita. Tuhan.. maaf jika aku pernah merasa kalau ini tak adil, aku pernah meragukan kekuasaanmu, kini aku tau dibalik setiap musibah ini, kegagalan cintaku pada kak Aan, itu semua karena ada orang lain yang menjadi jodohku, karena dari awal ikatanku bukan untuk Kak Aan, tapi untuk Rae.

Hari ini aku dan dia akan menyatu selamanya, benang merah yang mengikat kami tak akan terputuskan selamanya. Sekarang aku menjadi miliki Sikembar dari kelurga Handoko, diriku telah terikat oleh saudara kembar yang membuat hatiku berdebar teru dan terus, terutama sibungsu ini.
Untuk mu, Kak Aan. Terima kasih karena telah mempersatukan kami, mungkin aku bukan cewek yang baik untukmu, karena aku mengkhianati cintamu. Tapi, aku yakin kau mengerti dan bahagia disana, doakan kisah cinta kami, kan kujaga adikmu dan juga amanahmu. Bersamanya.., kan kujalin kasih yang kuat, dan bersamanya kan kami kenang jasamu untuk selamanya, dengan mempersatukan cinta suci kami.

PROFIL PENULIS
Hello semuanya
duh senangnya bisa nulis lagi
Ini cerpen syarifah zulfa yang ke-4..
semoga ceritanya bisa menginspirasi teman-teman semua...
sudah lama gak nulis, jadi bingung mau nulis apa... hehehehe

sumber: http://www.lokerseni.web.id/2013/12/jodohku-benang-merahmu-cerpen-cinta.html#ixzz2n68jDthY

Cerpen Sedih Kehidupanku

Aku terduduk dengan tubuh gemetar, merangkul adik yang menangis penuh sesak. Kami menyaksikan ayah dan ibu bertengkar dan saling melempar kata dengan penuh amarah. Aku sangat bosan, aku juga sedih hanya masalah uang, orang tuaku berdebat.

Nama ku Sri Wahyu Naning Tias, aku masuk kedalam keluarga yang biasa saja namun kurang dalam hal ekonomi. Aku mempunyai adik dan kakak. Adik ku bernama Putri dan kakak ku bernama Yuni. Sekarang aku sedang merajuk ke masa dewasa, yaitu duduk dibangku SMP kelas tiga.

Sebenarnya aku punya cita-cita , yaitu menjadi dokter. Tapi jadi dokter tak mudah, aku harus masuk SMA, kuliah jurusan IPA, dan mendaftarkan diri menjadi dokter. Aku tau biaya semua itu sangat mahal, dan ibu melarang aku untuk itu. Aku sangat pasrah dengan pendapat ibu, mau tak mau aku harus menerimanya.
Kehidupanku - Cerpen Sedih
Suatu waktu, aku ingin berenang untuk pengambilan nilai olah raga. Aku meminta segala kebutuhan ku ke ibu.
“ma, nanti tias mau berenang. Uang masuk sama ongkosnya ma…,” ucap ku.
“uang lagi…uang agi.. tias berenang mulu sih.!! Mama lagi ga ada,” jawab ibu ku dengan sangat kesal.
“kata mama kemarin iya,” aku merengek.
“ya duitnya ga ada. Mau bayar pake apah? Daon? Kemarin udah dipake kan sama Tias buat main warnet. Ga ada lagi mama,” ibu ku pun pergi ke dapur.
Ya ampun, beginilah hidup ku. Aku memang harus tabah dan menerima apa adanya. Beruntunglah kakak ku yang sudah mempunyai keluarga sendiri dan tidak satu rumah lagi. Artinya keuangan kami berkurang.
Pagi harinya alarm handphone ku bergetar ditelinga, membuat ku terkejut dan terbangun. Ini adalah kebiasaan ku menaruh handphone ditelinga ketika tidur, bertujuan menunggu getaran alarm dari handphobne itu. Sehingga aku akan cepat terbangun dan mandi.

Ketika selesai mandi, dan berpakaian. Akupun meminta uang jajan kepada ibu.
“ma, jajan ma,” ucap ku.
“lagi gak ada, udah ga usah dulu,” kata ibu ku.
“tapi ma.., kemarin kan udah ga jajan, masa sekarang juga ngaak.”
“ya orang lagi ga ada. Udah pinjem dulu ajah sama temen. Masa ga bisa,” itulah perkataan ibu ku.
Aku sedih karena bukan aku saja yang tidak jajan, tapi adik aku juga. Aku punya sisa uang jajan lusa lalu, sebesar tiga ribu. Jadi aku bias membagi dua uang itu untuk aku dan adik ku. Lalu kami berangkat sekolah yang diantar oleh ayah ku.

Malam harinya, aku tertidur lelap ketika sedang belajar. Aku benar-benar lelah sekali hari ini. Dalam tidur ku, aku bermimpi. Dalam mimpi ku itu, keluarga ku diusir dari tempat tinggal yang keluarga ku tempati. Mereka melempar batu ke arah kami, dan memukul-mukul kami. Kami semua menangis terisak, semua ni karena kami tak bisa membayar semua utang yang telah berlipat-lipat. Tiba-tiba saja sebuah pisau dilempar kearah kami, ibuku lah sasarannya. Ibu ku pingsan ketika itu, dan ayah langsung membawa ibu ke rumah sakit terdekat. Dokter bilang ibu tidak bisa diselamatkan. Aku dan adik ku menangis sejadi-jadinya sambil memeluk jasad ibu. Ku lihat jasad ayah yang begitu frustari. Ayah langsung keluar dari ruangan itu dengan jalan yang tertatih-tatih.

