Aldin menghampiriku yang dari tadi duduk di depan koridor sekolah sambil
melihat pekarangan sekolah tanpa ekspresi, dia duduk di dekatku dan
menatap wajahku diam tanpa kata. Setelah itu dia mengalihkan
pandangannya ke arah pekarangan sekolah, kenudian kami saling diam
dengan tatapan mata yang kosong ke satu arah yang sama.
"Belakangan ini kamu banyak diam, kita hampir nggak pernah bicara lagi" ucapnya mengakhiri kebisuan
"Perasaan kamu aja al" ucapku tanpa mengalihkan pandanganku.
"Masa sih??? Tanyanya heran
Tiba tiba yuna datang...
"Hai!" tengurnya
"Hai sini" aldin membalasnya dan menarik tangan yuna. Aku menatap ke
arah aldin ada kebahagian yg tergambar di wajahnya waktu yuna datang,
kebahagiaan yg tak pernah sama sekali didapatinya saat dia bersamaku.
Aku beranjak dari tempat dudukku
"Raina mau kemana?" tanya yuna kepadaku.
Aku hanya membalasnya dg senyum hambar, lalu pergi meninggalkan tempat
itu. Aku sengaja mempercepat langkahku hanya untuk meninggalkan mereka
dan semua perasaan yg membuatku terluka saat melihat mereka bersama.
Detik jam berlalu begitu lambat, aku bosan sekali harus ber-lama2 di
sekolah ini mungkin karna aku tak punya banyak kegiatan lagi, kegiatan
yang biasa y aku lakukan bersama aldin.
Bel pulang terdengar, aku segera mengambil tasku dan kemudian pergi ke
luar kelas sejenak pandangan mataku ku tujukan ke arah aldin aku seperti
tak punya hak lagi untuk selalu menatap y, padahal aku telah lama dekat
dgnya. Aku hanya bisa melihat y mendengar semua canda tawanya bersama
yuna tanpa pernah bisa ikut serta dg semua kegiatan mereka.
Aku melangkahkan kakiku ke arah jalan, dari kejauhan aku seperti
mendengar suara aldin memanggilku, aku berusaha tak mendengarkan
teriakan itu, aku takut ini hanya halusinasiku.
Hujan deras begitu saja mengguyur membuat langkah kakiku terhenti, aku
segera berteduh di bawah salah satu pohon besar yg berada di pinggir
jalan, dipohon ini aku dan aldin selalu singgah setiap kali pulang
sekolah. Pohon itu menjadi saksi akan kedekatan kami, walaupun dia tak
bisa berbicara tapi, aku bisa mengerti dia juga bahagia saat aku bersama
aldin.
Dg tiba tiba entah di sengaja ataupun tidak aldin juga berhenti dan
berteduh di pohon itu. Kami diam sejenak dg mata yg saling beradu
pandang.
Aldin duduk di sebelahku aku segera menjauh, dia menatapku dg heran
"Kenapa raina, belakngan ini kamu selalu seperti itu saat aku mendekatimu kamu selalu saja menghindar" tanya y kepadaku
"Aku malas kalau akhirnya kedekatan ini membuatku berharap" ucapku
"Maksud kamu?" tanya y heran
"Tidak merasakah engkau bahwa selama ini aku sangat menyayangimu dan
kemudian perlahan perhatianmu beralih kepada yuna sampai akhir y kamu
tak pernah peduli lagi tentang aku" ucapku sambil menahan tangis.
"Kamu salah, justru kamu yg nggak pernah lagi mau dekat dg aku, kamu yg tak pernah peduli lagi dg aku" ucapnya
"Kamu bicara tanpa dasar!! Huh.. Waktu membuatku sadar bahwa kamu tak
pernah sama sekali mempunyai perasaan yg sama sepertiku!!" ucapku
"Raina lihat aku! (memaksa tubuhku agar menghadap ke arahnya) dia
menatapku tanpa kata lalu memeluk tubuhku dg erat. Kami diam tanpa ada
kata, hanya isak tangis dan rintik hujan yang terdengar.
Tiba tiba telpon aldin berdering yg membuat dia melepaskan pelukannya..
Aldin mengangkat telpon y sebelum dia sempat berbicara, aku segera mempertanyakannya
"Telpon dari yuna ya? Mungkin kamu lebih sayang sama dia dari pada sama aku"ucapku
"Kamu bicara apa sih? Ucapnya kesal
"Maaf jika kedekatan kita kemarin membuat aku mencintaimu" ucapku sambil
mengusap air mata dipipiku, lalu pergi meninggalkan tempat itu....
Dari kejauhanku dengar aldin memanggilku yg semakin lama semakin
menghilang dg derasnya hujan. Aku berlari sekeras kerasnya meninggalkan
tempat itu tanpa sedikitpun menghiraukan derasnya hujan ataupun gemuruh.
*mencoba pergi meninggalkan hati dan perasaan ini dan berharap suatu
saat nanti kebahagiaan akan datang meski tak bersamanya*...:(**
Selesai.
Yang mau cerpen dari aku lagi sialhkan kontak aku
082386131793.
See you.
Semoga menghibur.
Profil Penulis:
Nama lengkap : siti rapidaa
Ttl : 03- september-1997
Alamat: Tembilahan, Riau
Facebook: Siti Rapidaa
No comments:
Post a Comment