Tanpamu Aku Bisa



Lihatlah,
Aku masih tegak berdiri Aku masih bisa tersenyum
Aku masih bisa tertawa Aku masih bisa bercanda
Lihatlah,
Aku masih terlihat tegar Aku tidak bersedih
Aku tidak mengeluh
Aku tidak menangis
Meski tanpamu,
Bukan duniaku mati Bukan duniaku layu Bukan duniaku sepi
Bukan duniaku hampa
Meski tanpamu,
Bukan aku tak berdaya Bukan aku menjadi lemah Bukan aku
menjadi kalah Bukan aku tak berkarya
Masih banyak pengalihan lainnya,
Masih banyak kesibukanku
Masih banyak sahabat-sahabatku
Masih banyak cinta keluargaku
Masih banyak harap anganku
Lihatlah,
Aku masih tegak berdiri Meski tanpamu!
Aku bisa tersenyum:-)





Makna Dari Cinta


Cinta Bukan Kata
Cinta Bukan Huruf
Cinta Bukan Kalimat
Cinta Bukan Barisan Abjad

Tapi Cinta Itu Adalah Makna

Cinta Bukan Tangisan
Cinta Bukan Amarah
Cinta Bukan Galau

Tapi Cinta Adalah Mengalah,Cemburu,Dan Setia

Cinta Bukan Sayang
Cinta Bukan Suka
Cinta Bukan Kasih

Tapi Cinta Lebih Kuat Di Bandingkan Apapun
Intinya "Cinta Adalah Makna Yang
Menunjukan Orang Cemburu,Setia,Dan Perhatian Yang Lebih

Kuat Di Bandingkan Dengan Apa Pun"
oleh:Rembo


Kuat Di Bandingkan Dengan Apa Pun"

Cerita Cinta Dunia Maya

 Akhirnya kita menjadi masing-masing.
Kamu pergi membawa airmatamu.
Akupun menjauh sambil menahan perih.
Siapa yang salah?
Menurutku kita tidak sepenuhnya salah.
Yang paling bersalah adalah sosial media
yang semakin tanpa batas, kalo ga salah
namanya facebook!
Gara-gara dia kita sering diam-diaman.
Gara-gara dia kita sering berdebat ga
penting.
Aku dengan pendirianku kamu dengan
keegoisanmu.
Kamu sering ngambek saat ada cewek
men-tag foto ke aku.
Kamu diemin aku kalo aku lupa nge-wall
kamu.
Kamu marah kalo aku komen-komenan
sama wanita lain.
Padahal siapa sih mereka?
Cuma warga dunia maya yang belum jelas
bagaimana nyatanya.
Cuma dunia maya!
Iya dunia maya yang ternyata
menjengkelkan!
Buktinya aku juga cemburu saat kamu
akrab dengan salah satu teman
facebookmu.
Aku sakit dengan cara kamu ngomentarin
status-statusnya.
Semakin sakit saat aku tau kamu ga pernah
mampir di statusku.
Dan aku curiga kamu juga sering inbox-an
sama dia?!
Lalu kita bertengkar lagi!
Kamu dengan pendirianmu aku dengan
keegoisanku!
Kamu menangis.
Hatiku teriris.
Dan akhirnya kita sepakat saling menjadi
mantan.
Kamu remove aku!
Aku ga mau kalah! Kublokir kamu..
Lalu apakah semuanya selesai sampai di
situ?
Tidak, sayang..
Benar akunmu sudah kublokir.
Tapi aku kan punya akun lain?
Teman-temanku juga punya akun..
Aku masih bisa melihat wall kamu, bahkan
bukan cuma bisa, tapi sering!
Aku selalu penasaran pengen tau apa saja
aktivitas kamu di facebook.
Aku sering merasa bersalah kalo kamu
update status-status galau.
Tapi aku juga sering marah sendiri, saat
kamu bikin status-status ceria.
Aku ga suka kamu sudah bahagia!
Kenapa kamu tidak sesedih aku setelah
perpisahan kita ???
karya : Olive Popey's Olive


Kumpulan Naskah drama bahasa jawa

Pulau jawa merupakan pulau dengan penduduk terbanyak di Indonesia. walaupun ukuran dari pulau jawa tidak terlalu besar bila dibanding dengan pulau Kalimantan, Sumatera, dll, namun pulau jawa memang terkenal dengan penduduknya yang padat. Bahasa sehari - hari masyarakat di pulau jawa, terutama di jawa tengah, adalah bahasa jawa. Dalam penggunaan sehari - hari, bahasa jawa terdiri dari beberapa tingkatan. yaitu bahasa jawa kromo inggil atau yang biasa juga disebut dengan bahasa jawa kromo alus, bahasa jawa ngoko, dan bahasa jawa kasar.

Nah Untuk anda yang sedang mencari tugas sekolah tentang naskah drama bahasa jawa di bawah ini Goresan hati  mencoba mengumpulkannya dari berbagai sumber ...ok gan langsung saja yuk !!

Berikut ini adalah Naskah  drama bahasa jawa silahkan anda download di bawah ini :





itulah beberapa Kumpulan Naskah  drama bahasa jawa semoga bermanfaat
jangan lupa comentarnya yah gan...!!!SILAHKAN copy paste asalkan di sertakan sumber dari blog Goresan hati ini...Salam Goresan Hati

Puisi Cintaku Pergi Tanpa Sepucuk Kabar




Setitik bintang kupandang dari kejauhan…
Renungi malam ditengah kesunyian…
Aku tersenyum tersipu malu didepan rembulan…

Apakh ini cinta…?
Serasa dunia milik kita berdua…
Hati ini seolah bertaburkan sejuta bunga…
Hati ini seolah tertusuk setitik jarum cinta..
Kau bawaku terdampar ditepi cinta…
Kau buatku tenggelam dalam genangan cinta…
Kau ikatku dalam lingkar tali cinta…

Ketika ku berada didekat dikau sayang…
Jantung seolah berdegub lebih kencang…
Ketika kau genggam tanganku erat…
Darahku serasa mengalir lebih cepat…

Oh sayang…
Dalam bayang hanya kamu seorang…
Kau bawa hatiku terbang melayang…
Menari riang bersama bintang…
Berdengdang bersama kunang kunang…

Oh cinta…
Suatu anugrah dari sang kuasa…
Yang slalu datang secar tiba – tiba…

Oh cinta…
Buatku seolah tak berdaya…
Buatku merasa paling sempurna…

Tak sanggup lagi tuk aku menahan…
Suatu rasa nan menekan perasaan..
Kau buat pipiku tampak merah merona…
Kau buatku hingga tergila gila…

Karya : Deanofa chymeigionino egiers

Puisi Topeng Hati




jauh waktu kita tempuh
tangan berpeganggan tapi hati tak menyatu
perisai topeng kebohongan dirumah tangga kita
terlukis indah dimata siapapun

meraka tidak tau tentang kita
kita begitu sempurna dimata mereka
dan aku percaya besarnya cinta
dapat mentup semua kekurangan

apakah kau tau hatiku telah hancur 2tahun yang lalu
aku selalu berusaha mengerti kamu
menjaga hatimu dan hati orang yang kau cintai untuk selalu bahagia

sampai detik ini aku masih cinta kamu
kesabaran itu tampa batas dan tampa syarat
perlahan tapi pasti mungkin aku bukan termasuk org sabar
kuharap kau bisa tersenyum ketika aku meninggalkanmu

puisi karya
andries

Puisi Izinkan Aku Mencuri Bayangan Wajahmu




Sedetik wajahmu muncul dalam diam,
menemani hayalku
rembulan bersinar hari makin malam,
menemani dalam kesepianku….

Wajahmu selelu membayang
dalam onak onak kerinduan
yang hadir kala mentari menghilang

walau hadirmu tanpa tumpuan
Ku pandangi sebuah fotomu
yang tersimpan dalam laptopku

tetap saja senyum mu
tak berubah arah padaku

Garis foto buram mu
ingin ku ukir kembali
dalam sya’ir puisiku

kala sepi datang menemani
Maaf jika aku mencuri garis hitam bayangan wajahmu
dan izinkan aku
memajangnya dalam hayalku
untuk sebuah rasa yang tak pernah ku dapat darimu……..

Karya : Zarror (Nanang)

Puisi Saat Ku Jauh Darimu




Hari berganti hari…
musim telah berganti… tapi hanya ini..
yang aku rasakan ke sunyian dan kesepian..

Jikala aku terbangun dari tidurku..
aku hanya bisa mengingt wajah mu…
Yang setiap saat kau bangun kan tidurku yang lelap…

“Kau selalu hadir dalam mimpi indah ku…
kau mampu membuat ku selalu tersrnyum…
meskipun itu hanya dalam mimpi…

“Waktu terus berjalan detik mulai berganti detik..
Sehingga aku tak sadar… aku merindukan mu “separuh gila”.. Apakah kau sama apa yang aku rasa kan “?!..
Apakah kau yang disana merindukan aku..”!??
Setaliap hari hatiku resah dan gelisah…
Dan membuatku tak berdaya…

Ya tuhan…
sampai kan lah rasa rinduku padanya…
kata kanlah padanya…
bahwa aku sangat mencintai dan menyayanginya…
aku akan selalu setia tuk menunggunya…
Walau apa pun yang terjadi… ” aku disini tuk menantimu”

(karya: dhede eha)

Puisi Hujan Penuh Asa




Kembali mentari terpaksa bersembunyi..
Kesekian untuk mengalah..
Ketika tahu bumi rindu basah..
Seperti betapa keringnya tapak asaku..