Pagi hari kemudian, isak tangis ku mulai reda. walau aku tak bisa menerima semua kenyataan, tapi mungkin lain waktu aku bisa menerimanya.ku gendong adik ku yang tertidur diatas pelukan jasad ibu tanpa membuatnya terbangun. Aku sungguh bingung ingin kemana, jelas aku sudah tidak punya tempat tinggal. Ku lihat seseorang terduduk dibawah pohon dengat rumah sakit itu. Sepertinya aku kenal. Akupun mendekatinya, ku pegang bahunya dan ia terjatuh. Hanpir saja aku berterak. Ya tuhan ternyata dia adalah ayah ku. Ayah ku benar-benar frustasi, mulut nya berbusa. Ia bunuh diri, ia meninggal. karena nadinya sudah tidak berdenyut lagi.

Dia telah membuat adik ku dan aku yatim piatu. Kemana lagi aku harus melangkah? Aku belum menempuh cita-cita yang ku ingin kan. Yuhan, apa salah ku sampai membuat hidup ku berat untuk dijalani. Dengan siapa lagi aku harus berpenopang? aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi.

Tiba-tiba air mata ku menetes., aku terkejut dan akhirnya terbangun dari tidur ku. Aku sangat bersyukur ternyata semuanya baik-baik saja. Bahkan masih pada tertidur. Itu hanya mimpi, tuhan telah mempertandakan sesuatu lewat mimpi. Aku tau bahwa tuhan memberi jalan untuk ku agar aku harus membantu orang tua ku untuk mencari uang. Yaitu dengan cara belajar dan menjadi anak pintar, itu akan memudah kan aku untuk mencari pekerjaan disaat dewasa nanti. Sekarang aku cuma harus menerima semua dengan apa adanya. Terima kasih tuhan.
PROFIL PENULIS
Halo saya Tias, saya bersekolah di SMPN 256 Jakarta. saya asli Jakarta, umur saya baru 15 Tahun. oiya buat pembaca terima kasih suda berkunjung.

Cerpen Cinta Dalam Gelapku

Cerpen Karya Iin Dheviana

Cinta masa SMA memang sangat indah, tak kenal maka tak sayang. Itulah yang terjadi diantara kami berdua, bermula saat membayar uang bulanan di TU sampai rasa itu akhirnya muncul. Mungkin ini awal kebahagiaan diantara kami.
“Eri temenin gue bayar uang bulanan dong?”pinta gue pada Eri Yanitateman sebangku gue sekaligus sahabat dari awal gue masuk SMA
“asalkan pulangnya dianter sihh gak papa deh...”acap Eri
“yah tenang aja apa sih yang gak buat lo ri!”kata gue

Kamipun berlalu meninggalkan kelas XII ipa 1dan segera meluncur keruang tata usaha yang berada dipojok sekolahan.
“bu bayar uang sewa ruangan?”kata gue pada bu Ami, memang gue sering bercanda dengan gru-guru.
“udah cair yah qil?”tanya bu Ami
“alhamdulilah udah bu”
Tiba-tiba...
“bu punya saya mana?udah ditulis belum?”kata seorang cowok yang langsung ngeloyong masuk ke ruang TU.
“siapa sih diagak punya sopan santun banget?”tanya gue pada Eri
“dia kan Alva anak ipa 4.”
“kok gue baru liat dia ri?”
“heyy...kemana aja lu selama ini?”acap Eri
Gue pun terus memperhatikan tingkah laku dia, yang membuatku sedikit terpanah. Sikap yang menunjukan arogan membuat gue sedikit mengerutkan kening, tapi apa hak gue buat memikirkannya?gue pun cepat bergegas memungut kartu bulananku. “terima kasih bu?” kata gue pada bu Ami.
Akhirnya gue berlalu meninggalkan dia, melaju ke kantin untuk memesan satu gelas jus jeruk, fikiranku kembali melayang pada sosok Alva, “hey kok diem qil?suara Eri membangunkan lamunanku. “apaan sih ri bikin gue kaget aja?”kataku sedikit kesal, “alah paling-paling lo lagi mikirin Alva anak ipa 4?yah kan?. Gue pun kaget seolah-olah Eri baru saja membaca fikiranku. “gak yah.” Jawabku enteng yah walaupun terkesan berbohong.

