Puisiku…

diblogku ini aku akan terus menulis puisi,
aku ingin mengeluarkan seluruh isi hatiku
sesuatu yang paling menyentuh yang kurasakan di kedalaman hatiku
biar semua terlepas dan bebas hehehhe.....


Dengan menyebut Nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang
yang maha indah,yang telah melukiskan cinta di lembaran hati setiap manusia
semua yang diciptakan di dunia ini berawal dari cinta
Dunia dibuat dari Cinta sang Pencipta,untuk setiap MakhlukNya
Dunia Dibuat Dari Kasih sayang Sang Maha penyayang untuk MahklukNya
Siapakah Pencipta Cinta??
Dialah Al Wadud
Dialah Allah Yang Maha Mencintai
Yang Maha mengasihi dan maha menyayangi
Cinta diletakan di bagian hati yang paling suci disetiap hati manusia
Cinta di buat untuk Mengenal dan menyayangi sesama makhlukNya
Cinta adalah anugerah terindah dariNya
Cinta adalah Rasa Menyayangi dan mengasihi
Cinta adalah suci
karena terletak di jauh kedalaman hati
Cinta Sang Hamba untuk Tuhannya
Cinta Ibu Untuk Anaknya dan sebaliknya
Cinta kekasih Kepada kekasih yang dikasihinya
Cinta sesama manusia kepada manusia lainnya
Cinta sesama makhluk CiptaanNya
Namun mengapa manusia Lupa???
lupa akan cinta di dalam hatinya
apakah sudah tak ada cinta di hati manusia ?
mengapa manusia saling memusuhi,berperang,memfitnah,dan lain sebagainya?
mengapa dunia yang harusnya damai dan penuh cinta malah hancur dengan kedengkian semata?
padahal Allah Mengajari melalui firmannya,kitab kitabNya bahwa ajarannya adalah ajaran cinta
untuk saling mencinta demi kedamaian dunia beserta isinya
cinta berubah menjadi kedengkian
hanya karena setitik perbedaan
kebaikan berubah menjadi kejahatan
hanya karena pendapat yang berlawanan
Untaian kata ini hanyalah untuk mengingatkan
mengingatkan akan hakikat cinta
yang kini telah berubah arti dan makna
menjadi nafsu dan kedengkian semata
yang kutulis bukanlah untaian bait puisi tapi cuma untaian kata
untaian kata yang kurasakan di relung hatiku