Rinai satu persatu,
Memberi aliran ke penjuru tak menentu.
Kian tak di nyana
Meratakan seluruh asa..
Hingga berbaur dengar arus aliran air mata.

Karnamu hujan
Banyak yang kehilangan asa.
Karnamu hujan
Maka terindu pada sang mentari..
Karnamu hujan
Akupun enggan tuk tetap mencari..
Sebab Asa bagai terpasung..
Slalu menanti sang matahari.

Karya’Rose AifaMevia

Puisi Jadilah Milik ku


Berawal dari mimpi
Sudah larut berhari – hari
Dan tak ingin berhenti
Wajahmu melekat dihati
Karaktermu tersimpan jelas dimemori
Bibirku tersenyum – senyum sendiri
Terlalu jauh terbawa tanpa aku sadari
Sosokmu ingin ku miliki
Berdoa agar nyata dan bukan mimpi
Hadirmu sangat ku nanti
Bersama – sama meniti
Dikehidupan yang abadi

Karya : Anjasari

Puisi Siratan jalinan kasih



Telah lama…
Aku memendam rasa
Rasa yang hanya tertuju
Untukmu seorang
Telah lama…
Aku mengaggumi keanggunanmu
Hingga khayalku memberangus
Hari tanpa kesadaranku
Akan segenggam cinta yang
Selalu bermelodi dari dalam hati
Ter suci…

Dari sebuah huruf …
Satu persatu kata
Seakan menjadi sebuah
Siratan jalinan kasih
Dengan sendunya mengalun
Memanggil kasih…

Laksana angin menderu sayu…
Lalu bisik hati mengeluhkan
Tentang keberadaan sebaris
Terali besi memenjarakan
Segenggam rasa yang hanya
Mampu bermelodi dari dalam
Ketidaksadarannya…

Adakah rasa yang ter sisa
Di dalam hatimu
Adakah harapan yang dahulu
Di dalam cumbu rayumu
Pabila masih ada…
Dimanakah rasa itu
Dimanakah cumbu rayumu
Sedangkan rintihpun tak pernah
Dirimu hiraukan

Tak sedarkah…
Akulah goresan luka
Dari tajamnya belati cintamu
Yang merintih menanti gersang
Meski melodi cinta menggema
Menanggalkan laranya
Di kala hati tak lagi dimiliki.

” Melodi Tersuci ”
(Putra Jogja)

TENTANG KATA HATI | PUISI KARYA TERATAI DI KESUNYIAN



Wahai Langit dengarkanlah..
Dan bumi jadilah panggungku..
Sang purnama tersenyum..
Pun Bbntang bintang pancarkanlah aura itu..
Dlm alunan biola asmaraku..
Aku tuaikan nada dari syair syair kerinduan..
Tentang kehidupan. rindu.. dan cinta..

Ya Cinta...
Cintamu.. cintanya.. dan cintaNya

Biarlah alunan ini kian mendayu..
Menyusup ksegala penjuru bersama angin..
Hingga lautpun beku dlm gejolaknya..
Biarlah aku menari dg semua elegi..
Saat smua tengah lelap..
Dan biarlah alam bertasbih mengiringi kerinduanku..
Karena hanya Dia yg tau ungkapan sang putri...

Wahai langit lihatlah..
Sang embun turun bersama awan..
Menyatu membentuk sayap sayap putih..
Yang siap membawanya terbang..
Tak peduli meski ini terdengar sengau oleh mereka..
Namun inilah yg kn hantarkannya..
Meniti tangga tangga langit..
Bersama alunan biola rindu putri batari...

By: Teratai di kesunyian

CERPEN LAILA MAJNUN


Alkisah, seorang kepala suku Bani Umar di Jazirah Arab memiIiki segala macam yang diinginkan orang, kecuali satu hal bahwa ia tak punya seorang anakpun. Tabib-tabib di desa itu menganjurkan berbagai macam ramuan dan obat, tetapi tidak berhasil. Ketika semua usaha tampak tak berhasil, istrinya menyarankan agar mereka berdua bersujud di hadapan Tuhan dan dengan tulus memohon kepada Allah swt memberikan anugerah kepada mereka berdua. “Mengapa tidak?” jawab sang kepala suku. “Kita telah mencoba berbagai macam cara. Mari, kita coba sekali lagi, tak ada ruginya.”

Mereka pun bersujud kepada Tuhan, sambil berurai air mata dari relung hati mereka yang terluka. “Wahai Segala Kekasih, jangan biarkan pohon kami tak berbuah. Izinkan kami merasakan manisnya menimang anak dalam pelukan kami. Anugerahkan kepada kami tanggung jawab untuk membesarkan seorang manusia yang baik. Berikan kesempatan kepada kami untuk membuat-Mu bangga akan anak kami.”

Tak lama kemudian, doa mereka dikabulkan, dan Tuhan menganugerahi mereka seorang anak laki-laki yang diberi nama Qais. Sang ayah sangat berbahagia, sebab Qais dicintai oleh semua orang. Ia tampan, bermata besar, dan berambut hitam, yang menjadi pusat perhatian dan kekaguman. Sejak awal, Qais telahmemperlihatkan kecerdasan dan kemampuan fisik istimewa. Ia punya bakat luar biasa dalam mempelajari seni berperang dan memainkan musik, menggubah syair dan melukis.

Ketika sudah cukup umur untuk masuk sekolah, ayahnya memutuskan membangun sebuah sekolah yang indah dengan guru-guru terbaik di Arab yang mengajar di sana , dan hanya beberapa anak saja yang belajar di situ. Anak-anak lelaki dan perempuan dan keluarga terpandang di seluruh jazirah Arab belajar di sekolah baru ini.

Di antara mereka ada seorang anak perempuan dari kepala suku tetangga. Seorang gadis bermata indah, yang memiliki kecantikan luar biasa. Rambut dan matanya sehitam malam; karena alasan inilah mereka menyebutnya Laila-”Sang Malam”. Meski ia baru berusia dua belas tahun, sudah banyak pria melamarnya untuk dinikahi, sebab-sebagaimana lazimnya kebiasaan di zaman itu, gadis-gadis sering dilamar pada usia yang masih sangat muda, yakni sembilan tahun.

Laila dan Qais adalah teman sekelas. Sejak hari pertama masuk sekolah, mereka sudah saling tertarik satu sama lain. Seiring dengan berlalunya waktu, percikan ketertarikan ini makin lama menjadi api cinta yang membara. Bagi mereka berdua, sekolah bukan lagi tempat belajar. Kini, sekolah menjadi tempat mereka saling bertemu. Ketika guru sedang mengajar, mereka saling berpandangan. Ketika tiba
waktunya menulis pelajaran, mereka justru saling menulis namanya di atas kertas. Bagi mereka berdua, tak ada teman atau kesenangan lainnya. Dunia kini hanyalah milik Qais dan Laila.

Mereka buta dan tuli pada yang lainnya. Sedikit demi sedikit, orang-orang mulai mengetahui cinta mereka, dan gunjingan-gunjingan pun mulai terdengar. Di zaman itu, tidaklah pantas seorang gadis dikenal sebagai sasaran cinta seseorang dan sudah pasti mereka tidak akan menanggapinya. Ketika orang-tua Laila mendengar bisik-bisik tentang anak gadis mereka, mereka pun melarangnya pergi ke sekolah. Mereka tak sanggup lagi menahan beban malu pada masyarakat sekitar.

Ketika Laila tidak ada di ruang kelas, Qais menjadi sangat gelisah sehingga ia meninggalkan sekolah dan menyelusuri jalan-jalan untuk mencari kekasihnya dengan memanggil-manggil namanya. Ia menggubah syair untuknya dan membacakannya di jalan-jalan. Ia hanya berbicara tentang Laila dan tidak juga menjawab pertanyaan orang-orang kecuali bila mereka bertanya tentang Laila. Orang-orang pun tertawa dan berkata, ” Lihatlah Qais , ia sekarang telah menjadi seorang majnun, gila!”

Akhirnya, Qais dikenal dengan nama ini, yakni “Majnun”. Melihat orang-orang dan mendengarkan mereka berbicara membuat Majnun tidak tahan. Ia hanya ingin melihat dan berjumpa dengan Laila kekasihnya. Ia tahu bahwa Laila telah dipingit oleh orang tuanya di rumah, yang dengan bijaksana menyadari bahwa jika Laila dibiarkan bebas bepergian, ia pasti akan menjumpai Majnun. Majnun menemukan sebuah tempat di puncak bukit dekat desa Laila dan membangun sebuah gubuk untuk dirinya yang menghadap rumah Laila. Sepanjang hari Majnun duduk-duduk di depan gubuknya, disamping sungai kecil berkelok yang mengalir ke bawah menuju desa itu. Ia berbicara kepada air, menghanyutkan dedaunan bunga liar, dan Majnun merasa yakin bahwa sungai itu akan menyampaikan pesan cintanya kepada Laila. Ia menyapa burung-burung dan meminta mereka untuk terbang kepada Laila serta memberitahunya bahwa ia dekat.

Ia menghirup angin dari barat yang melewati desa Laila. Jika kebetulan ada seekor anjing tersesat yang berasal dari desa Laila, ia pun memberinya makan dan merawatnya, mencintainya seolah-olah anjing suci, menghormatinya dan menjaganya sampai tiba saatnya anjing itu pergi jika memang mau demikian. Segala sesuatu yang berasal dari tempat kekasihnya dikasihi dan disayangi sama seperti kekasihnya sendiri.