Bel sekolah pun berbunyi gue bergegas membereskan buku-buku yang ada di laci meja, langsung gue berjalan keluar namu sesampainya di depan ruang guru
“Aqil boleh minta tolong tidak?”tanya seorang guru
“yah pak boleh, mau minta tolong apa?”jawabku
“tolong panggilkan Alva Dighta Prayoga kelas XII ipa 4?”katanya sambil menunjukkan pandangan keruang kelasnya
“iya pak akan saya panggilkan.”
Walau dengan perasaan malas, gue tak bisa menolak permintaanya, gue pun berjalan sampai dekat kelas XII ipa 2, “ehh itu anaknya”ucap gue dalam hati
“Alva Dighta Prayoga, di panggil sama pak wawan?”
“dimana beliau sekarang?”
“masih diruang guru?”
“oh yah udah terima kasih?”
“yah sama-sama”

Dia pun bergegas meninggalkan gue , tapi gue sedikit penasaran dengannya dan akhirnya gue pun mengejar langkahnya untuk bertanya sedikit tentangnya
“Alva tunggu?”teriak gue setengah berlari
“ada apa?”tanyanya selagi menengok kebelakang
“Alva gue kok baru liat lo ya, itu juga pas lo keruang TU?”
“oh...soalnya gue jarang keluar kelas lagian kelas kita kan jauhan!”
“loh kok lo tau kalo kelas kita jauhan?”tanyaku heran
“hey siapa sih yang gak kenal sama Aqil Pradipta Andhika”jawabnya enteng
“loh masa sih?”
“iyah”jawabnya singkat
“Alva berarti kita dah temenan ya?”
“yah mungkin”
Pembicaraan gue dan Alva terputus karena pak Wawan sudah memanggilnya. “yah udah gue ke pak Wawan dulu ya?”kata Alva. “yah baiklah” jawab gue singkat. “oh ya qil boleh gak gue minta nomor Hp lo?”Alva membuka hp-nya. “tentu 085xxxxxxxxx”. Diapun berlari-lari kecil dan mengucap “thanks yah?”. “okeh” jawabku.

Merenung dan duduk dibingkai jendela tak tau apa yang sedang aku lakukan, kutatap handphone ku siapa tau ada yang sms, “dan.....ternyata cinta....yang menguatkan aku...”tandanya ada yang menelpon ku tapi kok gak ada namanya, “barangkali si tama, dia kan sering ganti-ganti nomor hp”retakku dalam hati
“hallo?”
“ini Aqil Pradipta Andhika?”tanyanya diseberang sana
“iyah betul, ini siapa yah?”
“ini gue Alva, yang tadi siang minta nomor lo?”
“ohh...Alva, maaf yah?gue gak paham sama suara lo?”
“okeh...lagian ini juga pake telpon”acapnya
“lagi ngapain qil?”
“nih lagi duduk dijendela va.”
“wah kaya burung kakak tua aja lu qil?”tawanya
“haha...emang yah burung kakak tua hinggap dijendela”
“hahaaa....gokil juga lu!”
“yak begitulah.”
“yah, qil besok gue jemput lo yak?”
“emangnya lo tau rumah gue va?”
“yah makanya nanti lo smsin gue alamat lo dimana.”
“baiklah, nanti gue smsin”
“okeh..yah udah yah...good evening Aqil Pradipta Andhika.”
“okeh.”
Percakapan kami di telepone terputus, aku pun langsung mengetik huruf dihandphone ku satu demi satu menunjukkan alamat rumahku, gue pun beranjak untuk memejamkan mata.
Aqil udah siang...teriak mama menggemparkan kamar gue, yah gue telat lagi. Tanpa fikir panjang lagi gue berjalan menuju kamar mandi dan menjawab teriakan mama, “iya mah nih Aqil udah siap-siap.” Sedikit berbohong agar mama tak meneriaki gue terus. Selesai mandi dan siap-siap gue turun kebawah untuk pamitan dan mengambil sehelai roti dan menenggak segelas susu, tak selang beberapa waktu suara bel berbunyi, “biar Aqil yang buka mah,” sela gue pada mama yang hendak bangun dari kursinya. “Loh Alva kok lo berani nyamperin gue kerumah”. “yah gak papa qil lagian gue pengen tau rumah lo” jawab Alva enteng. Gue tarik tangan Alva agar keluar halaman rumah dan gue berteriak”mama papa Aqil pergi dulu?”...”yah hati-hati qil?”jawab mereka serempak.

Pertemananku dengan Alva sangat indah dan pada suatu ketika gue dan Alva makan disebuah penjual kaki lima...
“qil boleh gue ngomong?”tanyanya sambil menatapku
“boleh lah, mau ngomong apa va?”
“jujur aja qil gue udah suka sama kamu sejak kelas 11, waktu itu gue liat lo lagi natain buku diperpus, kalo gue boleh jujur lagi dalem mau gak lo jadi pacar gue?”sedikit serius namun disertai canda,
“hah...serius lo va , emm kalo gue boleh jujur paling dalem lagi gue juga suka sama lo va sejak di TU, dan artinya gue mau jadi pacar lo?”jawabku
“yang bener qil...terima kasih Ya-Allah.”
Tak kusangka dia memiliki perasaan yang sama denganku. Hari-hariku kini sangatlah indah setiap pagi Alva membawakan gue seikat bunga mawar dan berbagai kata-kata manis untuk gue sembari mengucap”selamat pagi cinta”. Mungkin saat ini akulah yang paling sempurna.
Hari ini gue gak ada jam pelajaran dan Eri ngajak gue ke taman belakang sekedar nyari suasana sejuk aja. Dan ada suara ramai-ramai dikoridor, “ada apa ya ri?”tanya gue pada Eri. “gak tau juga qil?”. Eri pun juga kebingungan dan “degg...Alva???”jantung gue serasa mau jatuh, dengan air mata yang jatuh gue ikuti badan Alva yang diangkat oleh sebuah tandu dengan dipapa oleh dua orang.“

