Ketika merasa kesal, emosi pada pasangan bisa dengan mudah tersulut
menjadi kemarahan. Kalau Anda termasuk orang yang suka marah-marah pada
pasangan, sebaiknya cobalah belajar untuk menguranginya karena sebenarnya
kegiatan itu hanya menguras energi.
Kebiasaan buruk pasangan lah yang biasanya membuat Anda kesal. Mulai
dari kealpaannya pada kewajiban membuang sampah, menaruh pakaian kotor, tak mau
membantu mengurus anak, bangun terlalu siang dan masih banyak lagi, jika memang
semuanya mau dipermasalahkan.
Apakah aksi marah-marah Anda tersebut dapat mengubah kebiasaan buruk
pasangan itu? Jawabannya bisa saja, tapi biasanya hanya bersifat sementara.
Marah-marah tidak akan memberikan solusi jangka panjang untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Malah bisa jadi semakin Anda marah-marah, suami akan
makin malas dan menghindari Anda.
Seperti dikutip dari About, ada beberapa penjelasan kenapa marah-marah
tidak akan menyelesaikan masalah ketika Anda dan suami bertengkar:
1. Meskipun Anda marah karena mengeluhkan hal yang benar, apa yang Anda
lakukan itu justru membuat suami sebal.
2. Aksi marah-marah Anda hanya akan membuat suami menjadi lebih
defensif.
3. Marah-marah membuat Anda seolah-olah berada dalam posisi sebagai
orangtua, sedangkan suami adalah anak yang sedang dimarahi. Tentunya ini tidak
sehat untuk kehidupan pernikahan.
4. Saat dimarahi, pasangan merasa dirinya diserang secara pribadi.
5. Marah-marah dapat membuat suami merasa harga dirinya dilecehkan.
Setelah menyadari kalau marah-marah hanyalah sebuah kegiatan yang
menguras energi tanpa solusi, kini yang perlu Anda lakukan adalah mencoba
mengurangi aktivitas tersebut. Bagaimana caranya?
1. Cobalah untuk tidak langsung menyalahkan pasangan.
2. Jangan merendahkan harga diri pasangan.
3. Jangan menyerang pasangan.
4. Jangan memanipulasi kesalahan pasangan.
5. Hindari membuat pasangan merasa dirinya bodoh.
6. Jangan langsung cepat menyerah, kemdian marah-marah dan melakukan
tugas rumah tangga yang seharusnya dilakukan pasangan. Biarkan pasangan
menyadari konsekuensinya atas keteledorannya sendiri.
Ketimbang marah-marah, Anda juga bisa mencoba pendekatan yang lebih
positif ketika pasangan melakukan hal yang kurang menyenangkan dan membuat Anda
emosi. Apa saja?
1. Anda bisa berkomunikasi, mengungkapkan kondisi yang terjadi.
2. Ketika mengobrol, jangan merembet ke masalah yang lain. Fokus pada
masalah yang memang membuat Anda emosi saat itu.
3. Jangan bertele-tele sehingga terkesan Anda sedang menceramahinya ketika
mengajak pasangan diskusi.
4. Hindari memberikan ultimatum atau ancaman. Sebaiknya juga hindari
kalimat seperti 'kamu selalu', 'kamu tidak pernah' dan 'kamu seharusnya'.
Gunakan kalimat yang lebih positif misalnya 'maukah kamu' atau bisakah kamu'.
5. Berikan contoh yang benar misalnya dengan selalu menaruh pakaian
kotor di tempatnya, makan sehat, olahraga, dan lain-lain.
6. Bicarakan dengan pasangan apa solusi terbaik agar permasalahan serupa
tidak terjadi lagi. Misalnya kalau pasangan selalu lupa mengerjakan tugas rumah
tangga, apakah sebaiknya mempekerjakan pembantu atau tidak.
7. Ketika pasangan sudah menunjukkan perubahan, berikan apresiasi.sumber
No comments:
Post a Comment