Buat sobat GORESAN HATI yang suka dengan puisi - puisi gus mus anda bisa baca Beberapa Puisi - Puisi di bawah ini :
Di Arafah
Terlentang aku seenaknya dalam pelukan bukit-bukit batu bertenda langit biru
Seorang anak, entah berkebangsaan apa mengikuti arah mataku
Dan dalam isyarat bertanya-tanya
Kapan Tuhan turun?
Aku tersenyum
Setan mengira dapat mengendarai matahari
Mengusik khusukku
Apa tak melihat ratusan ribu hati yang putih menggetarkan bibir, melepas dzikir
Menjagaku jutaan milyar malaikat menyiramkan berkat
Kulihat diriku terapung-apung dalam nikmat
Dan sang anak, entah berkebangsaan apa
Seperti melihat arak-arakan karnaval
Menari-nari dengan riangnya
Terlentang aku, satu di antara tumpukan debu dosa
Yang mencoba menindih
Akankah kiranya bertahan dari banjir airmata penyesalan missal ini
Gunung-gunung batu, menirukan tasbih kami
Pasir-pasir menghitung wirid kami
Dan si anak, yang aku tak tahu berkebangsaan apa tertidur di pangkuanku
Pulas sekali
Arafah, 1415
Di Pelataran Agung Mu nan Lapang
Di pelataran agungmu nan lapang
Kawanan burung merpati
sesekali sempat memunguti butir-butir bebijian yang kau tebarkan
Lalu terbang lagi menggores-gores biru langit
Melukis puja puji yang hening
Di pelataran agungmu nan lapang
Aku setitik noda
Setahi burung merpati menempel pada pekat gumpalan
Yang menyeret warna bias kelabu perputaran
Mengabur, melaju
Luluh dalam gemuruh talbiyah, takbir dan tahmid
Di kejar dosa-dosa dalam kerumunan dosa
Ada sebaris do’a
Siap kuucapkan
Lepas terhanyut airmata
Tersangkut di qiswah nan hitam
Di pelataran agungmu nan lapang
Aku titik-titik tahi merpati
Menggumpal dalam titik noda
Berputaran, mengabur, melaju
Luluh dalam gemuruh talbiyah, takbir dan tahmid
Mengejar ampunan dalam lautan ampunan
Terpelating, dalam khouf dan roja’
Kaum Beragama Negeri Ini
Tuhan, lihatlah betapa baik kaum beragama negeri ini
Mereka tidak mau kalah dengan kaum beragama lain di negeri-negeri lain
Demi mendapatkan ridho Mu mereka rela mengorbankan saudara-saudara mereka
Untuk merebut tempat terdekat di sisi Mu
Mereka bahkan tega menyodok dan menikam hamba-hamba Mu sendiri
Demi memperoleh rahmat Mu
Mereka memaafkan kesalahan dan mendiamkan kemungkaran
Bahkan mendukung kelaliman
Untuk membuktikan keluhuran budi mereka
Terhadap setan pun mereka tak pernah berburuk sangka
Tuhan, lihatlah betapa baik kaum beragama negeri ini
Mereka terus membuatkan Mu rumah-rumah mewah
Di antara gedung-gedung kota
Hingga di tengah-tengah sawah
Dengan kubah-kubah megah
Dan menara-menara menjulang untuk meneriakkan nama Mu
Menambah segan dan keder hamba-hamba kecil Mu
Yang ingin sowan kepada Mu
Nama Mu mereka nyanyikan dalam acara hiburan hingga pesta agung kenegaraan
Mereka merasa begitu dekat dengan Mu
Hingga masing-masing merasa berhak mewakili Mu
Yang memiliki kelebihan harta membuktikan kedekatannya
Dengan harta yang Engkau berikan
Yang memiliki kelebihan kekuasaan membuktikan kedekatannya
Dengan kekuasaan yang Engkau limpahkan
Yang memiliki kelebihan ilmu membuktikan kedekatannya
Dengan ilmu yang Engkau kurniakan
Mereka yang Engkau anugerahi kekuatan seringkali merasa engkau sendiri
Mereka bukan saja ikut menentukan ibadah
Tapi juga menetapkan siapa ke surga siapa ke neraka
Mereka sakralkan pendapat mereka
Dan mereka akbarkan semua yang mereka lakukan
Hingga takbir dan ikrar mereka yang kosong