Sesampainya dirumah sakit gue terus memandanginya dengan dibatasi oleh kaca.
“adakah keluarga dari saudara Alva?” seseorang berbicara
“saya temannya dok?”kata gue
“bagaimana keadaan anak kami dok?” tanya dua orang setengah baya yah itu kedua orang tua Alva
“mari ikut saya ke ruangan?”kata dokter sambil berlalu meninggalkan gue. Jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan, “Aqil sebaiknya kamu pulang biar ibu yang menjaga Alva?”. “baiklah tante Aqil akan pulang.” Kataku pada ibunya Alva.
“sampai dirumah gue belum bisa tenang memikirkan Alva. Gue tak mau kehilangan orang yang sangat gue cintai selama ini.
“gimana qil keadaan Alva?”tanya Eri
“gue tak tau ri, nanti gue sepulang sekolah mau kerumah sakit lagi, nanti lo temeni gue ya?”pinta gue
“yah pasti qil.”
Untungnya hari ini pulang cepat karena guru-guru ada acara rapat bulanan. Gue dan Eri pun bergegas meninggalkan sekolahan, tapi sesampainya dirumah sakit betapa kagetnya gue tak menemukan sosok Alva dibangsal rumah sakit, gue terus melangkah kebagian informasi untuk menanyakan keberadaan Alva, tapi sayangnya perawat pun tak tahu kemana. “ini memang aneh!!” fikirku.
Gue pulang membawa asa tanpa adanya harapan bahwa Alva akan menelfonku setiap malam, mendengarkan setiap alunan gitarnya, tertawanya yang renyah. Gue pun kembali meneteskan air mata untuk kesekian kalinya, berhari-hari gue menangis untuknya bahkan berbulan-bulan gue memikirkannya. Alva dimana kamu begitu tegakah kamu tak mengabariku? Apa salahku padamu va? Gue pun terus menangis dan...heyy ada apa dengan mata gue kok gelap, “mah...mah?” teriak gue memanggil mamah. “ada apa sayang?” jawab mamah.
“Mah lampunya mati yah?”tanya gue. “mati?lampunya gak mati qil?”kata mamah. “tapi mata Aqil kok gelap mah?”. Mamah pun bingung dan segera membawa gue ke rumah sakit, dan betapa kagetnya gue kalau dokter menyatakan kalo gue ini buta, karena keseringan menangis. Mamahpun tak henti-hentinya menangisiku.

Gue pun terpaksa berhenti sekolah dan sekaligus ingin menenangkan diri, mamah membawaku ke taman belakang, dan gue merasakan betapa sejuknya udara dipagi hari...
“Aqil Pradipta Andhika?”
“siapa kamu?”
“Aqil lo gak ngenalin suara gue?”
“emang kamu siapa?”
“ini gue Alva qil?”
“Alva?”
“yah qil ...qil maafin gue selama ini tak memberi kabar, gue selama ini ada disingapura untuk mengobati penyakit leukimia gue. Gue gak mau kamu sedih karena hal ini qil? Maafin gue qil?gue cinta sama lo?.

Gue hanya bisa menangis “va gue sekarang buta dan gak bisa lihat lo lagi.”
“yah qil gue tahu itu dan gue datang kesini untuk minta maaf sama lo karena gue lo jadi kayak gini, gue sangat menyesal?”.
“Alva sampai detik ini gue gak merasa lo bersalah sama gue, gue hanya ingin lo kembali secepatnya untukku, tapi percuma va gue gak bisa lihat lo lagi”. Alva memeluku dari samping “maafkan gue sayang, gue rela kalau gue harus berbagi mata denganmu”. Pinta Alva yang mulai menangis dan air matanya jatuh di pipiku.
“Alva tak usah gue gak mau lihat lo kekurangan satupun, asal kamu tau sekarang gue bahagia mendengar suaramu, bahagia mendengar kata cinta darimu untukku. Tiba-tiba tangan Aqil lepas dari pegangan Alva.
“Aqil kamu kenapa?”tangan Alva sambil menepuk pipi Aqil
Tak ada jawaban dari Aqil...Innalillahi
Aqil gue sangat dan sangat mencintaimu, mengapa kamu meninggalkanku, maafkan aku qil aku salah langkah tak memberi tahumu tentang penyakitku, aku tak ingin kehilangan mu kalau kamu tahu tentang penyakitku.

Biarlah cinta ini kukenang dalam seuntai daun mawar
Yang menangis dalam kegelapan
Menantimu dan mengharapkanmu datang
Kata-katamu kusimpan dalam sekotak embun
Terdiam dan tetap diam disana
Cinta kembalikan dia padaku esok nanti
Selamanya cinta ku untuk Aqil Pradipta Andhika 

PROFIL PENULIS
Nama : Iin Dheviana
Facebook : I'in Dheviiana Suswiiyati
Twitter : @Iin_YW
Sekolah : SMAN 1 TANJUNG, BREBES

Puisi Cinta kenapa oh kenapa


Kenapa kita selalu ribut padahal kita saling mencintai
aku tidak habis pikir kenapa masalah selalu datang mengiringi langkah kita
apakah ini cinta ataukah emosi dan ambisi
seperti tak pernah usai ....selalu saja begini kenapa oh kenapa?