Bulan demi bulan berlalu dan Majnun tidak menemukan jejak Laila. Kerinduannya kepada Laila demikian besar sehingga ia merasa tidak bisa hidup sehari pun tanpa melihatnya kembali. Terkadang sahabat-sahabatnya di sekolah dulu datang mengunjunginya, tetapi ia berbicara kepada mereka hanya tentang Laila, tentang betapa ia sangat kehilangan dirinya.

Suatu hari, tiga anak laki-laki, sahabatnya yang datang mengunjunginya demikian terharu oleh penderitaan dan kepedihan Majnun sehingga mereka bertekad embantunya untuk berjumpa kembali dengan Laila. Rencana mereka sangat cerdik. Esoknya, mereka dan Majnun mendekati rumah Laila dengan menyamar sebagai wanita. Dengan mudah mereka melewati wanita-wanita pembantu dirumah Laila dan berhasil masuk ke pintu kamarnya.

Majnun masuk ke kamar, sementara yang lain berada di luar berjaga-jaga. Sejak ia berhenti masuk sekolah, Laila tidak melakukan apapun kecuali memikirkan Qais. Yang cukup mengherankan, setiap kali ia mendengar burung-burung berkicau dari jendela atau angin berhembus semilir, ia memejamkan.matanya sembari membayangkan bahwa ia mendengar suara Qais didalamnya. Ia akan mengambil dedaunan dan bunga yang dibawa oleh angin atau sungai dan tahu bahwa semuanya itu berasal dari Qais. Hanya saja, ia tak pernah berbicara kepada siapa pun, bahkan juga kepada sahabat-sahabat terbaiknya, tentang cintanya.

Pada hari ketika Majnun masuk ke kamar Laila, ia merasakan kehadiran dan kedatangannya. Ia mengenakan pakaian sutra yang sangat bagus dan indah. Rambutnya dibiarkan lepas tergerai dan disisir dengan rapi di sekitar bahunya. Matanya diberi celak hitam, sebagaimana kebiasaan wanita Arab, dengan bedak hitam yang disebut surmeh. Bibirnya diberi lipstick merah, dan pipinya yang kemerah-merahan tampak menyala serta menampakkan kegembiraannya. Ia duduk di depan pintu dan menunggu.

Ketika Majnun masuk, Laila tetap duduk. Sekalipun sudah diberitahu bahwa Majnun akan datang, ia tidak percaya bahwa pertemuan itu benar-benar terjadi. Majnun berdiri di pintu selama beberapa menit, memandangi, sepuas-puasnya wajah Laila. Akhirnya, mereka bersama lagi! Tak terdengar sepatah kata pun, kecuali
detak jantung kedua orang yang dimabuk cinta ini. Mereka saling berpandangan dan lupa waktu.

Salah seorang wanita pembantu di rumah itu melihat sahabat-sahabat Majnun di luar kamar tuan putrinya. Ia mulai curiga dan memberi isyarat kepada salah seorang pengawal. Namun, ketika ibu Laila datang menyelidiki, Majnun dan kawan-kawannya sudah jauh pergi. Sesudah orang-tuanya bertanya kepada Laila,
maka tidak sulit bagi mereka mengetahui apa yang telah terjadi. Kebisuan dan kebahagiaan yang terpancar dimatanya menceritakan segala sesuatunya.

Sesudah terjadi peristiwa itu, ayah Laila menempatkan para pengawal di setiap pintu di rumahnya. Tidak ada jalan lain bagi Majnun untuk menghampiri rumah Laila, bahkan dari kejauhan sekalipun. Akan tetapi jika ayahnya berpikiran bahwa, dengan bertindak hati-hati ini ia bisa mengubah perasaan Laila dan Majnun, satu sama
lain, sungguh ia salah besar.

Ketika ayah Majnun tahu tentang peristiwa di rumah Laila, ia memutuskan untuk mengakhiri drama itu dengan melamar Laila untuk anaknya. Ia menyiapkan sebuah kafilah penuh dengan hadiah dan mengirimkannya ke desa Laila. Sang tamu pun disambut dengan sangat baik, dan kedua kepala suku itu berbincang-bincang tentang kebahagiaan anak-anak mereka. Ayah Majnun lebih dulu berkata, “Engkau tahu benar, kawan, bahwa ada dua hal yang sangat penting bagi kebahagiaan, yaitu “Cinta dan Kekayaan”.

Anak lelakiku mencintai anak perempuanmu, dan aku bisa memastikan bahwa aku sanggup memberi mereka cukup banyak uang untuk mengarungi kehidupan yang bahagia dan menyenangkan. Mendengar hal itu, ayah Laila pun menjawab, “Bukannya aku menolak Qais. Aku percaya kepadamu, sebab engkau pastilah seorang mulia dan
terhormat,” jawab ayah Laila. “Akan tetapi, engkau tidak bisa menyalahkanku kalau aku berhati-hati dengan anakmu. Semua orang tahu perilaku abnormalnya. Ia berpakaian seperti seorang pengemis. Ia pasti sudah lama tidak mandi dan iapun hidup bersama hewan-hewan dan menjauhi orang banyak. “Tolong katakan
kawan, jika engkau punya anak perempuan dan engkau berada dalam posisiku, akankah engkau memberikan anak perempuanmu kepada anakku?”

Ayah Qais tak dapat membantah. Apa yang bisa dikatakannya? Padahal, dulu anaknya adalah teladan utama bagi kawan-kawan sebayanya? Dahulu Qais adalah anak yang paling cerdas dan berbakat di seantero Arab? Tentu saja, tidak ada yang dapat dikatakannya. Bahkan, sang ayahnya sendiri susah untuk mempercayainya.
Sudah lama orang tidak mendengar ucapan bermakna dari Majnun. “Aku tidak akan diam berpangku tangan dan melihat anakku menghancurkan dirinya sendiri,” pikirnya. “Aku harus melakukan sesuatu.”

Ketika ayah Majnun kembali pulang, ia menjemput anaknya, Ia mengadakan pesta makan malam untuk menghormati anaknya. Dalam jamuan pesta makan malam itu, gadis-gadis tercantik di seluruh negeri pun diundang. Mereka pasti bisa mengalihkan perhatian Majnun dari Laila, pikir ayahnya. Di pesta itu, Majnun
diam dan tidak mempedulikan tamu-tamu lainnya. Ia duduk di sebuah sudut ruangan sambil melihat gadis-gadis itu hanya untuk mencari pada diri mereka berbagai kesamaan dengan yang dimiliki Laila.

Seorang gadis mengenakan pakaian yang sama dengan milik Laila; yang lainnya punya rambut panjang seperti Laila, dan yang lainnya lagi punya senyum mirip Laila. Namun, tak ada seorang gadis pun yang benar-benar mirip dengannya,Malahan, tak ada seorang pun yang memiliki separuh kecantikan Laila. Pesta itu hanya menambah kepedihan perasaan Majnun saja kepada kekasihnya. Ia pun berang dan marah serta menyalahkan setiap orang di pesta itu lantaran berusaha mengelabuinya.

Dengan berurai air mata, Majnun menuduh orang-tuanya dan sahabat-sahabatnya sebagai berlaku kasar dan kejam kepadanya. Ia menangis sedemikian hebat hingga akhirnya jatuh ke lantai dalam keadaan pingsan. Sesudah terjadi petaka ini, ayahnya memutuskan agar Qais dikirim untuk menunaikan ibadah haji ke Mekah
dengan harapan bahwa Allah akan merahmatinya dan membebaskannya dari cinta yang menghancurkan ini.

Di Makkah, untuk menyenangkan ayahnya, Majnun bersujud di depan altar Kabah, tetapi apa yang ia mohonkan? “Wahai Yang Maha Pengasih, Raja Diraja Para Pecinta, Engkau yang menganugerahkan cinta, aku hanya mohon kepada-Mu satu hal saja,”Tinggikanlah cintaku sedemikian rupa sehingga, sekalipun aku binasa,
cintaku dan kekasihku tetap hidup.” Ayahnya kemudian tahu bahwa tak ada lagi yang bisa ia lakukan untuk anaknya.

Usai menunaikan ibadah haji, Majnun yang tidak mau lagi bergaul dengan orang banyak di desanya, pergi ke pegunungan tanpa memberitahu di mana ia berada. Ia tidak kembali ke gubuknya. Alih-alih tinggal dirumah, ia memilih tinggal direruntuhan sebuah bangunan tua yang terasing dari masyarakat dan tinggal didalamnya. Sesudah itu, tak ada seorang pun yang mendengar kabar tentang Majnun. Orang-tuanya mengirim segenap sahabat dan keluarganya untuk mencarinya. Namun, tak seorang pun berhasil menemukannya. Banyak orang berkesimpulan bahwa Majnun dibunuh oleh binatang-binatang gurun sahara. Ia bagai hilang ditelan bumi.

Suatu hari, seorang musafir melewati reruntuhan bangunan itu dan melihat ada sesosok aneh yang duduk di salah sebuah tembok yang hancur. Seorang liar denganrambut panjang hingga ke bahu, jenggotnya panjang dan acak-acakan, bajunya compang-camping dan kumal. Ketika sang musafir mengucapkan salam dan tidak
beroleh jawaban, ia mendekatinya. Ia melihat ada seekor serigala tidur di kakinya. “Hus” katanya, ‘Jangan bangunkan sahabatku.” Kemudian, ia mengedarkan pandangan ke arah kejauhan.

