Cerpen Hadiah Terburukku
Huaaaaammm. Aku menguap. Rasanya mengantuk sekali. Suasana kelas yang ribut membuatku tidak semangat belajar. Aku Justin Jones. Hari ini hari ulang tahunku. Karena itu aku sangat bersemangat pulang ke rumah.
Teeet.. teet.. teet.. teet.. Bel pulang berbunyi semua siswa/siswi mengemasi barang mereka dan bergegas pulang. Aku pun bergegas ketika melihat Clara Sudah menungguku di depan kelas. Selama Tiga hari terakhir ini aku memang selalu berangkat dan pulang bersama gadis manis berkerudung ini. Dia sahabatku. kami selalu satu sekolah sejak TK hingga kami naik ke kelas 10 Atau 1 SMA. Hanya saja kami tidak sekelas.
Setelah beberapa saat mengemasi barang-barangku aku bergegas menuju parkiran untuk mengambil motorku. “kamu mau makan APA Clara? Aku traktir spesial hari ulang tahunku”. Tanyaku masih sedikit mengatuk sambil tersenyum. “Nanti aja deh Justin, Kamu pasti ngantuk kan? Keliatan tu Aku juga capek pengen istirahat”. “OK besok ya?” Tanyaku lagi. Clara hanya tersenyum.
Di perjalanan rasa ngantukku semakin menjadi. Karena itu aku menjadi tidak fokus. Saat sedang melaju kencang aku melihat sebuah truk besar melaju kencang ke arahku karena jalanan sempit aku membanting stir motorku. “Aaaaaaaaa…” teriakan clara membuatku kaget dan…
Semua menjadi gelap untuk beberapa saat. Kemudian samar-samar aku bisa melihat. Aku menyadari Bahwa aku tergeletak lemah di rerumputan. Aku melihat Clara tergeletak tidak sadarkan diri di sampingku. Tubuhnya penuh dengan cairan merah. “Clara..” Aku menarik lengan bajunya dengan lemah. Samar-samar aku melihat orang-orang mengerumuni kami. Aku tidak bisa bertanya pada mereka apa yang terjadi karena tubuhku terlalu lemah. Dan kemudian rasa ngantukku terus membawaku menuju alam bawah sadarku.
“Justin”. Aku mendengar suara memanggil namaku. “Justin”. Suara itu memanggilku lagi.
Perlahan kubuka mataku. Aku melihat Clara berdiri di sampingku. Ia menyodorkan tanganya Dan membantuku berdiri. Ia terlihat begitu cantik menggunakan gaun putih dengan hiasan bunga mawar indah di kerudungnya. Ia tersenyum begitu Manis padaku. “Selamat ulang tahun”. Katanya lembut sambil menyodorkan serangkaian mawar indah padaku.
Aku melihat sekelilingku. Hanya ada kami berdua di tempat entah apa namanya. Tempat ini penuh dengan kabut putih. “Dimana kita?” Tanyaku heran. Tapi clara hanya tersenyum. Tiba-tiba pintu putih besar jauh di belakang Clara terbuka. Pintu itu penuh cahaya. Clara tersenyum bahagia ketika melihat pintu penuh cahaya itu. “ini saatnya “. Katanya padaku. “apa?”. Tanyaku heran. “selamat ulang tahun Justin”. ia tersenyum manis sambil berjalan menuju pintu itu.
“Clara tunggu?”. Teriakku sambil berlari menyusul dia. aku meraih tangannya kami berjalan bersama menuju pintu itu. lalu… “Justin”. itu suara ibuku. aku menoleh “Ibu”. teriakku. “pergilah justin temui ibumu. ini bukan saatnya kau ikut denganku”. Clara berbicara lembut padaku. Aku menatapnya. dia hanya tersenyum padaku. “justin”. suara ibu terdengar lagi di telingaku. Clara melepaskan tanganku dari genggamannya. lalu clara melanjutkan perjalanannya hingga ia sampai di sisi lain pintu itu “terimakasih sahabatku”. serunya lembut.
“Justin”. ini ketiga kalinya ibu memanggil namaku. Aku berlari menuju suara ibu. “ibu”
Aku membuka mataku. Samar-samar aku melihat ibuku, ayahku, adik dan beberapa teman-temanku berada di sekelilingku. Tanganku diinfus. Aku berada di rumah sakit. “justin”. ibu terisak. “Ibu”. Jawabku lemah.
Di atas kursi roda aku membawa serangkaian bunga mawar indah. Aku ditemani ibuku akan menemui clara sahabatku. Ibu membawaku ke taman di belakang rumah clara. aku mengira dia sedang bersantai di taman rumahnya. tapi tidak ada siapapun di taman itu. Ibu membawaku terus sampai aku melihat batu nisan bertuliskan nama clara. “ibu… Clara…?”. aku menatap ibuku. Ibu mengusap kepalaku sambil meneteskan air mata. “Clara meninggal di hari kecelakaan itu terjadi”. Jelas ibu sambil terisak. aku hanya diam mendengar penjelasan ibu. Air mataku tidak terbendung lagi. Aku diam untuk beberapa saat. “sama-sama sahabatku”. Kataku sambil meletakkan serangkaian mawar indah ini ke makamnya.
Aku kehilangan sahabatku dihari ulang tahunku.
Judul Cerpen Hadiah Terburukku
Cerpen Karangan: Rosalia
Kategori: Cerpen Persahabatan, Cerpen Sedih
Lolos moderasi pada: 4 November 2016
No comments:
Post a Comment