     Cobalah mengerti perasaan ini....
     andai kau tau hati ini betapa aku sangat menyayangimu
     tapi kenapa sedikitpun kau tak mau mengerti
     semua yang ku lakukan itu karena aku takut kehilanganmu

 Mengapa oh mengapa
 kau malah terus hakimi aku dengan keegoisanmu itu
 inikah caramu mencintaiku ataukah kau sedang menguji kesabaranku?


Oleh :Djawa

Kumpulan Puisi Cinta paling romantis terbaru



Puisi Cinta Rintihan hatiku
 
 
 
 Cinta bawakan sayang
sayang bawa rindu
rindu bawa kenangan
kenangan bawa pilu
pilu bawa hiba
hiba bawa seksa
seksa bawa sakit
sakit bawa perit
perit bawa dendam...

Apa itu akhir cinta?
Apa itu haluan rindu?

Apa takdir kasih?

Airmata
Kelopak natijah rindu

Terpahat mungkin hilang
Terkesan sukar pupus

Alahai aduhai..
..rindu..
...rindu....
....rindu.....

- Muaz Hadi -

Bawakan aku bahagia ku

Apa khabar CINTA?
Masih ingat akan daku?
..yang satu masa teman karib mu
..yang satu ketika sahabat cita mu

Pernah ketika itu kita bersama jalan
senyum.. kau lemparkan manis mu
berbunga.. kau dambakan kalbu ku
berdakapan.. kau peluki aku
masih ingat semua itu cinta?

Eh bagaimana dengan rakan kita.. KASIH?
Aku rindu dia.. sama seperti kamu
Aku rindu kamu berdua..

Ketahui lah CINTA
Pandang lah aku KASIH
jiwa ku bersalut duka
hari-hari ku berduri luka
langkah ku sumbang sadung
gelincir dampar bersaling memaling
esak menangis bersulam alam
mengerti kah kalian?

Aku tidak mahu merayu
kerana rayu ku pilu..

Aku tidak mahu meminta
kerana pinta ku merana..

Aduhai CINTA..
Aduhai KASIH..

Kenapa tinggalkan aku bersama sengsara
Kenapa biarkan aku berteman durja
.. yang menyeksakan
.. yang mengguriskan
.. yang menggusarkan
Seolah tiada hujung

Cinta..
Kasih..
Kembalikan aku pada senyum ku
Bawakan aku bahagia ku..


- Muaz Hadi

Kredit gambar Psychcentral.com

Hampa... Kosong...

Ratah tubuhku
Pancung riwayat ku

Potong kisah ku
Lumat rasa ku

Apa yang terbaik 
Diriku dan diri ku
... tiada diri mu
hampa..

Apa yang terindah
rinduku dan rindu ku
... tiada rindu mu
kosong..

Agung sakti harapan ini
Gunung tinggi penantian ini
Tersadung tergolek
... tak terbangunkan lagi
apa mungkin...
..bolehkah?

- Muaz Hadi -

kredit gambar: Goodfon.com




Ku relakan dikau pergi..

Indahnya sewaktu kita bersama
Terasa bagai di syurga
Engkaulah sinaran cahaya ilhamku
Penawar kedukaanku

Sehingga kini ku masih terbayang
Ketika memadu cinta
Tak daya ku melupakan segalanya
Kenangan cinta kita

Setelah ku kehilangan dirimu
Seluruh hidupku kegelapan
Tanpa kasih sayang darimu
Aku tenggelam dan karam di lautan

Cinta suci
Biarlah ia pergi
Demi kebahagianmu
Ku relakan dikau
Pergi dariku

Oh kasih mengertilah
Hatiku ini yang terluka
Nantikan ku di pintu syurga
Hanya airmata
Menjadi teman hidupku

Bahagia tak mahu jejaki Aku..


Membaca puisi cinta.. puisi rindu
...termanggu hati ini lagi
merintih rindu yang satu
tak sanggup menerima hakiki
apa asa ku laksana kelabu
kabur panggilan serasa hati

Bukan aku tak mahu 
Bukan aku tak lari
Bukan aku tak buang
Bukan aku tak CUBA
... melupa kamu
... menyingkir kamu
... menyisih kamu
dari puspa rindu hati ku

Alam..
pujuk lah hati ku

Bulan..
sejuk kan hati ku

Hujan..
lemas kan rindu ku

Aku tiada daya lagi 
Aku tiada daya lagi
Aku tanpa daya lagi
... merawat sendiri rindu ini
... membebat sendiri luka ini
... menyandar sendiri pada harapan

Pilu ini susungguhnya 
menifestasi kasihku
yang tiada cabang
satu arah yang lurus untuk hati nya

adakah... ini..
suratan perpisahan

Aduhai
bahagia tak mahu jejaki aku...