Sang musafir pun duduk di situ dengan tenang. Ia menunggu dan ingin tahu apa yang akan terjadi. Akhimya, orang liar itu berbicara. Segera saja ia pun tahu bahwa ini adalah Majnun yang terkenal itu, yang berbagai macam perilaku anehnya dibicarakan orang di seluruh jazirah Arab. Tampaknya, Majnun tidak kesulitan menyesuaikan diri dengan kehidupan dengan binatang-binatang buas dan liar. Dalam kenyataannya, ia sudah menyesuaikan diri dengan sangat baik sehingga lumrah-lumrah saja melihat dirinya sebagai bagian dari kehidupan liar dan buas itu.

Berbagai macam binatang tertarik kepadanya, karena secara naluri mengetahui bahwa Majnun tidak akan mencelakakan mereka. Bahkan, binatang-binatang buas seperti serigala sekalipun percaya pada kebaikan dan kasih sayang Majnun. Sang musafir itu mendengarkan Majnun melantunkan berbagai kidung pujiannya pada
Laila. Mereka berbagi sepotong roti yang diberikan olehnya. Kemudian, sang musafir itu pergi dan melanjutkan petjalanannya.

Ketika tiba di desa Majnun, ia menuturkan kisahnya pada orang-orang. Akhimya, sang kepala suku, ayah Majnun, mendengar berita itu. Ia mengundang sang musafir ke rumahnya dan meminta keteransran rinci darinya. Merasa sangat gembira dan bahagia bahwa Majnun masih hidup, ayahnya pergi ke gurun sahara untuk menjemputnya.

Ketika melihat reruntuhan bangunan yang dilukiskan oleh sang musafir itu, ayah Majnun dicekam oleh emosi dan kesedihan yang luar biasa. Betapa tidak! Anaknya terjerembab dalam keadaan mengenaskan seperti ini. “Ya Tuhanku, aku mohon agar Engkau menyelamatkan anakku dan mengembalikannya ke keluarga kami,” jerit sang
ayah menyayat hati. Majnun mendengar doa ayahnya dan segera keluar dari tempat persembunyiannya. Dengan bersimpuh dibawah kaki ayahnya, ia pun menangis, “Wahai ayah, ampunilah aku atas segala kepedihan yang kutimbulkan pada dirimu. Tolong lupakan bahwa engkau pernah mempunyai seorang anak, sebab ini akan meringankan beban kesedihan ayah. Ini sudah nasibku mencinta, dan hidup hanya untuk mencinta.” Ayah dan anak pun saling berpelukan dan menangis. Inilah pertemuan terakhir mereka.

Keluarga Laila menyalahkan ayah Laila lantaran salah dan gagal menangani situasi putrinya. Mereka yakin bahwa peristiwa itu telah mempermalukan seluruh keluarga. Karenanya, orangtua Laila memingitnya dalam kamamya. Beberapa sahabat Laila diizinkan untuk mengunjunginya, tetapi ia tidak ingin ditemani. Ia berpaling kedalam hatinya, memelihara api cinta yang membakar dalam kalbunya. Untuk mengungkapkan segenap perasaannya yang terdalam, ia menulis dan menggubah syair kepada kekasihnya pada potongan-potongan kertas kecil. Kemudian, ketika ia diperbolehkan menyendiri di taman, ia pun menerbangkan potongan-potongan kertas
kecil ini dalam hembusan angin. Orang-orang yang menemukan syair-syair dalam potongan-potongan kertas kecil itu membawanya kepada Majnun. Dengan cara demikian, dua kekasih itu masih bisa menjalin hubungan.

Karena Majnun sangat terkenal di seluruh negeri, banyak orang datang mengunjunginya. Namun, mereka hanya berkunjung sebentar saja, karena mereka tahu bahwa Majnun tidak kuat lama dikunjungi banyak orang. Mereka mendengarkannya melantunkan syair-syair indah dan memainkan serulingnya dengan sangat memukau.

Sebagian orang merasa iba kepadanya; sebagian lagi hanya sekadar ingin tahu tentang kisahnya. Akan tetapi, setiap orang mampu merasakan kedalaman cinta dan kasih sayangnya kepada semua makhluk. Salah seorang dari pengunjung itu adalah seorang ksatria gagah berani bernama ‘Amar, yang berjumpa dengan Majnun dalam
perjalanannya menuju Mekah. Meskipun ia sudah mendengar kisah cinta yang sangat terkenal itu di kotanya, ia ingin sekali mendengarnya dari mulut Majnun sendiri.

Drama kisah tragis itu membuatnya sedemikian pilu dan sedih sehingga ia bersumpah dan bertekad melakukan apa saja yang mungkin untuk mempersatukan dua kekasih itu, meskipun ini berarti menghancurkan orang-orang yang menghalanginya! Ketika Amr kembali ke kota kelahirannya, Ia pun menghimpun pasukannya. Pasukan
ini berangkat menuju desa Laila dan menggempur suku di sana tanpa ampun. Banyak orang yang terbunuh atau terluka.

Ketika pasukan ‘Amr hampir memenangkan pertempuran, ayah Laila mengirimkan pesan kepada ‘Amr, “Jika engkau atau salah seorang dari prajuritmu menginginkan putriku, aku akan menyerahkannya tanpa melawan. Bahkan, jika engkau ingin membunuhnya, aku tidak keberatan. Namun, ada satu hal yang tidak akan pernah
bisa kuterima, jangan minta aku untuk memberikan putriku pada orang gila itu”. Majnun mendengar pertempuran itu hingga ia bergegas kesana. Di medan pertempuran, Majnun pergi ke sana kemari dengan bebas di antara para prajurit dan menghampiri orang-orang yang terluka dari suku Laila. Ia merawat mereka dengan penuh perhatian dan melakukan apa saja untuk meringankan luka mereka.

Amr pun merasa heran kepada Majnun, ketika ia meminta penjelasan ihwal mengapa ia membantu pasukan musuh, Majnun menjawab, “Orang-orang ini berasal dari desa kekasihku. Bagaimana mungkin aku bisa menjadi musuh mereka?” Karena sedemikian bersimpati kepada Majnun, ‘Amr sama sekali tidak bisa memahami hal ini. Apa yang dikatakan ayah Laila tentang orang gila ini akhirnya membuatnya sadar. Ia pun memerintahkan pasukannya untuk mundur dan segera meninggalkan desa itu tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada Majnun.

Laila semakin merana dalam penjara kamarnya sendiri. Satu-satunya yang bisa ia nikmati adalah berjalan-jalan di taman bunganya. Suatu hari, dalam perjalanannya menuju taman, Ibn Salam, seorang bangsawan kaya dan berkuasa, melihat Laila dan serta-merta jatuh cinta kepadanya. Tanpa menunda-nunda lagi, ia segera mencari
ayah Laila. Merasa lelah dan sedih hati karena pertempuran yang baru saja menimbulkan banyak orang terluka di pihaknya, ayah Laila pun menyetujui perkawinan itu.

Tentu saja, Laila menolak keras. Ia mengatakan kepada ayahnya, “Aku lebih senang mati ketimbang kawin dengan orang itu.” Akan tetapi, tangisan dan permohonannya tidak digubris. Lantas ia mendatangi ibunya, tetapi sama saja keadaannya. Perkawinan pun berlangsung dalam waktu singkat. Orangtua Laila merasa lega bahwa seluruh cobaan berat akhirnya berakhir juga.

Akan tetapi, Laila menegaskan kepada suaminya bahwa ia tidak pernah bisa mencintainya. “Aku tidak akan pernah menjadi seorang istri,” katanya. “Karena itu, jangan membuang-buang waktumu. Carilah seorang istri yang lain. Aku yakin, masih ada banyak wanita yang bisa membuatmu bahagia.” Sekalipun mendengar kata-kata dingin ini, Ibn Salam percaya bahwa, sesudah hidup bersamanya beberapa waktu larnanya, pada akhirnya Laila pasti akan menerimanya. Ia tidak mau memaksa Laila, melainkan menunggunya untuk datang kepadanya.

Ketika kabar tentang perkawinan Laila terdengar oleh Majnun, ia menangis dan meratap selama berhari-hari. Ia melantunkan lagu-Iagu yang demikian menyayat hati dan mengharu biru kalbu sehingga semua orang yang mendengarnya pun ikut menangis. Derita dan kepedihannya begitu berat sehingga binatang-binatang yang
berkumpul di sekelilinginya pun turut bersedih dan menangis. Namun, kesedihannya ini tak berlangsung lama, sebab tiba-tiba Majnun merasakan kedamaian dan ketenangan batin yang aneh. Seolah-olah tak terjadi apa-apa, ia pun terus tinggal di reruntuhan itu. Perasaannya kepada Laila tidak berubah dan malah menjadi semakin lebih dalam lagi.

Dengan penuh ketulusan, Majnun menyampaikan ucapan selamat kepada Laila atas perkawinannya: “Semoga kalian berdua selalu berbahagia di dunia ini. Aku hanya meminta satu hal sebagai tanda cintamu, janganlah engkau lupakan namaku, sekalipun engkau telah memilih orang lain sebagai pendampingmu. Janganlah pernah lupa bahwa ada seseorang yang, meskipun tubuhnya hancur berkeping-keping, hanya akan memanggil-manggil namamu, Laila”.

