RINDU
tuk kaka Itho,aswin...teman2 kohati
Kawan...janganlah katakan
Bahwa aku melarikan diri dari perjuangan
Sesungguhnya aku baru memulainya
Di kejauhan aku merasa tersiksa
Suka-duka yang aku lewati sendirian
Tak akan bisa tergantikan
Dan tak seindah selain bersama kalian
Aku rindu tuk menyelimuti para kader Kohati
Dikala malam saat mereka terlelap
Rindu kemarahan dan air mata para kader ikhwan
Karena aku selalu dituduh mencipta masalah.
Kepergianku untuk menjauh dari kalian
Bukan karena aku membawa masalah
Sungguh...apa yang ku lakukan demi kebahagiaan keluarga
Meskipun mempengaruhi sebuah eksistensi.
Kawan...
Ber-HMI harus ikhlas dan sabar
Dan dengan niatan tulus dan suci tanpa tendensi
Seandainya..kalian menghadapi suatu masalah
Anggaplah itu adalah bunga romantisme
Ritmes dari suatu perjuangan
Janganlah tak ada sapa
Janganlah tak ada senyum
Janganlah ada kata melarikan diri dari sekret
Dan...
Janganlah ada kata pengunduran diri
Meskipun telah terjadi konfrensi luar biasa.
~` Angin Rindu`~
Desau sang bayu..menggiring sunyiku semakin lelap…
Dingin sepi ini terus saja meliputi..Relung relung jiwaku…
Kemana ingin kusembunyikan…kemunafikan rasa…
Ketika sang bayu begitu cekat melingkar…
Memelukku kian gemawan..
Aku meski tegar..Namun jiwaku rapuh…
Bisik kerinduan
tersampaipun membenam dalam ingatan…
Desah nafasku tak pernah berhenti…
Ketika pucuk pucuk dedaunan Terus bersemi…
Rinduku mengendap dibalik butiran embun…
Kaulah pancarona..
Dipalung hatiku…
Kian merayap sampai kutak sanggup
mengungkap tabir cinta yang terlunta…
Sang bayu adalah nafas kerinduanku..
Ketikan berhenti…
Matilah seribu bulir meniti jalanku…
Ach…
Ngiang terus kian memudar jejak…
Kau…
Kau…
Terpingkal didesau sang angin….
tak juga berhenti membisikan keberadaanmu…..
Aku kaku dan lumpuh….
Ketika sang bayu begitu cekat melingkar…
Memelukku kian gemawan..
Aku meski tegar..Namun jiwaku rapuh…
Bisik kerinduan
tersampaipun membenam dalam ingatan…
Desah nafasku tak pernah berhenti…
Ketika pucuk pucuk dedaunan Terus bersemi…
Rinduku mengendap dibalik butiran embun…
Kaulah pancarona..
Dipalung hatiku…
Kian merayap sampai kutak sanggup
mengungkap tabir cinta yang terlunta…
Sang bayu adalah nafas kerinduanku..
Ketikan berhenti…
Matilah seribu bulir meniti jalanku…
Ach…
Ngiang terus kian memudar jejak…
Kau…
Kau…
Terpingkal didesau sang angin….
tak juga berhenti membisikan keberadaanmu…..
Aku kaku dan lumpuh….
Ku mengerti yang kamu rasakan
Ku terdiam..
Saat suara itu menghilang
Ku dapat merasakan
pedihnya hatimu dalam kelukaan
Semakin terluka saat matamu kau alihkan
Hanya untuk menutupi sakitnya
Pedih yang tak kau harapkan
Aku tau...
Aku memahamimu sayank
Dalam senyummu..
Tersimpan berjuta rindu dan sayang
Yang tak bisa kamu raih
dalam dingin dan kesunyian malam
Kemarilah..
Kan ku dekap rindumu
Ku peluk kesunyianmu
dalam balutan kasihku
Hingga kau rasakan kedamaian dalam ketulusan
adm Adelia Lintang Kirana
Ku terdiam..
Saat suara itu menghilang
Ku dapat merasakan
pedihnya hatimu dalam kelukaan
Semakin terluka saat matamu kau alihkan
Hanya untuk menutupi sakitnya
Pedih yang tak kau harapkan
Aku tau...
Aku memahamimu sayank
Dalam senyummu..
Tersimpan berjuta rindu dan sayang
Yang tak bisa kamu raih
dalam dingin dan kesunyian malam
Kemarilah..
Kan ku dekap rindumu
Ku peluk kesunyianmu
dalam balutan kasihku
Hingga kau rasakan kedamaian dalam ketulusan
adm Adelia Lintang Kirana
Perjalanan Cinta
Titian cinta tlah ku jalani
Dasar hati ku coba selami
Bukit kasih tlah ku daki
Lautan asmara tlah ku sebrangi
Terlalu luas bilik hatimu
Sulit ku menjangkaumu
Sulit ku tembus rimba cintamu
Titian cinta tlah ku jalani
Dasar hati ku coba selami
Bukit kasih tlah ku daki
Lautan asmara tlah ku sebrangi
Terlalu luas bilik hatimu
Sulit ku menjangkaumu
Sulit ku tembus rimba cintamu
Tak terjamah jiwaku
Kau sulit ditebak
Tak mampu ku sibak
Tirai penutup hati
Tak mudah dipahami
Atau mungkin ku terlalu buta
Bodoh mengerti makna cinta
Atau kau tak mencintaiku
Hingga kau tutup relung hatimu
By Bidadari Anggrek Biru
Like Penyair Gelandangan
Kau sulit ditebak
Tak mampu ku sibak
Tirai penutup hati
Tak mudah dipahami
Atau mungkin ku terlalu buta
Bodoh mengerti makna cinta
Atau kau tak mencintaiku
Hingga kau tutup relung hatimu
By Bidadari Anggrek Biru
Like Penyair Gelandangan
Demi Dia Kau Meninggalkanku ...
Sungguh kau keterlaluan
Tak bisa lagi kumaafkan
Luka ini sudah terlalu parah
Tak bisa lagi terobati
Baiknya kau pergi saja
Tak usah meminta maaf
Tak sanggup lagi kumelihat wajahmu
Sungguh kau keterlaluan
Tak bisa lagi kumaafkan
Luka ini sudah terlalu parah
Tak bisa lagi terobati
Baiknya kau pergi saja
Tak usah meminta maaf
Tak sanggup lagi kumelihat wajahmu
Tak bisa lagi kumenahan tangisan melepaskanmu
Kau menang..
Sudah membodohiku
Kau hebat...
Sandiwara cintamu telah sempurna
Sungguh menyakitkan dan menyedihkan
Kau telah memilih dia yg terbaik
Kau tinggalkan cintaku dengan satu kata
MAAF ,, Cerita cinta kita harus berakhir
Salam Puisiku Ressa Elia
Kau menang..
Sudah membodohiku
Kau hebat...
Sandiwara cintamu telah sempurna
Sungguh menyakitkan dan menyedihkan
Kau telah memilih dia yg terbaik
Kau tinggalkan cintaku dengan satu kata
MAAF ,, Cerita cinta kita harus berakhir
Salam Puisiku Ressa Elia
Menanti Kepastian
Tiada lelah menanti
Menunggu sebuah janji
Wujudkan asa dan mimpi
Yang telah terucap di hati
Di lembah sunyi ku menunggu
Kau nyatakan janjimu
Ku masih menggenggam hati
Tiada lelah menanti
Menunggu sebuah janji
Wujudkan asa dan mimpi
Yang telah terucap di hati
Di lembah sunyi ku menunggu
Kau nyatakan janjimu
Ku masih menggenggam hati
Yang kau titip pada diri ini
Harapan masih ku tanamkan
Kau berikan sebuah kepastian
Dengan segala kerinduan
Dua hati kita satukan
Ku tetap setia
Atas ikrar yang telah ada
Senantiasa menjaga cinta
Tuk arungi hidup bersama
By Bidadari Anggrek Biru
Like Penyair Gelandangan
Harapan masih ku tanamkan
Kau berikan sebuah kepastian
Dengan segala kerinduan
Dua hati kita satukan
Ku tetap setia
Atas ikrar yang telah ada
Senantiasa menjaga cinta
Tuk arungi hidup bersama
By Bidadari Anggrek Biru
Like Penyair Gelandangan
tentang kamu
Aku sadar...
Suatu hari nanti kamu akan pergi
Meninggalkan aku...
untuk sebuah kebahagiaanmu
Aku mengerti..
Jika suatu saat nanti cintamu kan meredup
dan beralih pada jiwa tepat untuk kau singgahi
Semua puisi diatas diambil dari berbagai sumber….SEMOGA Bermanfaat.Aku sadar...
Suatu hari nanti kamu akan pergi
Meninggalkan aku...
untuk sebuah kebahagiaanmu
Aku mengerti..
Jika suatu saat nanti cintamu kan meredup
dan beralih pada jiwa tepat untuk kau singgahi
Dan saat masa itu terjadi..
Aku kan tegarkan hati..
Menangis menahan keihlasan yang menyakiti
Tersenyum diantara air mata kerelaan hati
Entah sampai kapan bisa ku pendam luka ini
Namun hanya satu yang ku tahu...
Aku akan tetap menyayangimu hingga akhir nanti
by:Adelia Lintang Kirana
Aku kan tegarkan hati..
Menangis menahan keihlasan yang menyakiti
Tersenyum diantara air mata kerelaan hati
Entah sampai kapan bisa ku pendam luka ini
Namun hanya satu yang ku tahu...
Aku akan tetap menyayangimu hingga akhir nanti
by:Adelia Lintang Kirana
No comments:
Post a Comment