- Muaz Hadi -

kredit gambar clownpictures.org



Menanti Di Ambang Syurga - Ahmad Jais


Duhai kasih pujaan kekanda Dengar ku mengeluhkan rindu Merayu setiapnya waktu, sayang Padamu duhai kekasihku
Tapi sungguh malangnya nasibku Hajatku kini telah terganggu Kini -kaku- rasanya hidupku, sayang Tinggallah ku menanggung rindu
Tapi ku kan tetap bersama Namun hatiku takkan bertukar Walau laut jiwaku terkorban, sayang Pada Tuhan -saja- kuserahkan
Namun ku takkan putus asa Duhai kasih pujaan kekanda Di dunia kita tak berjumpa, sayang Ku menanti di ambang syurga

Kalau dapat ku karang Puisi Cinta..


Kalau dapat ku karang puisi cinta
persis hati jiwa yang gembira
melakar senyuman pastinya

... akan ku lompat terbang burung
... tinggi di awan tiada murung
... tiada lagi duka ditarung
... sungguh kala itu mahu ku beruntung

Tapi..
apa daya ku
apa ada ku
apa asa ku

Dilingkari nostalgia bahagia
yang akhirnya terlingkup mati

Dilingkari kenangan indah
yang akhirnya airmata meniti

Dilingkari syu'ur sa'adah
yang akhirnya tak kekal di hati

Aduhai melati
menyusun aksara puisi cinta.. aku buntu
melirik lagu mekar.. aku kaku
kerana tulisan ku hanya mampu
.. menyeru jiwa yang rindu
.. menyeka hati yang pilu

Oh..aduhai

- Muaz Hadi -
kredit gambar fantasyecards.com

Apa Akhir Rindu Pungguk..

Hati jiwa ini andai kau tahu..

Menangis merindu
Merintih merindu
..tersangat... rindu

Kata yang satu menyepi
Kalam yang satu menyendiri
menyapa hati
kalbu yang dini

kamu... sampai bila lagi..
kamu... sampai ajalku mati?

Sesungguhnya.. hati jiwa ini andai kau tahu..

Ingin menyapa kamu
Tak sanggup lagi sendu
... sungguh.. aku rindu.

Merindu yang tak sudah
Merindu sungguh nan gundah

Alpaan tangis ini menggapai semangat
pada alam yang satu
pada dingin yang kalbu

Kini.. aku faham hati jiwa mu Pungguk
faham akan jiwamu yang tak habis rindukan bulan
biar bulan kejam, engkau tetap di situ
menanti merindu.. meniti merindu..

Apa akhir rindu kita Pungguk?

- Muaz Hadi -

\
kredit gambar trekearth.com

Luka di sini..

Aku bukan pemain puisi cinta
 kerana puisi romantis telah membunuh ku, 
membunuh jiwa ku dan yang ada hanya puisi sedih duka
 menemani luka carik kalbu ini. 
Terima kasih Ungu atas lagu yang indah ini
 menemani sanubari duka teman melati ku..




Dulu pernah ada cinta
Dulu pernah ada sayang
Namun kini tiada lagi
Perasaan seperti dulu

Kini tiada lagi kisah
Cintaku tlah musnah sudah
Hancur hatiku
Telah kau sakiti perasaanku

-----
Biarkan ku pergi
Jangan kau tanyakan lagi
Ku yakin ini yang terbaik
untuk kau dan diriku

Biarkan berlalu
Rasa cinta ini di hati
Ku tak bisa tuk menahan
Aku luka di sini





Kata Kata Bijak Hitam Putih dari Deddy Corbuzier terbaru

Hitam putih adalah sebuah tayang Televisi Lokal yang di tayang kan di sebuah saluran yang bernama Trans Tv. Sedangan Deddy Corbuzie adalah orang yang membawakan acara tersebut. Setiap kali bintang tamu yang di undang kedalam acara tersebut, tentunya ia akan bercerita tentang perjalanan semasa hidupnya, pengalaman susah dan senangnya dan pada akhir acara, semua kisah cerita yang di sampaikan oleh bintang tamu hita putih di rangkum dan di ambil hikmah dari cerita tersebut dan akhirnya muncullah berbagai kata kata bijak yang bisa kita semua ( selaku penontonnya ) ambil hikmahnya.
Bagi sahabat yang senang dengan kata kata bijak, maka berikut di bawah ini beberapa kata kata bijak yang saya kutip dari tayangan acara hitam putih.

 

Kata Kata Bijak Hitam Putih


“Yang paling susah dalam meraih kesuksesan bukanlah ketika anda meraihnya, melainkan ketika anda mempertahankan kesuksesan yang dengan susah payah anda dapatkan.”

“Ketika akibat adalah sebab dari apa yang sedang anda lakukan saat ini, maka rasa peduli anda terhadap diri anda sendiri akan mempengaruhi masa depan anda.”

“Keberhasilan, kesuksesan, dan cita-cita dalam dada tidak memandang usia, baik muda ataupun tua bukanlah ukuran untuk keduanya.”

“Apakah anda bisa melupakan cinta? sedangkan kata cinta adalah kata yang bisa membuat orang yang merasakannya lupa.”

“Ketika rasa takut menghantui anda dan menghalangi anda untuk meraih kesuksesan yang ingin anda capai, maka lakukanlah hal yang anda takuti tersebut dan rasa takut itu akan hilang dalam hati anda.”

“Terkadang hewan yang telah tuhan ciptakan tidak sesempurna manusia, namun hewa bisa memberikan pelajaran yang sempurna.”

“Ketika seseorang di hadakan dengan cinta dan berbagai peperangan, maka segala hal bisa ia benarkan.”