Sebagai jawabannya, Laila mengirimkan sebuah anting-anting sebagai tanda pengabdian tradisional. Dalam surat yang disertakannya, ia mengatakan, “Dalam hidupku, aku tidak bisa melupakanmu barang sesaat pun. Kupendam cintaku demikian lama, tanpa mampu menceritakannya kepada siapapun. Engkau memaklumkan cintamu
ke seluruh dunia, sementara aku membakarnya di dalam hatiku, dan engkau membakar segala sesuatu yang ada di sekelilingmu” . “Kini, aku harus menghabiskan hidupku dengan seseorang, padahal segenap jiwaku menjadi milik orang lain. Katakan kepadaku, kasih, mana di antara kita yang lebih dimabuk cinta, engkau ataukah aku?.

Tahun demi tahun berlalu, dan orang-tua Majnun pun meninggal dunia. Ia tetap tinggal di reruntuhan bangunan itu dan merasa lebih kesepian ketimbang sebelumnya. Di siang hari, ia mengarungi gurun sahara bersama sahabat-sahabat binatangnya. Di malam hari, ia memainkan serulingnya dan melantunkan syair-syairnya kepada berbagai binatang buas yang kini menjadi satu-satunya pendengarnya. Ia menulis syair-syair untuk Laila dengan ranting di atas tanah. Selang beberapa lama, karena terbiasa dengan cara hidup aneh ini, ia mencapai kedamaian dan ketenangan sedemikian rupa sehingga tak ada sesuatu pun yang sanggup mengusik dan mengganggunya.

Sebaliknya, Laila tetap setia pada cintanya. Ibn Salam tidak pernah berhasil mendekatinya. Kendatipun ia hidup bersama Laila, ia tetap jauh darinya. Berlian dan hadiah-hadiah mahal tak mampu membuat Laila berbakti kepadanya. Ibn Salam sudah tidak sanggup lagi merebut kepercayaan dari istrinya. Hidupnya serasa
pahit dan sia-sia. Ia tidak menemukan ketenangan dan kedamaian di rumahnya. Laila dan Ibn Salam adalah dua orang asing dan mereka tak pernah merasakan hubungan suami istri. Malahan, ia tidak bisa berbagi kabar tentang dunia luar dengan Laila.

Tak sepatah kata pun pernah terdengar dari bibir Laila, kecuali bila ia ditanya. Pertanyaan ini pun dijawabnya dengan sekadarnya saja dan sangat singkat. Ketika akhirnya Ibn Salam jatuh sakit, ia tidak kuasa bertahan, sebab hidupnya tidak menjanjikan harapan lagi. Akibatnya, pada suatu pagi di musim panas, ia pun meninggal dunia. Kematian suaminya tampaknya makin mengaduk-ngaduk perasaan Laila. Orang-orang mengira bahwa ia berkabung atas kematian Ibn Salam, padahal sesungguhnya ia menangisi kekasihnya, Majnun yang hilang dan sudah lama dirindukannya.

Selama bertahun-tahun, ia menampakkan wajah tenang, acuh tak acuh, dan hanya sekali saja ia menangis. Kini, ia menangis keras dan lama atas perpisahannya dengan kekasih satu-satunya. Ketika masa berkabung usai, Laila kembali ke rumah ayahnya. Meskipun masih berusia muda, Laila tampak tua, dewasa, dan bijaksana, yang jarang dijumpai pada diri wanita seusianya. Semen tara api cintanya makin membara, kesehatan Laila justru memudar karena ia tidak lagi memperhatikan dirinya sendiri. Ia tidak mau makan dan juga tidak tidur dengan baik selama
bermalam-malam.

Bagaimana ia bisa memperhatikan kesehatan dirinya kalau yang dipikirkannya hanyalah Majnun semata? Laila sendiri tahu betul bahwa ia tidak akan sanggup bertahan lama. Akhirnya, penyakit batuk parah yang mengganggunya selama beberapa bulan pun menggerogoti kesehatannya. Ketika Laila meregang nyawa dan sekarat, ia masih memikirkan Majnun. Ah, kalau saja ia bisa berjumpa dengannya sekali lagi untuk terakhir kalinya! Ia hanya membuka matanya untuk memandangi pintu kalau-kalau kekasihnya datang. Namun, ia sadar bahwa waktunya sudah habis dan ia akan pergi tanpa berhasil mengucapkan salam perpisahan kepada Majnun. Pada suatu malam di musim dingin, dengan matanya tetap menatap pintu, ia pun meninggal dunia dengan tenang sambil bergumam, Majnun…Majnun. .Majnun.

Kabar tentang kematian Laila menyebar ke segala penjuru negeri dan, tak lama kemudian, berita kematian Lailapun terdengar oleh Majnun. Mendengar kabar itu, ia pun jatuh pingsan di tengah-tengah gurun sahara dan tetap tak sadarkan diri selama beberapa hari. Ketika kembali sadar dan siuman, ia segera pergi menuju desa Laila. Nyaris tidak sanggup berjalan lagi, ia menyeret tubuhnya di atas tanah. Majnun bergerak terus tanpa henti hingga tiba di kuburan Laila di luar kota . Ia berkabung dikuburannya selama beberapa hari.

Ketika tidak ditemukan cara lain untuk meringankan beban penderitaannya, per1ahan-lahan ia meletakkan kepalanya di kuburan Laila kekasihnya dan meninggal dunia dengan tenang. Jasad Majnun tetap berada di atas kuburan Laila selama setahun. Belum sampai setahun peringatan kematiannya ketika segenap sahabat dan
kerabat menziarahi kuburannya, mereka menemukan sesosok jasad terbujur di atas kuburan Laila. Beberapa teman sekolahnya mengenali dan mengetahui bahwa itu adalah jasad Majnun yang masih segar seolah baru mati kemarin. Ia pun dikubur di samping Laila. Tubuh dua kekasih itu, yang kini bersatu dalam keabadian, kini bersatu kembali.

SUMBER

CINTA UNTUK SRIKANDI


Cahaya jingga keemasan itu adalah auranya
tampak anggun mempesona menggoda setiap mata

Meski tampak gemulai penuh kelembutan
namun dia tak mudah untuk di taklukkan

Bergetar hati ini memandanginya...
penuh rasa takjub di buatnya...

Dia belum menghunus pedangnya
namun hatiku sudah berdarah oleh tatapannya
dia belum membacakan mantranya
namun jiwaku tersungkur di hadapannya

Aduhai asmara...

Dia mendobrak hatiku lalu mengusir para penghuninya dan hanya tinggal dia yang bersemayam di dalamnya...

Dia mencabut semua belukar yang tumbuh di dalam hatiku lalu mengganti dengan benih cinta hingga tumbuh dan mengakar di dalamnya...

Manis senyumnya...
Lembut suaranya...
Manja tatapannya...
Sopan perilakunya...

Adalah sedikit alasan dari sekian banyak alasan yang menyebabkan diriku takluk, takjub, dan terjatuh di pelukannya...

sumber

PUISI LAILA MAJNUN


Hanya kata “Laila” yang sangat berarti. Ketika orang membicarakan hal lain, majnun akan menutup telinganya dan mengunci mulutnya.
Katakan padanya: “Orang yang telah mengorbankan segalanya untuk-Mu menyampaikan salam dari jauh. Titipkan sehembus nafas-Mu melalui sang angin untuk memberitahu dia bahawa engkau masih memikirkannya.”

“Oh lilin jiwaku... jangan kau siksa diri ku, ketika aku mengelilingimu... kau telah memikatku, kau telah merampas tidurku, akalku juga tubuhku.”

Laila adalah cahaya fajar, Majnun adalah sebatang lilin ...
Laila adalah keindahan, Majnun adalah kerinduan... 
Laila menabur benih cinta, Majnun menyiraminya dengan air mata... 
Laila memegang cawan anggur cinta, Majnun berdiri mabuk oleh aromanya!!

“Aku bagaikan orang yang kehausan, kau pimpin aku menuju sungai Eufrat, lalu sebelum sempat aku minum, kau menarikku dan kembali ke kawasan panas membara, padang pasir yang tandus !..
Kau mengajakku ke meja jamuan, tapi tidak pernah mempersilakanku makan ! mengapa kau menampakkannya kepadaku di awal, jika tidak pernah berniat untuk membiarkan aku memiliki hartaku.?”

“Aku melihat matanya dalam matamu, lebih hitam dari kegelapan. Namun bayangannya tidak akan kembali oleh hanya kesamaan. Kerana apa yang telah hilang dariku tidak akan digantikan. Dan yang tersisa hanyalah kenangan yang menyakitkan.”

“Setiap hembusan angin membawa keharumanmu untukku. Setiap kicauan burung mendendangkan namamu untukku. Setiap mimpi yang hadir membawa wajahmu untukku. Aku milikmu, aku milikmu, jauh maupun dekat. Dukamu adalah dukaku, seluruhnya milikku, di manapun ia tertambat.”

Di alam ini semua hal ditakdirkan untuk binasa, tidak ada yang abadi. Namun, jika Anda “mati” sebelum Anda mati, berpaling dari dunia dan kemunafikan wajahnya, Anda akan meraih keselamatan dalam kehidupan yang abadi. Terserah pada Anda: Anda adalah penentu bagi takdir Anda sendiri. Pada akhirnya kebaikan akan bersatu dengan kebaikan dan keburukan dengan keburukan. Ketika rahasia Anda diteriakkan dari puncak gunung dan gaungnya kembali, Anda akan mengenali suara itu sebagai suara Anda sendiri..

