Suara mesin pemotong rumput pagi
membangunkanku yang tengah tidur terlelap, ya entah sudah beberapa hari
ini aku sulit untuk tertidur, bukan karena aku tak mengantuk namun aku
merasa teringat akan suatu kejadian yang menimpaku.
Tepat setahun yang lalu aku merasa kehilangan akan seseorang yang amat kucintai, dia adalah Jessica.
Jika
tahun ini aku masih bersamanya mungkin ini adalah tahun kelima kami
bersama. Aku mulai berpacaran dengannya tepat pada saat Jessica duduk di
Bangku SMU tepatnya kelas 3. sedangkan aku umurku sekarang 24 tahun,
Jadi bisa ditebak dong mulai umur berapa aku berpacaran dengannya.
Padahal hubungan keluarga kami
begitu akrab, dan tidak ada satu pun permasalahan antara aku dan
keluarganya. Malah mereka menganggap aku adalah pria yang tepat
untuknya.
Hubungan kami dirusak oleh
seorang pria yang bernama Andi, dia adalah seorang yang kukenal sangat
munafik. Dia adalah seorang sampah masyarakat dan tidak memiliki
pekerjaan. Mungkin secara kasar dia bisa dibilang seperti preman
kampungan yang sok berkuasa di gang kami.
Namun entah mengapa Jessica
sangat mengaguminya, dan kepincut olehnya, jika Jessica menilai Andi
berdasarkan wajah mungkin dapat kumaklumi. Sebab Andi memiliki wajah
yang lumayan tampan, berbeda dengan diriku yang hanya memiliki tampang
pas-pasan. Wajar pula jika Andi memang di kagumi banyak wanita di gang
kami, Yang kutahu dia sudah memiliki tiga pacar. Namun bagi kami dia
tetap sampah masyarakat.
Pekerjaan Andi hanyalah penipu,
dia bukanlah preman yang biasa duduk di tepi jalan atau di sebuah kios
kecil. Dia kontrak di gang kami. Namun dia sering menipu banyak warga di
daerah kami.
Mulutnya sangat berbisa, mungkin
melebihi bisa ular. Dia pandai bersilat lidah sehingga dengan bakat
itulah dia dengan mudahnya menipu warga gang kami, dan mungkin pula
warga luar gang kami. Dengan kelincahannya itu pulalah dia memiliki uang
yang melimpah ruah. Ratusan Juta, Puluhan juta, dan dia tidak pernah
menipu orang dengan uang yang cukup kecil.
------ooOOOoo------
Kuambil handuk dari untuk
menyegarkan tubuhku, lalu kubuat secangkir kopi hangat untuk memberikan
warna yang baru untukku. Jarum jam saat ini menunjukkan pukul 09.00
pagi. Dimana setiap orang sudah sibuk dengan aktivitas mereka, Anak-anak
sekolah, Dan bagi pegawai saat ini mereka sibuk di kantornya
masing-masing.
Ngomong-ngomong perkenalkan,
namaku Jimmy Prasetia , Orang-orang biasa memanggilku dengan nama
Jimmy.saat ini aku bekerja sebagai freelance di bidang desain grafis.
Mungkin dapat di kategorikan semacam pekerjaan advertising
Pekerjaanku tidaklah tetap, yah
tergantung jumlah pemesananlah. Biasa kalo dapat job banyak, ya banyak
pula pendapatanku, jika sedikit akan terjadi sebaliknya. Namun aku
memiliki tabungan di Bank. Jadi aku tak pernah khawatir akan kehabisan
uang dan sebagainya. Yah lumayanlah untuk hidupku yang belum berkeluarga
seperti ini.
Kuhisap rokok dalam-dalam ditemani secangkir kopi hangat.
Sore ini aku memiliki rencana
untuk berjalan di taman, bisa dibilang aku ingin mencari suasana baru di
luar sana. Seorang seniman sepertiku memiliki kebiasaan mencari
inspirasi baru di luar sana, sebab aku takkan menemukan inspirasi jika
aku masih berada di dalam rumahku ini. Bukan hanya inspirasi mungkin aku
dapat menemukan kekasih baru disana.
“Ya semoga saja hari tidak hujan” Pikirku
------ooOOOoo------
Syukurlah harapanku menjadi
kenyataan, sebab hari ini hujan tak kunjung datang, ya aku lega sekali.
