Puisi hai jiwa...
Haii jiwa..
Yang gelisah tak tentu rasa..
Berdamailah..
Aku hanya perlu sejenak waktu untuk menikmati ketenangan dalam berperasaan..
Aku takut terlalu terburu
Dan menjadi menyesal kelak..
Haii hati..
Yang mudah berubah..
Menetaplah pada satu hati..
Jangan goyah untuk mencari lagi..
Bila yang ada selalu membahagiakan..
Mengapa masih berharap lebih..
Aku takut bila terlalu memaksakan
Akan kehilangan yang selalu ada..
Yang mudah berubah..
Menetaplah pada satu hati..
Jangan goyah untuk mencari lagi..
Bila yang ada selalu membahagiakan..
Mengapa masih berharap lebih..
Aku takut bila terlalu memaksakan
Akan kehilangan yang selalu ada..
Haii bathin..
Yakini keadaan..
Syukuri apa yang tlah didapat..
Jangan jadi serakah..
Aku takut nanti tak akan dapat apa-apa..
Yakini keadaan..
Syukuri apa yang tlah didapat..
Jangan jadi serakah..
Aku takut nanti tak akan dapat apa-apa..
Aku sedang berperang melawan diriku sendiri..
Menghancurkan benteng keegoisanku..
Menaklukan sifat burukku..
Mencoba berdamai pada musuh yang ada pada diriku..
Lalu bersahabat pada diriku..
Semoga..
Sumber
Menghancurkan benteng keegoisanku..
Menaklukan sifat burukku..
Mencoba berdamai pada musuh yang ada pada diriku..
Lalu bersahabat pada diriku..
Semoga..
Sumber
Puisi Sebuah nama
Ada yang terasa sakit saat aku mengingatnya..
Ada tetes-tetesan air mata yang berjatuhan
Saat aku mengenangnya..
Sebuah nama itu menguraikan banyak kenangan dalam hidupku..
Mencintaimu dalam hati yang sakit ini..
Terima kasih pernah menjadi alasanku berjuang..
Kini semua berjalan..
Meski tanpamu lagi..
Terkadang dalam sepiku aku masih mengingat bayang-bayangmu..
Dan kemarin kamu sempat menemuiku dalam mimpi-mimpiku lagi..
Ada tetes-tetesan air mata yang berjatuhan
Saat aku mengenangnya..
Sebuah nama itu menguraikan banyak kenangan dalam hidupku..
Mencintaimu dalam hati yang sakit ini..
Terima kasih pernah menjadi alasanku berjuang..
Kini semua berjalan..
Meski tanpamu lagi..
Terkadang dalam sepiku aku masih mengingat bayang-bayangmu..
Dan kemarin kamu sempat menemuiku dalam mimpi-mimpiku lagi..
Senang..
Walau itu hanya sekedar dalam mimpi tidurku..
Tapi setidaknya aku merasa bahagia bisa berjumpa denganmu lagi..
Walau hanya mimpi..
Walaupun hanya sebatas itu..
Untuk kamu, apapun yang kamu katakan..
bagaimanapun kamu menolaknya, cinta akan tetap berada disana..
Menunggumu mengakui keberadannya..
Pernah ku berjanji ku kan datang lagi untuk bertemu denganmu..
Dan menuntaskan atas perjuanganku akan dirimu..
Tapi ternyata bagiku itu hanya akan menjadi sia-sia saat aku berjuang engkau malah berlari menjauh dan menolakku..
Maka ku putuskan untuk ku serahkan segalanya padaNya..
Dan ketika pada akhirnya aku harus menjadi salah satu manusia yang kamu benci,maka duduklah,akan kusiapkan teh hangat untukmu...
Lalu biarkan aku mengusap keningmu ya,
Tenang,akan kulakukan dengan selembut-lembutnya wanita dimuka bumi.
Sayang,aku menyukai bencimu..
bahkan semua rasa apa pun itu asalkan darimu...
aku menyukainya..
Kelak kau akan mengerti bagaimana jika engkau menjadi aku..
Bagaimana aku harus berjuang untukmu..
Bagaimana aku memperjuangkanmu agar sekedar kau bisa melihat gigihnya cintaku padamu..
Dan bagaimana aku mati-matian untuk melawan segala yang tak mungkin menjadi mungkin hanya untuk bisa menjadikanmu untuk teman hidupku..
Kini yang tersisa hanya lah aku sendiri disini..
Yang terus melanjutkan apa yang sedang ku perjuangkan...
Meski tanpamu lagi...
Dan darimu yang tersisa hanya air mataku..
Sepi-sepinya malamku karena menangisimu..
Terima kasih pernah menjadi alasanku berjuang..
Aku akan selalu mencintaimu di hati yang sakit ini..
Oleh :Arie Satria Pratama..
Twitter @arieembe
Instagram : arieembe
Twitter @arieembe
Instagram : arieembe
Puisi ketika langkahku terhenti
ketika langkahku terhenti karna takut tak ada harapan lagi
puing-puing kesakitan itu kembali menyatu
semakin besar hingga rasanya tak lagi bisa kutahan perihnya kehidupan
semua keyakinan yg kubangun
seakan runtuh
hatiku hancur berserak
amarah bergejolak
dadaku semakin sesak
aku takut
pikirkupun kian mengerut
kata apa yg harus kuyakini lagi
sedang hatiku tak yakin untuk mempercayai
ya
selama ini aku hanya membuat omong kosong
karna tak ingin terlihat lemah diantara mereka
haruskah aku menyerah ?
atau diam saja ?
tapi saat ini aku hanya ingin sedikit berpeluh
kenapa harus aku ?
kenapa ?
Puisi Awal Keberanian
Untuk pagi yg tak pernah lupa berotasi
untuk pagi yg tak pernah telat menghampiri
untuk pagi yg selalu sabar menungguku
dan melihat mata senduku
untuk pagi yg terkadang kulihat begitu menyakitkan
karna sinarnya yg menyilaukan
untuk pagi yg menyingkap kegelapan dimalam tadi
untuk pagi yg tak pernah telat menghampiri
untuk pagi yg selalu sabar menungguku
dan melihat mata senduku
untuk pagi yg terkadang kulihat begitu menyakitkan
karna sinarnya yg menyilaukan
untuk pagi yg menyingkap kegelapan dimalam tadi
lupakanlah
tutupi gelapnya dengan sinarmu
karna ku yakin
pagi itu awal keberanian
dari segudang ketakutan yg kudekap semalam
Kepada Tuhan yg sering aku keluhkan
Maaf karna aku masih setia dalam keterpurukan
Maaf karna aku takut menjalani kehidupan
Maaf jika sering ku menangis ditengah malam
meratapi sesuatu yg harusnya tak kuratapi
Kepada detik yg tak pernah lupa melaju
seiring masa yg tersisa untuk kujalani
kuharap CahayaMu tetap menerangi
Maaf karna aku masih setia dalam keterpurukan
Maaf karna aku takut menjalani kehidupan
Maaf jika sering ku menangis ditengah malam
meratapi sesuatu yg harusnya tak kuratapi
Kepada detik yg tak pernah lupa melaju
seiring masa yg tersisa untuk kujalani
kuharap CahayaMu tetap menerangi
aamiin ya rabbal aallaamiin
oleh : https://www.facebook.com/pages/Puisi-ungkapan-hati/132092620150424?fref=ts