Jalan kita berbeza dan tidak akan pernah bertemu.. Kau adalah sahabat bagi dirimu sendiri. Diriku adalah musuh terbesarku.

Laila...
berlalu masa,saat orang meminta pertolonganku dan sekarang adakah seorang penolong
yang akan memberitahu rahsia jiwaku pada Laila? 
wahai Laila... 
cinta telah membuatku lemah tak berdaya seperti anak hilang,jauh dari keluarga dan tidak memiliki harta..

wahai angin..
sampaikan salam ku pada Laila! tanyakan padanya adakah dia masih mahu berjumpa denganku?
bukankah aku telah berkorban kebahagianku kerananya?
hingga diri ini terbiar, sengsara di padang pasir gersang..

wahai kesegaran pagi yang murni dan indah, mahukah kau sampaikan kerinduanku pada Laila? belailah rambutnya yang hitam berkilau, untuk mengungkapkan dahaga cinta yg memenuhi hatiku...
wahai angin mahukah kau membawa keharuman rambutnya kepada ku? sebagai pelepas rindu di hati..
sumber

Kumpulan Puisi Cinta Romantis

Ini adalah artikel mengenai Kumpulan Puisi Cinta Romantis , Anda seorang penikmat atau pembaca puisi ? tetapi belum punya puisi bertemakan cinta ? mungkin beberapa bait puisi dibawah ini bisa anda jadikan bahan bacaan atau mungkin bisa anda koleksi. Untuk yang mempunyai kekasih/pacar mungkin bisa anda berikan kepada kekasih anda. Kalo artikel ini membahas mengenai cinta romantis, maka artikel admin sebelumnya sudah membahas Puisi Cinta Paling Romantis .

Pasti udah penasaran mengenai "
Puisi Cinta Romantis" yang akan admin berikan ? kalo begitu langsung saja kalian baca dibawah ini kumpulan puisinya. Insyaallah akan saya update setiap minggunya agar anda bisa menikmati puisi cinta terbaru dan terupdate dari admin .

Kau yang Ku Suka

Kau yang ku suka tempat aku membuat gila bersama sayairku tentangmu,

Kau yang ku suka tempat aku merasakan kegelisahan dan menggebu,

Aku menumpahkan perasaan ku untukmu bersama pena dan kertas yang menari indah seperti balerina,

Rasa sukaku mengubah malam ku yang harus aku isi mengingat awal kedekatan kita sampai saat ini,

Jika rasa sukaku padamu tak berbalas di kemudian hari,

Kenang saja aku sebagai semak liar yang pernah hidup di perkarangan hatimu,
Dan aku yang akan mengenangmu sebagai bunga tulip yang mekar di pertengahan April…..

Karya : Desie Silviani Putri


==============================================


Karena Kenyataan


Terbangun dari mimpi,

Kenyataan menghapus,
Angan pun menghilang,
Tersisa hanya jejak mimpi,

Coba mengerti artinya,

Ku dapati bintang bersinar,
Inginku genggam,
Kenyataan menjadi jarak,
Di antara tangan dan bintang

Karya: Zerura Caelum D Az


==============================================


Sajak dan Harapan


Awal cinta memang sempurna

Seribu kata mengalir pesona
Dalam sangkar emas berlambang setia
Seribu mutiara terangkai mahkota
Penuh daya hadirkan Cinta

Dan kini sisakan derita

Mencabik jiwa, keringkan sukma
Tinggalkan sebuah tirai tanpa asa
Pemisah cinta dan nestapa

Wanita, sekiranya kau membaca

Hanya satu yang kupinta
Buka hatimu sekali saja
Aku tawarkan secercah cinta

Karya : Puguh Dwi Laksono


==============================================


Kenapa Datang Saat Aku Luka


Biarkan aku disini ditemani waktu

Biarkan aku sendiri ngak usah kau merayu
Biarkan aku disini bersemayam dengan sepi
Biarkan aku bermenung di sini untuk menghempas beban ini

Jangan kau membujuk aku

Aku tak akan terbujuk oleh rayumu

Kemana dirimu ketika aku merindu

Kemana perhatian ketika aku merayu

Mengapa kau datang sekarang

Ketika aku terluka
Jangan kau berikan lagi perhatianmu sekarang
Ketika aku mati rasa

Cukup diri ini terluka jangan kau tambah lagi

Pergilah... dari sini

Karya: Trisno Afandi


==============================================


Di Temani Bintang


Sendiri aku bermenung di temani bintang

Ku terbayang akan dirimu ,,,,,,,,,,,,,,,,,kasih
Mengapa kau bergitu cepat pergi
Ku menderita disini
Mengapa bergitu cepat Kau ambil dia dari diriku Tuhan
Tereyuh batin ini Tuhan

Kesendirian ini ,ku lihat bintang berkedip

Ku lihat dirimu melembai-lambai kasih
Memanggilku dengan noda indah diwajahmu
satu rangkap garis menyejukan hatiku

Sekarang semua hilang di renyuh mimpi

hanya ada sebuah kenyataan bahwa dirimu sudah tiada
Sekarang yang hanya bisa ku lakukan membayangi tanpa bisa ku gapai
Sekarang tingilan aku sendiri bersemayam
bersama bintang

Karya : Trisno Afandi


==============================================


Ingin Ku Memilikimu


Selamat tinggal cinta

kini kau tlah terluka
dan aku pun sama

aku tlah memiliki dia

dan akupun ingin memilikimu (ini ego)
aku pun tak habis fikir akan semua ini

jika harus ku pilih,

aku akan lebih memilihmu
aku tau kita memang tak terlalu saling kenal
namun, entah bagaima

Karya : Deliana

==============================================


Kurang lebih itulah artikel mengenai Puisi Cinta Romantis yang bisa admin berikan, anda bisa mengesharenya melalui akun twitter, facebook, atau akun jejaring sosial anda lainnya. Semoga anda menyukainya dan buat yang punya pacar/kekasih semoga mereka menyukainya juga ya. 


sumber:http://www.asalberbagi.com

Kumpulan Pantun Lucu Jenaka Terbaru 2013

 Nah buat yang suka sama pantun jenaka cinta atau pantu jenaka yang lucu, gokil, dan kocak banget, berikut dibawah ini pantun-pantun cintanya:
gambar pantun cinta
=========================================

Mata genit beradu pandang
senyum adik menggoda abang
ayolah dik kita melayang
menuju negri jauh di sebrang

==========================================

Ada harta tidak terjaga
Ada peti tidak terkunci
Bahana cinta anak remaja
Sekejap kasih sekejap benci
==========================================

Anak ayam belajar berenang
Anak itik di paya bakau
Mulut menyebut hati terkenang
Rindukan adik jauh di rantau

==========================================


Anak bangsawan menjahit tabir
Sulam di tepi siku keluang
Benci tuan cuma di bibir
Dalam hati membara sayang
==========================================

Bila cinta sudah melekat
Tahi onta serasa coklat
==========================================

Menaiki kereta merknya honda
Pergi selayang kerumah hanapi
Bila cinta mekar di dada
Siang terkenang malam termimpi
==========================================

Mulanya duka kini menjadi lara
Teman tiada hanyalah sendu
Bila rindu mulai membara
Itulah tanda cinta berpadu
==========================================

Juragan pisau makan buah
Buah kotor kena tinta,
Jangan risau jangan gundah
Karena derita bumbu cinta
==========================================

Paling cakep burung gelatik
Di atas awan terbang melayang
Emang banyak wanita cantik
Cuman ade yang abang sayang
==========================================

Pohon sagu jatoh di tebang
Pohon duku di bikin sarang
Jangan ragu jangan bimbang
Cinta ku hanya untuk mu seorang
==========================================

Di pinggir kolam makan bubur
Jangan lupa pakai keripik
Dari semalem aye ga bisa tidur
Selalu teringat wajah mu yg cantik
==========================================

Beli kain warna nya merah
Dari kediri pake nya batik
Di godain jangan marah
Salah sendiri punya wajah cantik
==========================================

Nasi uduk masih anget
Beli nye di pinggir jalan
Yang lagi duduk manis banget
Boleh ga kite kenalan
==========================================

Padi manguniang masak di sawah....
Mancik bamain di ateh bilah....
Hiduik la paniang dek banyak mangalah....
Karano adiak nan banyak tingkah...

==========================================

Malam minggu malam yang panjang,
saling berkunjung jumpa kerabat..
Yang ditunggu pun kini telah datang,
walau hujan hati terasa hangat..

==========================================

Tanjung perak kapale kobong,...
Monggo pinarak kamare kosong..

==========================================

Disana gunung, disini gunung,
Ditengah-tengah bunga melati
Saya bingung kamu pun bingung
Kenapa ada bunga melati

==========================================

Nasi uduk masih anget
Beli nye di pinggir jalan
Yang lagi duduk manis banget
Boleh ga kite kenalan

==========================================
Anak ayam turun ke bumi
Induk ayam naik kelangit
Anak ayam nyari kelangit
Induk ayam nyungsep ke bumi

==========================================

Jambu merah
di dinding
Jangan marah
just kidding

==========================================

Kalau punya gigi ompong
cepat cepat ke dokter gigi
kalau jadi anak sombong
pasti nanti jadi rugi.

==========================================

n'dien 'n noer mengatakan...

Bukan titik yang membuat tinta, tpi tinta yang membuat titik.
bukan cantik yang membuat cinta, tpi cinta yang membuat cantik.