Bagai perut bedug
Allohu akbar walillahil hamd
La Ilaha Illa Alloh
Syahadat
Inilah kesaksianku
Inilah pernyataanku, inilah ikrarku
Laa Ilaha Illa Alloh
Tak ada yang boleh memperhambaku kecuali Alloh
Tapi nafsu terus memperhambaku
Laa Ilaha Illa Alloh
Tak ada yang boleh menguasaiku kecuali Alloh
Tapi kekuasaan terus menguasaiku
Laa Ilaha Illa Alloh
Tak ada yang boleh menjajahku kecuali Alloh
Tapi materi terus menjajahku
Laa Ilaha Illa Alloh
Tak ada yang boleh mengaturku kecuali Alloh
Tapi benda mati terus mengaturku
Laa Ilaha Illa Alloh
Tak ada yang boleh memaksaku kecuali Alloh
Tapi syahwat terus memaksaku
Laa Ilaha Illa Alloh
Tak ada yang boleh mengancamku kecuali Alloh
Tapi rasa takut terus mengancamku
Laa Ilaha Illa Alloh
Tak ada yang boleh merekayasaku kecuali Alloh
Tapi kepentingan terus merekayasaku
Laa Ilaha Illa Alloh
Hanya kepada Alloh aku mengharap
Tapi kepada siapa pun_Masya Alloh_aku mengharap
Laa Ilaha Illa Alloh
Hanya kepada Alloh aku memohon
Tapi kepada siapa pun_Masya Alloh_aku terus memohon
Laa Ilaha Illa Alloh
Hanya kepada Alloh aku bersimpuh
Tapi kepada apa pun_Masya Alloh_aku terus bersimpuh
Laa Ilaha Illa Alloh
Hanya kepada Alloh aku bersujud
Tapi kepada apapun aku terus bersujud
Laa Ilaha Illa Alloh
Masya Alloh
Sholawat
Ya Rasulalloh sholawat dan salam bagi paduka
Dari kedua mataku yang menggenang airmata dan darah
Serasa kulihat manik-manik mutiara berkilauan di kedua mata paduka yang indah
Paduka pasti terluka memandang kelakuan kami
Paduka pasti berduka
Oh Rasulalloh oh kekasih
Ampun, bukan kami hendak mempermalukan paduka
Tapi kami tak sekuat paduka
Dunia telah menguasai diri kami
Padahal paduka telah berulang kali mengingatkan
Kami terlalu memanjakan daging-daging
Dan mengabaikan sukma-sukma kami
Kami terlalu sibuk membela kepentingan diri sendiri
Berebut materi sambil meneriakkan nama paduka
Maka kami pun tak bisa mendengar suara paduka yang merdu menghimbau penuh kasih sayang
Mengajak saling menyayang
Ya Rasulalloh sholawat dan salam bagi paduka
Mereka yang tak mau mendengar paduka
Tak percaya pada keabadian hakiki yang paduka tunjukkan
Telah mengejar kebahagiaan semu mereka sendiri
Dan mereka harus membuktikan kekeliruan mereka dalam kepahitan azab penderitaan
Oh, alangkah malang
Oh, alangkah sayang
Tak ada kebahagiaan pada daging yang dimanjakan
Tak ada kebahagiaan pada kepentingan sesaat
Tak ada kebahagiaan pada kepentingan sendiri yang dimenangkan
Tak ada kebahagiaan pada kenikmatan singkat
Tak ada kebahagiaan pada api yang membakar
Tak ada kebahagiaan pada darah yang tertumpah
Tak ada kebahagiaan pada dendam yang diumbar
Tak ada kebahagiaan pada kobaran amarah
Tak ada kebahagiaan pada puing-puing berasap
Tak ada kebahagiaan pada tangis dan ratap
Tak ada kebahagiaan pada kebahagiaan yang telah paduka tunjukkan
Oh Rasulalloh, oh kekasih
Kami terlalu mencintai diri kami
Hingga mencelakakannya
Ternyata paduka lebih mencintai diri kami
Ya Rasulalloh sholawat dan salam bagimu selalu
Ya Rasulalloh
Aku ingin seperti santri berbaju putih yang tiba-tiba datang menghadapmu
Duduk menyentuhkan dua lututnya pada lutut agungmu
Dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas paha-paha mulyamu
Lalu aku akan bertanya:
Ya Rasulalloh tentang islamku, Ya Rasulalloh tentang imanku, Ya Rasulalloh tentang ihsanku