——————Dia——————————–
dia
Adalah bunga yang mekar sepanjang hari
yang menghiasi indahnya taman surgawi
menyejukan dan menentramkan hati nurani
dia
adalah awan putih suci pagi hari
yang menghiasi mega seolah menari
menyihir seluruh pandangan mata ini
Dia
Bagai lantunan syair syahdu
yang melantun indah merdu
menyejukan kedua telingaku
Rona merah pipinya
terlukis indah diwajahnya
menambah jelita parasnya
seolah mawar yang sedang mekarnya
Alis indah di matanya
melingkar bagai pelangi menghiasinya
menghiasi pesona kecantikannya
menambah anggun jelita wajahnya
Dia adalah Cahaya hatiku
yang menerangi kelam hatiku
Dia adalah jelitaku
yang kecantikannya menyihir mataku
Dia adalah kekasih hatiku
yang kan kukasihi sepanjang waktu usiaku
dia…
Dia adalah dirimu
orang yang saat ini sedang kupandang dengan mataku
yang wajahnya memerah saat ku babacakan bait bait puisiku
————————-Cinta Sejatiku—————————
ketika aku menutup mata aku ingin melihatmu
ketika aku membuka mata semakin ingin aku melihatmu
walaupun kau tak di dekatku,
tapi aku selalu merasa kau ada di sekelilingku
setiap menit
setiap detik
setiap saat
mataku hanya mencari dirimu
aku begitu mencintaimu
sangat sangat mencintaimu
mengapa jika selain wajahmu
aku tak mampu menatap wajah yang lain?
mengapa jika selain namamu
aku tak mampu mengingat nama yang lain?
mengapa pula jika selain hatimu
aku tak mampu mencintai hati yang lain?
kucoba untuk melawan cintamu,
mencoba berlari meninggalkan bayangmu
namun takan pernah bisa aku mampu
bagaimana aku mampu?
sedang namamu terlanjur menancap di relungku
bagaimana pula aku mampu meninggalkanmu?
sedang disetiap aliran darahku
mengalir deras cintamu
————————–Cinta di Teluk Jakarta———————–
sejuknya teluk jakarta siang ini
dengan anginnya yang ramah seolah menyapa diri kami
ombak pun tak bergemuruh,ia hanya berdesir perlahan melewati kaki kami
Indahnya teluk jakarta siang ini
… dengan cakrawala nan biru yang menghiasi
dan perahu layar yang berjalan silih berganti
Indah pula di hati sang pujangga ini
sejuk pula di dalam relung hati
karena seorang dara yang duduk disisi
teluk jakarta menjadi saksi
saat sang dara membaca indahnya puisi
dan sang pujangga membalasnya dengan bernyanyi
angin, ombak, dan bebatuan juga ikut bersaksi
saat janji cinta terucap dari bibir kami
seuntai janji suci yang terucap dari dalam hati kami
———————-Aku tidak tahu————————-
Jangan pernah tanyakan itu padaku
sebab aku tak pernah tahu
tak tahu mengapa aku mencintaimu
tak tahu mengapa aku menyayangimu
tapi Yang pasti aku tahu,
aku bahagia jika melihat senyummmu untukku
aku merindu jika tak berjumpa denganmu
hanya itu yang ku tahu…

——————-Danau————
sendiri di tepi danau ini
mengingatkanku kembali
akan hadirnya seorang mentari
yang menghangatkanku dari dinginya hati
angin di tepi danau ini..
menerpa ku seorang diri
menerjang mati..
seakan tak menghiraui
sesalku memuncak dihati
karena tak mampu membawamu kembali.
ingatkah dirimu..
kita pernah berdua disini
berpegangan tangan
menyatukan angan
ingatkah dirimu…
kita pernah duduk bersama disini
mengikrar janji
tuk saling mengikat hati
detik demi detik kulalui..
berdiri menatap birunya danau ini
yang seakan membawaku kembali
pada waktu kita bersama disini
namun sang waktupun menyadarkanku
terbangun dari angan dan mimpiku
untuk menyadari..
tiada lagi hadirmu disini
haruskah
ku tatap danau ini sendiri
tanpa dirimu disini
atau haruskah..
ku jatuhkan airmata dipipi
agar semuanya terulang kembali
kapankah lagi…
kita bersama disini
walau hanya tuk sesaat bercengkrama
sebelum diriku menutup mata…
Version 2

Beberapa waktu lalu…
tepat di tepi danau ini
awan kelam menyelimuti langit sore hari
rintik hujan deras membasahi bumi
Hari itu..
sama seperti sore ini
guntur menggelegar membelah langit yang temaram
angin kencang menyapu lembaran dedaunan
mengikuti tarian alam,membelai rindang pepohonan
Namun ada yang berbeda dari hari ini
sesuatu yang hilang di telan waktu
sebuah kebersamaan…
sebuah cinta..
yang hilang entah kemana
Hari ini rinduku meledak di hati
hendak ku memutar sang waktu kembali
kembali saat dirimu masih disini
hangat tubuhmu masih mendekam di dadaku
manis bibirmu masih terasa di bibirku
tutur lembut katamu masih mengiang di telingaku
cinta mu masih membekas dihatiku
semua tentang dirimu
semua tentang cintamu
memenuhi setiap nafas dan langkahku
Namun hari ini
tak ada yang tersisa disini
hanya tinggal airmata yang terjatuh dipipi
dan kenangan yang membekas dihati


sumber

No comments:

Post a Comment