Dari tetes air mata
Yang mengusap pipi
Bersama luka yang mengalir
Meracuni hati dengan sejuta derita
Hari dimana kau mendapat kebahagiaanmu
Adalah hari saat kau meninggalkanmu
Saat kau memilihnya
Untuk meninggalkanku selamanya
Baru kemarin kita bersama
Bercanda berdua dalam relung tawa
Hari ini, kau membuangku seperti sampah tiada guna
Melemparku dalam lumbung duka
Ingin ingin sekali ku buka segala rahasia
Tapi batinku melarang demi bahagiamu
Kini, aku yang lebih dahulu mencintaimu
Lebih dahulu hadir di kehidupanmu
Dan lebih dahulu menjadi cintamu
Tapi kemudian
Aku lah yang kedua
Menjadi selingkuhan dari selingkuhanmu
Tuhan tak pernah buta
Pengorbanan ini menjadi saksi
Dalam diam aku menerima
Semoga tiada karma yang menimpa
oleh: Anjariyani
No comments:
Post a Comment