Langkah kakiku terhenti disudut rapuh
Memilih lebihkesunyian yang senduh
Kuhitung usia yang semakin memburu
Menyudutkan waktuku yang kian melaju
Awan jingga menggambarkan senja
Gelap malam mengukir rentahku
Sunyi hening melukis desak nafasku
Sungguh perih, apa yang telah aku rengkuh…
Detak jantungku semakin bergemuruh
Nafas seakan ingin berhenti diragaku
Rasa itu hadir memcabikku
Rasa itu bagai ingin menghempasku
Rasa itu adalah TAKUT
Takut yang yang menyerupai sosok mengerikan
Takut yang hadir diwaktu lalu
Takut akan salah dan khilaf
Kini kematian menunggu didepanku
Kematian tersenyum menghampiriku
Kematian yang tak dapat ku hindari
Tidakkan sanggup kubayangkan..
Dengan dosa tersenyum sinis membungkam.
Seakan tak sabar lagi melenyapkan ku.
Mencengkram disisi kerongkongan
Meluas menyeringai bagai kegirangan dengan ratapanku.
No comments:
Post a Comment