Kuhidupkan sepeda motorku untuk kemudian menuju sebuah taman kota yang
agak lumayan jauh dari gangku.
Tamannya sangat asri dan
menyejukkan, di latar belakangi sungai yang mengalir dan pohon-pohon
rindang. Di taman inilah biasanya anak muda sering berkumpul sebagian
dari mereka mungkin ada yang pacaran.
Tak lama kemudian aku sampai di
tempat yang kutuju. Kuhentikan sepeda motorku, lalu aku berjalan menuju
kursi taman yang panjang, berwarna putih dan berada di bawah pohon. Di
kursi itu aku melihat seorang wanita yang tengah menelepon dengan
telepon genggamnya.
Aku amat senang berada di taman
kota yang asri dan sejuk seperti ini. Daripada berada di Mall atau
tempat hiburan lainnya. Karena Aku senang memandang pemandangan kota di
bawah pepohonan.
“Ahahahahaha” aku mendengar seorang wanita tertawa yang duduk disamping kananku.
Suara tertawa itu amat keras, mungkin sepertinya wanita yang berkulit putih itu tengah bergembira.
Kupalingkan wajahku kearahnya,
beberapa saat setelah ia menghentikan pembicaraannya. Ia mematikan
handphonenya lalu memasukkan alat komunikasi sebesar genggaman tangan
itu kedalam tasnya.
Wanita itu amat cantik, Kulitnya putih, rambutnya agak pirang. sepintas ia terlihat seperti keturunan Indo.
“Wah boleh kenalan nih” kataku dalam hati
Lalu aku senyum sendiri
“Kenapa mas” tanyanya
Aku tetap tersenyum
“Hallo mas” tanyanya lagi
“Yah, oh gak, I Just smile. Your laugh is to loud, it seems like scream” tanyaku
Dia hanya tersenyum manis
“Sorry, if I was disturb you, I don’t know you’re here and sit beside me” jawabnya
“Oh, It’s ok, hmm, So, kalo gak keberatan, Boleh tau gak namamu siapa”
“Oh, aku Catherine, I am indo-germany, my father is Javanese my mom is English”
“Oh, And Where are you come from” kataku
“I Come from Washington, And if
you not mind, can you speak Indonesian, because I want to learn
Indonesian Language, I am Student Exactly College Student” katanya
“Ok, I don’t have problem with that, but are you sure that your Indonesian Very well” tanyaku
“Gak masalah kok” jawabnya
“Tadi kamu menelepon siapa” kataku
“Pacarku”
“Astaga, ternyata dia sudah memiliki pacar”
Aku terdiam sejenak
“Kenapa”
“Ah, Gak ada apa-apa kok” aku tersadar dari lamunanku
------ooOOOoo------
Sebulan telah berlalu, sementara
itu hubunganku dengan Catherine sudah dekat ibaratkan sepasang kekasih.
Namun Kami hanya bersahabatan karena ku tahu Catherine telah memiliki
kekasih yang tengah kuliah di Inggris
Entah kenapa timbul, rasa iri
dihatiku setiap kali dia menelepon pacarnya. Jujur aku merasa sakit hati
mengapa mereka bisa langgeng sedangkan aku tidak. Timbul niatku untuk
memisahkan mereka dengan cara yang licik.
Hingga Suatu hari lewat sebuah
sms Jessica mengajakku untuk bertemu di sebuah kafe. Aku tak tahu
maksudnya apa. Namun permintaannya tetap kupenuhi. Sepertinya ada
pembicaraan penting diantara kami.
Aku tiba di sebuah Kafe yang telah di janjikan sebelumnya, wajahnya tampak sedih.
“Hi Jessica” Tanyaku
“Hi” Jessica tersenyum kecut
“Hmm, ada apa” tanyaku
“Aku ada permasalahan yang ingin kubicarakan denganmu, kamu masih sayang gak sama aku” tanyanya
“Sayang, selama ini kamu kemana aja” jawabku
Lalu aku menggelengkan kepala
“Jim, kasi aku kesempatan sekali lagi” pintanya
“Ah, dasar wanita local, bisanya
hanya menyiksaku saja, lebih baik aku dapatkan Catherine walau apapun
caranya” jawabku dalam hati
“Gak ada kesempatan kedua untukmu” Jawabku ketus
Lalu aku pergi meninggalkan
Jessica, aku tak perduli walau dia sedih ataupun menangis, ah siapa sih
dia. Wanita local gak ada yang benar, Cuma tamatan SMU. Bisanya hanya
mempermainkan perasaanku saja.