==========================================

aya tempe nuju dibaceum
ngadamel tempe nepi ka lieur
abdi aya hate ka anjeun
naha anjeun ngabalieur


payun bumi meuni barala
bumi kosong taya nu gaduh na
mikacinta ti baheula
mugi leres aya jodo na


cau dijero bungkusan
cangkang cau meuni rujit
baheula mah nyaah pisan
ngan ayeuna malik ijid


aya jalma gampang pundung
sikep pundung kudu dipiceun
kaduhung matak kaduhung
kapungkur bogoh ka anjeun

Menanam kelapa di pulau
Bukum Tinggi sedepa sudah berbuah
Adat bermula dengan hukum
Hukum bersandar di Kitabullah

Ikan berenang didalam lubuk
Ikan belida dadanya panjang
Adat pinang pulang ke tampuk
Adat sirih pulang ke gagang

Lebat daun bunga tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru terpelihara adat pusaka

Bukan lebah sebarang lebah
Lebah bersarang dibuku buluh
Bukan sembah sebarang sembah
Sembah bersarang jari sepuluh

Pohon nangka berbuah lebat
Bilalah masak harum juga
Berumpun pusaka berupa adat
Daerah berluhak alam beraja


Kalau tuan bawa keladi
Bawakan juga si pucuk rebung
Kalau tuan bijak bestari
Binatang apa tanduk dihidung ?

Beras ladang sulung tahun
Malam malam memasak nasi
Dalam batang ada daun
Dalam daun ada isi

Terendak bentan lalu dibeli
Untuk pakaian saya turun kesawah
Kalaulah tuan bijak bestari
Apa binatang kepala dibawah ?

Kalau tuan muda teruna
Pakai seluar dengan gayanya
Kalau tuan bijak laksana
Biji diluar apa buahnya

Tugal padi jangan bertangguh
Kunyit kebun siapa galinya
Kalau tuan cerdik sungguh
Langit tergantung mana talinya ?


Pucuk pauh delima batu
Anak sembilang ditapak tangan
Biar jauh dinegeri satu
Hilang dimata dihati jangan

Bagaimana tidak dikenang
Pucuknya pauh selasih Jambi
Bagaimana tidak terkenang
Dagang yang jauh kekasih hati

Duhai selasih janganlah tinggi
Kalaupun tinggi berdaun jangan
Duhai kekasih janganlah pergi
Kalaupun pergi bertahun jangan

Batang selasih mainan budak
Berdaun sehelai dimakan kuda
Bercerai kasih bertalak tidak
Seribu tahun kembali juga

Bunga Cina bunga karangan
Tanamlah rapat tepi perigi
Adik dimana abang gerangan
Bilalah dapat bertemu lagi

Kalau ada sumur di ladang
Bolehlah kita menumpang mandi
Kalau ada umurku panjang
Bolehlah kita bertemu lagi


Berakit-rakit kehulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian

Kehulu memotong pagar
Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Jangan jadi sesal kemudian

Kerat kerat kayu diladang
Hendak dibuat hulu cangkul
Berapa berat mata memandang
Barat lagi bahu memikul

Harapkan untung menggamit
Kain dibadan didedahkan
Harapkan guruh dilangit
Air tempayan dicurahkan

Pohon pepaya didalam semak
Pohon manggis sebasar lengan
Kawan tertawa memang banyak
Kawan menangis diharap jangan


Coba-coba menanam mumbang
Moga-moga tumbuh kelapa
Coba-coba bertanam sayang
Moga-moga menjadi cinta

Limau purut lebat dipangkal
Sayang selasih condong uratnya
Angin ribut dapat ditangkal
Hati yang kasih apa obatnya

Ikan belanak hilir berenang
Burung dara membuat sarang
Makan tak enak tidur tak tenang
Hanya teringat dinda seorang

Anak kera diatas bukit
Dipanah oleh Indera Sakti
Dipandang muka senyum sedikit
Karena sama menaruh hati

Ikan sepat dimasak berlada
Kutunggu di gulai anak seberang
Jika tak dapat dimasa muda
Kutunggu sampai beranak seorang

Kalau tuan pergi ke Tanjung
Kirim saya sehelai baju
Kalau tuan menjadi burung
Sahaya menjadi ranting kayu

Kalau tuan pergi ke Tanjung
Belikan sahaya pisau lipat
Kalau tuan menjadi burung
Sahaya menjadi benang pengikat

Kalau tuan mencari buah
Sahaya pun mencari pandan
Jikalau tuan menjadi nyawa
Sahaya pun menjadi badan


Bunga cina diatas batu
Daunnya lepas kedalam ruang
Adat budaya tidak berlaku
Sebabnya emas budi terbuang

Diantara padi dengan selasih
Yang mana satu tuan luruhkan
Diantara budi dengan kasih
Yang mana satu tuan turutkan

Apa guna berkain batik
Kalau tidak dengan sujinya
Apa guna beristeri cantik
Kalau tidak dengan budinya

Sarat perahu muat pinang
Singgah berlabuh di Kuala Daik
Jahat berlaku lagi dikenang
Inikan pula budi yang baik

Anak angsa mati lemas
Mati lemas di air masin
Hilang bahasa karena emas
Hilang budi karena miskin

Biarlah orang bertanam buluh
Mari kita bertanam padi
Biarlah orang bertanam musuh
Mari kita menanam budi

Ayam jantan si ayam jalak
Jaguh siantan nama diberi
Rezeki tidak saya tolak
Musuh tidak saya cari

Jikalau kita bertanam padi
Senanglah makan adik-beradik
Jikalau kita bertanam budi
Orang yang jahat menjadi baik

Kalau keladi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas
Kalau budi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas


Dimana kuang hendak bertelur
Diatas lata dirongga batu
Dimana tuan hendak tidur
Diatas dada dirongga susu

Elok berjalan kota tua
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat

Sakit kaki ditikam jeruju
Jeruju ada didalam paya
Sakit hati memandang susu
Susu ada dalam kebaya

Naik kebukit membeli lada
Lada sebiji dibelah tujuh
Apanya sakit berbini janda
Anak tiri boleh disuruh

Orang Sasak pergi ke Bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya

Ada apa diseberang itu
Mentimun busuk dimakan kalong
Ada apa diseberang itu
Bujang bungkuk gadis belong

dua tiga bunga melati
bunga melati enak dilihat
mari kita bersama lagi agar kelak kita slamat

==========================================

dhany sank pangeran chinta yg kikukz mengatakan...

iwak karing iwak peda
aku ini apa da...

kupu-kupu naik odong-odong
bilang I LOVE YOU donk....

add mee ya...
rf.ramadhani@yahoo.co.id

==========================================

sungguh besar si pohon sagu
namuntak ada yg brkayu
jangan lah adik bimbang dan ragu
karena cintaku hanya untuk mu

==========================================

buah azem buah rambutan
belinye di pasar minggu
biarpun pantun
yang penting ayo

==========================================

Pohon randu jatuh diempang
Air mendidih dibuang ke jamban
Salam rindu salam sayang
Hati sedih menunggu jawaban

==========================================

Raja mesir naik unta
Belajar ngaji ke ustad komar
Jika naksir cepat diminta
Bulan Haji segera di lamar

==========================================

renaci mengatakan...

berkain batiksangul melati ke lolotoi naiklah kuda aduh hai anak manis sekali lagi bolelah aban menintai ,,,kota lolotoi pasarnya dulu di gunung sibi banyak hutan,jka org tua mu tdk se7 marilah nekat utk hamil duluan.


buah belasan buah durian jika mencari pergilah kehutan,saat pacaran hanya ciuman,malam pertama biarlah berkencan gulung.kake ku menjual sapi hutan di tls semua yang gundul,jika pacaran jangan di tempat yang sepi,,, awas si setan gundul,,kota bobonaro hawanya dingin kota dili tempatnya angin marilah aban segerah kawin,,,yah awalnya aku tak tahan untuk memeluk gulin,,,,bay abay serreira

==========================================

M Rosyid Awaluddin mengatakan...

burung terbng d angkasa
sesekali hnggap d phn cmara
hati ni trasa kecewa
bila d tnggal orang trcnta,,

==========================================

fatimah mengatakan...

dri m4n4 pun4! mel4y4ng ...
d4ri p4y4 turun kep4d! ...
dr! m4n4 d4t4ng'4 syk ...
dr! m4t4 turun ke h4t! ....



keren kan ....

==========================================

ayam abu-abu
ciri diparigi
cium rabu-rabu
jangan oma dapa riki

apang coe dari cina
mari ku taruh ke dalam keranjang.
Bukan main kita p soe
dapa pa ngana mata keranjang.

==========================================

sabbita mengatakan...

mangga dipetik berwarna merah
sayang disayang tinggallah satu
wahai abang berbaju merah
sudah lupakah dikau padaku?


dari:sabbita anniba nafsa

==========================================

Jika kamu di kejar hiu
berenanglah sampai ke hulu
kalau kamu cinta padaku
bawalah aku ke penghulu

Ibu-ibu keujanan
Langsung mandi pake sampoo
Eh ngacaaa donk gan
masa maho teriak maho

Ada padi, Ada jagung
Ada singkong, Ada pepaya
Panen ni yeeeeeeeeeeeee!

Pak haji makan permen
Habis itu mukulin boboho
Tetep aja gan walaupun kerennn
Lo tetep Mahoo

makan kue, minum sekoteng
gue emang ganteng

jualan es depan sekolah
sms, laah..........!!!