Ya Rasulalloh mulut dan hatiku bersaksi tiada tuhan selain Alloh
Dan engkau Ya Rasulalloh utusan Alloh
Tapi kusembah juga diriku
Astaghfirulloh
Dan risalahmu hanya kubaca bagai sejarah Ya Rasulalloh
Setiap saat jasadku sholat
Setiap kali tubuhku bersimpuh
Diriku jua yang kuingat
Setiap saat kubaca sholawat
Setiap kali tak lupa kubaca salam
Assalamu’alaika ayyuhannabiyyu warohmatullohi wa barokatuh
Salam kepadamu wahai nabi juga berkat dan rahmat Alloh
Tapi tak pernah kusadari apakah di hadapanku kau menjawab salamku
Bahkan apakah aku menyalamimu
Ya Rasulalloh ragaku berpuasa dan jiwaku kulepas bagai kuda
Ya rasulalloh sekali-kali kubayar zakat dengan niat dapat balasan kontan dan berlipat
Ya Rasulalloh aku pernah naik haji sambil menaikkan gengsi
Ya Rasulalloh sudah islamkah aku
Ya Rasulalloh aku percaya Alloh dan sifat-sifat Nya
Aku percaya malaikat dan percaya kitab-kitab suci Nya
Percaya nabi-nabi utusannya
Aku percaya akhirat, percaya qodho’ qodar Nya seperti yang kucatat dan kuhafal dari ustadz
Tapi aku tak tahu seberapa besar itu mempengaruhi lakuku
Ya Rasulalloh sudah imankah aku?
Ya Rasulalloh setiap kudengar panggilan aku menghadap Alloh
Tapi apakah ia menjumpaiku
Sedang wajah dan hatiku tak menentu
Ya Rasulalloh dapatku aku berihsan?
Ya Rasulalloh aku ingin menatap walau sekejab
Wajahmu yang elok mengerlap
Setelah sekian lama mataku hanya menangkap gelap
Ya Rasulalloh aku ingin mereguk senyummu yang segar
Setelah dahaga di padang kehidupan yang hambar
Hampir membuatku terkapar
Ya Rasulalloh meski secercah, teteskan padaku cahayamu
Buat bekalku sekali lagi
Menghampiri Nya
Nah itulah Koleksi Puisi-puisi Gus Mus terindah yg bisa Goresan hati share semoga bermanfaat
Di Arafah
Terlentang aku seenaknya dalam pelukan bukit-bukit batu bertenda langit biru
Seorang anak, entah berkebangsaan apa mengikuti arah mataku
Dan dalam isyarat bertanya-tanya
Kapan Tuhan turun?
Aku tersenyum
Setan mengira dapat mengendarai matahari
Mengusik khusukku
Apa tak melihat ratusan ribu hati yang putih menggetarkan bibir, melepas dzikir
Menjagaku jutaan milyar malaikat menyiramkan berkat
Kulihat diriku terapung-apung dalam nikmat
Dan sang anak, entah berkebangsaan apa
Seperti melihat arak-arakan karnaval
Menari-nari dengan riangnya
Terlentang aku, satu di antara tumpukan debu dosa
Yang mencoba menindih
Akankah kiranya bertahan dari banjir airmata penyesalan missal ini
Gunung-gunung batu, menirukan tasbih kami
Pasir-pasir menghitung wirid kami
Dan si anak, yang aku tak tahu berkebangsaan apa tertidur di pangkuanku
Pulas sekali
Arafah, 1415
Di Pelataran Agung Mu nan Lapang
Di pelataran agungmu nan lapang
Kawanan burung merpati
sesekali sempat memunguti butir-butir bebijian yang kau tebarkan
Lalu terbang lagi menggores-gores biru langit
Melukis puja puji yang hening
Di pelataran agungmu nan lapang
Aku setitik noda
Setahi burung merpati menempel pada pekat gumpalan
Yang menyeret warna bias kelabu perputaran
Mengabur, melaju
Luluh dalam gemuruh talbiyah, takbir dan tahmid
Di kejar dosa-dosa dalam kerumunan dosa
Ada sebaris do’a
Siap kuucapkan
Lepas terhanyut airmata
Tersangkut di qiswah nan hitam
Di pelataran agungmu nan lapang
Aku titik-titik tahi merpati
Menggumpal dalam titik noda
Berputaran, mengabur, melaju
Luluh dalam gemuruh talbiyah, takbir dan tahmid
Mengejar ampunan dalam lautan ampunan