“Idealisme sebuah bangsa akan hilang jika bangsa tersebut tidak memiliki budaya dan tidak peduli akan kelestarian budayanya sendiri.”

“Tanggung jawab, rasa cinta, dan kasih sayang sebenarnya bisa saja semuanya berjalan berdampingan, namun yang jadi pertanyaan apakah kita bisa berbuat adil?.”

“Orang yang tidak mengenal kata kata kegagalan adalah orang yang tau cara untuk menikmatinya, walaupun pada kenyataannya ia telah gagal.”

“Jika anda memiliki sebuah mimpu yang sangat indah, maka ingatlah bawa tuhan memberikanmu kekuatan untuk membuatnya menjadi nyata.”

“Alam memberikan pelajaran yang sangat berharga tentang keindahan melalui indahnya pelangi dengan adanya warna yang beraneka ragam. Jadikan perbedaan sebagai keindahan bukan sebagai perdebatan.”

Nah, Sekian kata kata bijak yang saya kutip dari tayangan acara hitam putih yang telah saya sampaikan kepada sahabat katamutiara.co semoga anda semua bisa mengambil hikmah dan manfaat dari kata kata bijak hitam putih di atas.



sumber

Kumpulan Kata kata Bijak Paling Bijak Terbaru 2013

Kata-kata Bijak - Kata-kata adalah sebuah senjata yang paling ampuh dari senjata apapun, walaupun senjata nuklir sekalipun yang modern, dengan kata-kata kita bisa mendapatkan sebuah pengakuan dari orang lain, apalagi dengan kata-kata yang lebih sifatnya Bijak, Kata-kata Bijak ini membantu kita untuk lebih bersifat dewasa dan mencerminkan sebuah kedewasaan dalam kehidupan sehari-hari anda, dalam Kumpulan Kata-kata Bijak ini banyak manfaatnya untuk kehidupan sehari-hari.
Dalam menajalani sebuah kehidupan mungkinlah kita membutuhkan sebuah motivasi dari orang lain atau sahabat anda yang bisa menasehati anda ketika anda dirundung kagalauanatau kalau anda tidak mempunyai seorang sahabat alangkah baiknya baca kata kata bijak dibawah ini. Oke langsung saja jangan kebanyakan deskrifsi, berikut ini adalah Kumpulan Kata-kata Bijak. dan kata-kata Bijak dibawah ini terdiri dari Kata-kata Bijak Maro Teguh, Kata-kata Bijak Kehidupan, Kata-kata Bijak Cinta dan lain-lain.

KUMPULAN KATA-KATA BIJAK PILIHAN
Kata Kata Bijak
Kata Kata Bijak

Ketika seseorang berusaha menjauhi hidupmu, biarkanlah. Kepergian dia hanya membuka pintu bagi seseorang yang lebih baik tuk masuk.
Kadang masalah adalah sahabat terbaikmu. Mereka buatmu jadi lebih kuat, dan buatmu menempatkan Tuhan di sisimu yang paling dekat.  
Jangan yakinkan diri bahwa dia menyukaimu, hanya karena dia bersikap manis padamu. Kadang kamu hanya sebuah pilihan ketika dia bosan.
Jangan pernah meremehkan diri sendiri. Jika kamu tak bahagia dengan hidupmu, perbaiki apa yang salah, dan teruslah melangkah.
Jangan membenci mereka yang mengatakan hal buruk tuk menjatuhkanmu, karena merekalah yang buatmu semakin kuat setiap hari.
Terkadang, kamu berpikir seseorang telah berubah tanpa kamu menyadari hal itu terjadi karena dia mulai bersikap dewasa.
Sesuatu yang menyenangkan bagaimana seseorang mampu membuatmu tersenyum, hanya dengan memikirkan dirinya. Happy
Jadi dirimu sendiri agar ketika seseorang mencintai, kamu tak perlu takut jika dia akan temukan dirimu bukan orang yang ingin dia cintai.
Perasaan yang paling berbahaya adalah iri, karena iri hati melahirkan kebencian dan kebencian akan membunuhmu perlahan.
Tak peduli seperti apa hidupmu, kamu selalu punya pilihan untuk melihat dari sisi baiknya atau sisi buruknya.
Hanya karena seseorang terlihat kuat di hadapanmu, tak berarti dia bisa begitu kuat ketika tanpamu.
Jangan selalu katakan "masih ada waktu" atau "nanti saja". Lakukan segera, gunakan waktumu dengan bijak.
Hidup terlalu singkat jika hanya menyesal. Hidup hanya sekali, namun jika digunakan dengan baik, sekali saja cukup!
Hidup ini bukan hanya mencari yang terbaik, namun lebih kepada menerima kenyataan bahwa kamu adalah kamu. Jadi dirimu sendiri.
Orang yang bijak adalah yang tahu siapa yang harus dia percaya. Orang yang lebih bijak adalah dia yang selalu bisa dipercaya.
Sadarilah, mengeluh tidak menyelesaikan apapun. Mengeluh hanya akan menambah beban dihati. Berhentilah mengeluh, segera bertindak!
Jangan jadikan kegagalan kemarin sebagai penghambat hari ini. Semangat untuk membuat hari esok lebih baik, melalui hari ini.
Perbuatan adalah cerminan isi hati. Jika hati dipenuhi kebaikan, maka sikap dan tindakan akan baik, pun sebaliknya.