------ooOOOoo------
Robert kekasih Catherine telah
datang dari Inggris. Dia sedang berliburan di kotaku, dia ingin bertemu
kekasihnya. Untuk itulah Catherine memintaku untuk tidak menemuinya
selama seminggu. Duh, batinku pasti akan terasa tersiksa.
Ah, sial ini adalah minggu yang
sial bagiku. Haruskah aku menerima Jessica kembali. Tentu tidak. Aku
takkan pernah mengalah demi mendapatkan seorang wanita seperti
Catherine. Walau apapun yang terjadi.
Hingga akhirnya aku bertekad
menemui Robert pada hari Rabu di rumah Catherine, karena dia menginap
disana. Dan dia tidak memiliki sanak famili di sini. Setibanya disana
aku akan mengaku sebagai kekasih Catherine bukan sahabat Catherine.
Aku yakin cara ini akan berhasil, walaupun aku dipukuli olehnya
------ooOOOoo------
Hari yang dinantikan pun tiba,
kini saatnya aku memberanikan diri untuk mengaku sebagai kekasih
Catherine. Dengan sepeda motorku aku pergi kerumah Catherine.
Tak lama kemudian aku tiba di rumah Catherine.
Kuketok pintu rumah Catherine.
Lalu pintu rumah dibuka oleh seorang pria bule, dan kutahu dia adalah Robert
“I am looking Catherine, is she there” tanyaku
“She’s not here, She’s goes to the market, not far from here” Jawabnya
“Hmm” aku menggumam
“And then who are you” tanyanya
“I am Catherine boyfriend” jawabku
“What you say ?”
“Really, I am Catherine boyfriend, What’s a matter” kataku
“Oh God, She’s not tell me that she’s have boyfriend Fuck, She’s lie to me”
“Oh, I am sorry” Kataku
“Now, Just get out here, I don’t wanna see you anymore, before theres something
trouble with you”
Kulihat wajah Robert sedikit memerah, mungkin dia marah, ya kali ini aku berhasil memisahkan mereka
Keesokan harinya Catherine
mengajakku kerumahnya. Dia ingin berbicara denganku ternyata dia
memintaku untuk menjauh dari hidupnya, dan dia tidak ingin melihatku
lagi, mungkin persahabatan kami telah putus.
Oh tuhan mengapa yang terjadi sebaliknya, aku ingin Menjadi kekasih Catherine tapi mengapa yang terjadi aku adalah musuh dia.
------ooOOOoo------
Aku menyesali hal ini, namun
yang terjadi adalah harapan yang sirna aku tak menyangka yang terjadi
adalah harapan di luar kepalaku. Seharian aku mengurung diriku di kamar,
tanpa makan, tanpa minum. Biarlah aku tersiksa, sebab entah apa yang
harus kulakukan lagi.
Mungkinkah Jessica adalah jodoh
yang telah tuhan persiapkan untukku, mengapa ketika dia memintaku untuk
kembali aku menolak dengan angkuh.
Sial, mengapa tambah rumit seperti ini.
Hingga akhirnya aku tiba pada
suatu titik dimana aku merasa Jessica adalah jodohku. Kali ini aku
takkan pernah menyiakan lagi. Aku hubungi dia, namun tak ada satu pun
jawaban dari handphonenya, mungkin aku harus bertemu dia dirumahnya
------ooOOOoo------
Ketika aku tiba dirumahnya, rumahnya terlihat kosong, mungkinkah Jessica beserta keluarga telah pindah rumah. Aku tak tahu.
Aku bertanya kepada tetangga di sebelah rumah ternyata jawabannya mengejutkanku
“Jessica telah tiada, semenjak dua hari yang lalu, dia tewas akibat kecelakaan”
Ya, ternyata Jessica telah meninggal dunia, sementara orang tuanya pergi ke kota lain untuk melupakan Jessica dan aku.
Oh Tuhan, aku benar-benar
menyesali keadaan ini. Jika waktu bisa kuputar kembali ijinkanlah aku
bertemu dengannya satu kali lagi.
------ooOOOoo------
Cerpen Cinta bagaimana menurut kalian dengan kisah cinta yang sangat mengharukan ini? sok atuh mangga dikoment aja ^_^
No comments:
Post a Comment