Terpelating, dalam khouf dan roja’
Kaum Beragama Negeri Ini
Tuhan, lihatlah betapa baik kaum beragama negeri ini
Mereka tidak mau kalah dengan kaum beragama lain di negeri-negeri lain
Demi mendapatkan ridho Mu mereka rela mengorbankan saudara-saudara mereka
Untuk merebut tempat terdekat di sisi Mu
Mereka bahkan tega menyodok dan menikam hamba-hamba Mu sendiri
Demi memperoleh rahmat Mu
Mereka memaafkan kesalahan dan mendiamkan kemungkaran
Bahkan mendukung kelaliman
Untuk membuktikan keluhuran budi mereka
Terhadap setan pun mereka tak pernah berburuk sangka
Tuhan, lihatlah betapa baik kaum beragama negeri ini
Mereka terus membuatkan Mu rumah-rumah mewah
Di antara gedung-gedung kota
Hingga di tengah-tengah sawah
Dengan kubah-kubah megah
Dan menara-menara menjulang untuk meneriakkan nama Mu
Menambah segan dan keder hamba-hamba kecil Mu
Yang ingin sowan kepada Mu
Nama Mu mereka nyanyikan dalam acara hiburan hingga pesta agung kenegaraan
Mereka merasa begitu dekat dengan Mu
Hingga masing-masing merasa berhak mewakili Mu
Yang memiliki kelebihan harta membuktikan kedekatannya
Dengan harta yang Engkau berikan
Yang memiliki kelebihan kekuasaan membuktikan kedekatannya
Dengan kekuasaan yang Engkau limpahkan
Yang memiliki kelebihan ilmu membuktikan kedekatannya
Dengan ilmu yang Engkau kurniakan
Mereka yang Engkau anugerahi kekuatan seringkali merasa engkau sendiri
Mereka bukan saja ikut menentukan ibadah
Tapi juga menetapkan siapa ke surga siapa ke neraka
Mereka sakralkan pendapat mereka
Dan mereka akbarkan semua yang mereka lakukan
Hingga takbir dan ikrar mereka yang kosong
Bagai perut bedug
Allohu akbar walillahil hamd
La Ilaha Illa Alloh
Syahadat
Inilah kesaksianku
Inilah pernyataanku, inilah ikrarku
Laa Ilaha Illa Alloh
Tak ada yang boleh memperhambaku kecuali Alloh
Tapi nafsu terus memperhambaku
Laa Ilaha Illa Alloh
Tak ada yang boleh menguasaiku kecuali Alloh
Tapi kekuasaan terus menguasaiku
Laa Ilaha Illa Alloh
Tak ada yang boleh menjajahku kecuali Alloh
Tapi materi terus menjajahku
Laa Ilaha Illa Alloh
Tak ada yang boleh mengaturku kecuali Alloh
Tapi benda mati terus mengaturku
Laa Ilaha Illa Alloh
Tak ada yang boleh memaksaku kecuali Alloh
Tapi syahwat terus memaksaku
Laa Ilaha Illa Alloh
Tak ada yang boleh mengancamku kecuali Alloh
Tapi rasa takut terus mengancamku
Laa Ilaha Illa Alloh
Tak ada yang boleh merekayasaku kecuali Alloh
Tapi kepentingan terus merekayasaku
Laa Ilaha Illa Alloh
Hanya kepada Alloh aku mengharap
Tapi kepada siapa pun_Masya Alloh_aku mengharap
Laa Ilaha Illa Alloh
Hanya kepada Alloh aku memohon
Tapi kepada siapa pun_Masya Alloh_aku terus memohon
Laa Ilaha Illa Alloh
Hanya kepada Alloh aku bersimpuh
Tapi kepada apa pun_Masya Alloh_aku terus bersimpuh
Laa Ilaha Illa Alloh
Hanya kepada Alloh aku bersujud
Tapi kepada apapun aku terus bersujud
Laa Ilaha Illa Alloh
Masya Alloh
Sholawat
Ya Rasulalloh sholawat dan salam bagi paduka
Dari kedua mataku yang menggenang airmata dan darah
Serasa kulihat manik-manik mutiara berkilauan di kedua mata paduka yang indah
Paduka pasti terluka memandang kelakuan kami
Paduka pasti berduka
Oh Rasulalloh oh kekasih
Ampun, bukan kami hendak mempermalukan paduka
Tapi kami tak sekuat paduka
Dunia telah menguasai diri kami
Padahal paduka telah berulang kali mengingatkan
Kami terlalu memanjakan daging-daging