KUMPULAN KATA-KATA BIJAK MARIO TEGUH

Orang yang malas telah membuang kesempatan yang diberikan Tuhan, padahal Tuhan tidak pernah menciptakan sesuatu dengan sia-sia.
Jangan nilai orang dari masa lalunya karena kita semua sudah tidak hidup di sana. Semua orang bisa berubah, biarkan mereka membuktikannya.
Jadikan kepandaian sebagai kebahagiaan bersama, sehingga mampu meningkatkan rasa ikhlas tuk bersyukur atas kesuksesan.
Kadang kamu harus buat keputusan tuk mengalah, atau kamu akan kehilangan dia yang kamu cinta hanya karena kamu keras kepala.
Dalam cinta, ketika ada yang berbeda, jangan mencari siapa yang salah, karena kamu dan dia adalah tim yang sama dengan tujuan yang sama.
Orang yang bisa mengendalikan emosinya adalah pemenang hidup sejati.
Jika bertanya, jangan mendiktekan jawabannya, agar informasi baru bisa bertamu.
Sebenarnya tantangannya bukan me-manage waktu tapi me-manage diri kita sendiri.
Anda mengetahui apa yang sharusnya tidak dilakukan ketika Anda "gagal". Jadi Anda menciptakan pengetahuan baru dan itu bukan kegagalan.
Lebih mudah melakukan sesuatu dengan benar daripada menjelaskan mengapa Anda tidak melakukannya dengan benar.
Seringkali kamu ragu untuk mengucapkan apa yang ada dihatimu karena kamu tidak yakin dia akan mendengarkanmu.
Yang penting itu bukan apa yang kita ketahui tapi apa yang kita bersedia pelajari.
Jgn menyerang orang karena iri ; dengki agar relasi dan rejeki terus bersemi dalam hidup ini.
Pria, Jika wanita marah, ajaklah dia berbelanja atau ke salon. Niscaya amarahnya langsung hilang.
Meski disakiti berkali-kali, wanita bijak tetap bisa memafkan dan semakin tegar seperti batu karang.
Makanan enak yang ditawarkan ke pria yang sedang marah, akan memedam amarahnya.
Menangis mungkin bukan solusi tapi terkadang dapat menjadi obat penenang.
Wanita bijak seperti angsa diatas air. Anggun namun tetap bekerja. Tetap tegar meski terluka.
Jangan pikirkan kegagalan kemarin, hari ini sudah lain, sukses pasti diraih selama semangat masih menyengat.
Marilah kita membaikkan diri, sebelum menyesal pun tidak ada gunanya.
Wahai Yang Maha Lembut,manjakanlah hatiku yang sendiri ini, bahagiakanlah aku dalam pernikahan yang penuh cinta, yang mesra, yang setia.
Wahai Yang Maha Cinta, sandingkanlah aku dengan jiwa pilihan-Mu, yang karena kebaikanku - baikkanlah ia, tapi jika ia lebih baik - baikkanlah aku.
Bukan kemiskinan yang merendahkan, tapi hati yang menistai kebaikannya sendiri.
Tuhan, sesungguhnya kedamaianku hanya seperkasa keberserahanku kepada kekuasaan-Mu. Aku mohon Engkau menegaskan hatiku untuk menetapkan pilihanku.
Tuhan, kami titip Ibunda kami ya? Mohon dijaga, disayangi, dan dipastikan bahwa hatinya damai dan bahagia.
Burung tidak akan bisa terbang sebelum ia mencoba mengepakkan sayap. Kita pun begitu, jika ingin bisa melakukan sesuatu, kita harus mencoba.
Senyuman adalah obat gratis yang mampu membuat awet muda dan menambah kecantikan/ketampanan secara instan dan otomatis.
Hidup terasa manis bagi yang berpikir demikian, pahit bagi yang berpikir sebaliknya.
Orang sombong biasanya suka mengatakan hal berlebihan yang sebenarnya tidak ada padanya.
Orang yang emosional biasanya kurang rasional hingga tindakannya tidak proporsional.
Kesabaran memang penuh ujian, jika anda selalu lulus, kemenangan itu akan permanen selamanya.
Tuhanku, teduhkanlah hatiku dan pagari aku dengan malaikat-Mu malam ini agar esok pagi aku terbangun dengan damai. Amin.
Jangan sedih bila belum dipromosi karena tidak pandai cari muka, 'muka' akan datang jika anda tetap bekerja dengan hati.
Tuhan Yang Maha adil, berikanlah aku keadilan atas mereka yang telah melukaiku dengan sengaja. Amin.
Jangan sedih bila sekarang masih dipandang sebelah mata, buktikan bahwa anda layak mendapatkan kedua matanya.

Bagaimana dengan kata kata bijak diatas??Apakah bisa membantu anda yang sedang dalam kegalauan dalam hidup ini, semoga dengan membaca kata kata bijak diatas bisa menjadikan anda lebih bijka lagi dalam menanggapi sebuah permasalahan yang setiap saat menerpa anda, SHARE atau LIKE jika Kata kata Bijak diatas bisa memotivasi anda untuk lebih bijak lagi.