Buah jeruk buah kedondong......
Mbah ikutan nongkrong dooog.... Nyengir juga

Buah kedondong Buah atep
Dulu bencong sekarang tetepp ..............

Buah semangka buah duren
Nggak nyangka gue keren

Buah apel di air payau
Nggak level layauuuuuuu.....

Pohon kelapa, Pohon durian,
Pohon Cemara, Pohon Palem
Pohonnya tinggi-tinggi Bo!

Daun sirih daun kelor,
apa isi di balik kolor,
satu pistol dua pelor,
buah kecapi rasanya kecut,
apa isi di dalam cancut,
dua bibir yang berambut lagi cemberut!
Ada boboho ketemu betmen
biar maho yg penting keren

Pak haji makan permen
Habis itu mukulin boboho
Tetep aja gan walaupun kerennn
Lo tetep Mahoo

Jalan jalan mampir ke pariss
Ketemu cewek e ternyata setan
Wahhh Looo.... Mirissss
Jangan bilang maho gw padhal lo juga maho kan gan

Ada buaya
ada anjing

Dari semuanya
tetep gw yg paling ganteng

Burung irian
burung cendrawasih

Cukup sekian
terima kasih


Westlife bilang why do i love you..
Aku yang bilang, bosen liat lu..

Eh ada semut,..
Berdatangan masuk kolong..
Eh ada si Imuet..
Ternyata giginya ompong..

Jika Taio Cruz bilang Break Your Heart..
Kalo aku yang bilang, Cintaku padamu lagi sekarat..

Cody simpson gak seganteng si Bieber
Lebih ganteng sule opera van java..
Deketin brondong susah bener..
Eh malah jadi korbannya si duda..


===========================

Tingkap papan kayu bersegi,
Sampan sakat di Pulau Angsa;
Indah tampan kerana budi,
Tinggi bangsa kerana bahasa.
===========================

Buah berangan masaknya merah,
Kelekati dalam perahu;
Luka di tangan nampak berdarah,
Luka di hati siapa yang tahu.
=============================

Dari mana punai melayang,
Dari paya turun ke padi;
Dari mana datangnya sayang,
Dari mata turun ke hati.
============================

Pucuk pauh delima batu,
Anak sembilang di tapak tangan;
Tuan jauh di negeri satu,
Hilang di mata di hati jangan.
==================================
Kalau tuan jalan ke hulu,
Carikan saya bunga kemboja;
Kalau tuan mati dahulu,
Nantikan saya di pintu syurga.
=========================

Halia ini tanam-tanaman,
Ke barat juga akan condongnya;
Dunia ini pinjam-pinjaman,
Akhirat juga akan sungguhnya.
==========================
Malam ini merendang jagung,
Malam esok merendang serai;
Malam ini kita berkampung,
Malam esok kita bercerai.
========================
jalan-jalan ke kota paris
banyak rumah berbaris-baris
biar mati diujung keris
asal dapat dinda yang manis…

ke cimanggis membeli kopiah
kopiah indah kan kau dapati
begitu banyak gadis yang singgah
hanya dinda yang memikat hati

jika aku seorang pemburu
anak rusa kan kudapati
jika dinda merasa cemburu
tanda cinta masih sejati

darimana datangnya sawah
dari sawah turun ke kali
darimana datangnya cinta
dari mata turun ke hati

============================


Bau-bau jembatan tujuh,,
tempat memungut sebuah lolah,,
kalau adinda udah setujuh,,
tunggulah saya tamat sekolah,,
Pisang nangka buat kolak
Jambu biji diblendrin
Kalo nona tetep galak,
Lebaran depan ga dimaapin

menaiki kereta merknya honda
pergi selayang kerumah hanapi
bila cinta mekar di dada
siang terkenang malam termimpi

anak unta siapa yg punya
menangis iba kehilangan ibu
bila cinta sudah menyapa
rindu mulai membara dikalbu

mulanya duka kini menjadi lara
teman tiada hanyalah sendu
bila rindu mulai membara
itulah tanda cinta berpadu

hati berdetik dalam cahaya,
seperti belati menikam dada
Cinta abadi kekal selamanya
Musim berganti tapi wajah takkan lupa

cinta datang tak berwaktu
perasaan senang,sedih dan pilu tak menentu
semua hadir tanpa permisi
untuk mencoba mengisi hati

hati-hati minum digelas
kalau terlepas pecahlah nanti
cinta hati selalunya ikhlas
cinta buta yang makan hati

cinta tak memandang bulu
cinta juga tak mengenal waktu
rasakan cinta dihatimu
betapa indah mengikis kalbu

bila terluka berkata begitu
hingga terlupa cinta yang suci
cinta manusia memanglah begitu
cinta padaNYA cinta yang sejati

terluka hati karna kata udah biasa
namun terluka karna usia sungguh asa
bila kata dianggap tak bermakna
tapi usia adalah segalanya

Untuk menjadi seorang perwira
Harus bertapa di dalam gua
Kalau cinta kukuh di jiwa
Biar melayang kembali jua

papua tanah impian jiwa
kubermimpi melayang terbang kesana
teman sehati selalu bersua
karena tak bisa terpisahkan begitu saja

panah cinta tlah menancap…
kedua hati pun menyatu…
asmara semakin mendekap…
cinta takkan berlalu…

anak ayam turun ke kali
bermain air riang gembira
betapa senangnya bisa ngejunk lagi
memburu kata mengejar tawa

minum arak pahit rasanya…
tidak cocok untuk anak kuliah…
apalah daya sudah usaha…
belum apa-apa sudah binasah…

sunggulah indah si burung pipit
terbang yang tenang si burung dara
bila ku tahu bercinta sakit
takkan ku mulai dari semula

orang palembang menanam padi
negeri malaka negeri seberang
putus cinta jangan bersedih
dunia ini masih panjang

burung kakatua
hinggap dijendela
siapa yang jatuh cinta
pasti cemburu buta

Burung kakak tua udah tak berdaya
Burung adik muda terbang ke angkasa
Makasi kakek telah berjuang bela negara
Sekarang adek bahagia di hari MERDEKA

kucing kurus mandi dipapan
papan nya sikayu jati
aku kurus bukan karena kurang makan
tetapi mikirin sijantung hati

disana gunung disini gunung
ditengah tengah gunung berapi
kesana bingung kesini bingung
itulah namanya jatuh hati

Berakit-rakit kehulu
Berenang-renang ketepian
Berakit-rakit melulu
Kapan dapat gantian? (Cape deh dari dulu-dulu merakit terus)

Main laptop larut malam
Besok telat masuk kerjaan
Kalau adik keluar malam
Pasti lagi kejar setoran (Hayooo yang suka keluar malam)

Panas-panas kota Jakarta
Akibat pemanasan dunia
Bila ingin lulus sarjana
Tidur malam tanpa celana (Biasa men, adik kecil juga butuh udara segar)

Meler-meler ingus keteter
Sampai sakit di kepala
Hati-hati sering teler
Bisa-bisa ke alam baka (Ampun DJ, ngak lagi deh janji)

Kelap-kelip lampu diskotik
Ada musik tambah asik
Gimana mau nilai apik
Makannya cuma keripik (Ingat-ingat empat sehat lima sempurna, ting)

Makan nasi sepiring berdua
Rasanya enak tiada tara
Awas cowok suka menggoda
Diam-diam watak buaya (Kalo si cewek memang demen digodai gimana?)

Hujan turun rintik-rintik
Duduk berdua di teras rumah
Ingin punya cewek cantik
Syaratnya rumah dan mobil mewah (Wah, ini dia nih si cewek matre)

Nonton bioskop horor Indonesia
Bersama pacar cantik jelita
Hidup jangan disia-sia
Dekati wanita sebanyak-banyaknya (Motonya para playpoy cap kodok)

Jika sudah namanya cinta
Hati terasa berbunga-bunga
Kalau sudah terbawa suasana
Senyum sendiri seperti orang gila (Jangan ampe terbawa mimpi loh)

Hari Valentine telah tiba
Pasangan berlomba saling berbagi
Takut cinta tak diterima
Dukun dapat banyak rejeki (Cinta ditolak, dukun bertindak)

Orang bandung memintal kapas,
Anak cina berkancing tilang.
Ayah kandung pulang lekas,
Anak anda rindu bukan kepalang.

Padi pulut di dalam bendang,
Banyak rumput dari jerami.
Mulut kita di suapi pisang,
Ekor dikait dengan duri.

Pisang mas bawa berlayar,
Masak sebiji di atas peti.
Utang mas boleh dibayar,
Utang budi dibawa mati.

Rumpuh buluh dibuang pagar,
Cempedak dikerat-kerit.
Maklumlah pantun saya belajar,
Saya budak belum mengerti.

Sayang pisang tidak berjantung,
Bunga keluar dari kelopak.
Penat sangat ibu mendukung,
Adik juga tak mau gelak.

Tiada boleh menetak jati,
Papan di jawa dibelah-belah.
Tiada boleh kehendak hati.
Kita dibawah perintah Alloh.

==========================================

Nah Itulah Pantun Cinta Sejati - Kumpulan Pantun Cinta Gombal Lucu Terbaru , pantun cinta atau pantu jenaka yang lucu, gokil, dan kocak banget. Ada yang mau nambahin kalau ada caranya gampang banget tinggal sobat tuliskan pantunnya di kolom komentar dibawah ini, bila sudah ada waktu luang nanti saya tambahkan pantun2 yang sobat tulis seperti pantun sobat2 lainnya yang sudah saya tambahkan diatas.