Dan mengabaikan sukma-sukma kami
Kami terlalu sibuk membela kepentingan diri sendiri
Berebut materi sambil meneriakkan nama paduka
Maka kami pun tak bisa mendengar suara paduka yang merdu menghimbau penuh kasih sayang
Mengajak saling menyayang
Ya Rasulalloh sholawat dan salam bagi paduka
Mereka yang tak mau mendengar paduka
Tak percaya pada keabadian hakiki yang paduka tunjukkan
Telah mengejar kebahagiaan semu mereka sendiri
Dan mereka harus membuktikan kekeliruan mereka dalam kepahitan azab penderitaan
Oh, alangkah malang
Oh, alangkah sayang
Tak ada kebahagiaan pada daging yang dimanjakan
Tak ada kebahagiaan pada kepentingan sesaat
Tak ada kebahagiaan pada kepentingan sendiri yang dimenangkan
Tak ada kebahagiaan pada kenikmatan singkat
Tak ada kebahagiaan pada api yang membakar
Tak ada kebahagiaan pada darah yang tertumpah
Tak ada kebahagiaan pada dendam yang diumbar
Tak ada kebahagiaan pada kobaran amarah
Tak ada kebahagiaan pada puing-puing berasap
Tak ada kebahagiaan pada tangis dan ratap
Tak ada kebahagiaan pada kebahagiaan yang telah paduka tunjukkan
Oh Rasulalloh, oh kekasih
Kami terlalu mencintai diri kami
Hingga mencelakakannya
Ternyata paduka lebih mencintai diri kami
Ya Rasulalloh sholawat dan salam bagimu selalu
Ya Rasulalloh
Aku ingin seperti santri berbaju putih yang tiba-tiba datang menghadapmu
Duduk menyentuhkan dua lututnya pada lutut agungmu
Dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas paha-paha mulyamu
Lalu aku akan bertanya:
Ya Rasulalloh tentang islamku, Ya Rasulalloh tentang imanku, Ya Rasulalloh tentang ihsanku
Ya Rasulalloh mulut dan hatiku bersaksi tiada tuhan selain Alloh
Dan engkau Ya Rasulalloh utusan Alloh
Tapi kusembah juga diriku
Astaghfirulloh
Dan risalahmu hanya kubaca bagai sejarah Ya Rasulalloh
Setiap saat jasadku sholat
Setiap kali tubuhku bersimpuh
Diriku jua yang kuingat
Setiap saat kubaca sholawat
Setiap kali tak lupa kubaca salam
Assalamu’alaika ayyuhannabiyyu warohmatullohi wa barokatuh
Salam kepadamu wahai nabi juga berkat dan rahmat Alloh
Tapi tak pernah kusadari apakah di hadapanku kau menjawab salamku
Bahkan apakah aku menyalamimu
Ya Rasulalloh ragaku berpuasa dan jiwaku kulepas bagai kuda
Ya rasulalloh sekali-kali kubayar zakat dengan niat dapat balasan kontan dan berlipat
Ya Rasulalloh aku pernah naik haji sambil menaikkan gengsi
Ya Rasulalloh sudah islamkah aku
Ya Rasulalloh aku percaya Alloh dan sifat-sifat Nya
Aku percaya malaikat dan percaya kitab-kitab suci Nya
Percaya nabi-nabi utusannya
Aku percaya akhirat, percaya qodho’ qodar Nya seperti yang kucatat dan kuhafal dari ustadz
Tapi aku tak tahu seberapa besar itu mempengaruhi lakuku
Ya Rasulalloh sudah imankah aku?
Ya Rasulalloh setiap kudengar panggilan aku menghadap Alloh
Tapi apakah ia menjumpaiku
Sedang wajah dan hatiku tak menentu
Ya Rasulalloh dapatku aku berihsan?
Ya Rasulalloh aku ingin menatap walau sekejab
Wajahmu yang elok mengerlap
Setelah sekian lama mataku hanya menangkap gelap
Ya Rasulalloh aku ingin mereguk senyummu yang segar
Setelah dahaga di padang kehidupan yang hambar
Hampir membuatku terkapar
Ya Rasulalloh meski secercah, teteskan padaku cahayamu
Buat bekalku sekali lagi
Menghampiri Nya
Nah itulah Koleksi Puisi-puisi Gus Mus terindah yg bisa Goresan hati share semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment