Date Released : 1971
Genre : Action
Quality : Good
IMDB Rating : -
Cast : Dicky Zulkarnaen
Sinopsis :
Genre : Action
Quality : Good
IMDB Rating : -
Cast : Dicky Zulkarnaen
Sinopsis :
Si pitung sudah merasakan banyak keanehan pada kampung nya, pada saat itu duit penjualan kambing ko aji di curi orang yang tidak bertanggung jawab, si pitung pun merasa kebingungan. Jiih temanya pitung membongkar patok tanah yang dipasang oleh bapak longseng karena melarang untuk bertani.
Si pitung pun menghampiri ko aji untuk memberi tahu bahwa duit atas penjualan kambing dan tabungan persediaan menikah dengan aisyah wanita yang dicintai itu hilang dicuri orang. Anak buah bapak longseng menemui jiih dan memberi peringatan kepadanya patok tanah yang ditanamkan, tapi jiih melawan dan pitung melawan mereka, warga pun semakin tenang akan pembelaan jiih dan pitung, uang yang hilang itu telah ditemukan dan ternyata yang mencuri nya si komar anak buah longseng.
Pada malam hari Si pitung dan jiih mendatangi markas bapak longsen yang dijaga oleh anak buah, pitung dan jiih bermaksud mengambil harta yang telah diambil oleh bapak longseng untk dikembalikan kembali kepada warga. Anak buah longseng berteriak rampok yang membuat para kompeni bersiaga dan mencari pitung dan jiih. Adu tembak menembak pun terjadi, si pitung berhasil menundukan para kompeni tersebut. Lalu si pitung dan jiih membagikan uang kepada setiap warga untuk menebus tanah yang digadain ke tuan tanah.
Kompeni dan menir nya terus memburu si pitung ke setiap rumah dan menanyakan keberadaanya. Pitung dan jiih pun berhasil melarikan diri dari pemburuan para kompeni. Si pitung dan jiih merencanakan dengan warga untuk merampok khususnya untuk tuan tanah dan sebangsanya, perampokan itu tidak untuk memperkaya diri, melainkan untuk warga yang tertindas.
Dikala itu si pitung menyamar jadi kompeni demang meester untuk merampas dari orang yang selalu merampas warga yang nelayan, si pitung dan kawan-kawan nya berhasi mengambil barang-barang berharga dan si pitung memberikan surat bahwa sanya harus mendatangi demang meester. dari hasil itu si pitung membagi-bagi kan kepada warga. Saadin juragan tukang serong pun mendatangi demang meester dan memberikan surat yang kemarin dia kasih, juragan itu menanyakan barang berlian yang diambil demang meester. Demang pun merasa kebingungan dan juragan itu ternyata telah ditipu oleh si pitung yang menyamar menjadi demang meester.
Babeh siti lalu ditangkap oleh kompeni karena dia memakai kain berwarna merah yang punya si pitung, babeh nya dibawa ke polisi, lalu si pitung dan pak aji mendatangi untuk membela pak tua itu lalu pitung ditangkap oleh kompeni. Pak aji menyampaikan pesan kepada jiih akan penangkapan si pitung. Jiih pun tidak tinggal diam, dia menghampiri tmpat penyekapan si pitung. Dalam penyekapan, sipitung berhasil meloloskan diri bersama jiih.
Ternyata ada perampokan yang dilakukan oleh orang yang tidak dikenal atas nama pitung, perampokan itu terdengar samapi telinga para kompeni yang membuat menir marah dan mencari si pitung. Si pitung dan jiih pergi ke depok untuk mengambil harta si tokek yang sering meresahkan warga. Pitung mempunyai perasaan yang tidak enak lalu dia pulang ke kampung dan menemui aisyah, perasaan pitung pun terungkap.. Gadis yang dicintainya aisyah sudah dilamar oleh ki demang meester. Si pitung pun tidak tinggal diam dengan hal itu, pada saat ki demang akan pernikahan diselenggarakan aisyah pun dibawa oleh pitung.
Si pitung pun menghampiri ko aji untuk memberi tahu bahwa duit atas penjualan kambing dan tabungan persediaan menikah dengan aisyah wanita yang dicintai itu hilang dicuri orang. Anak buah bapak longseng menemui jiih dan memberi peringatan kepadanya patok tanah yang ditanamkan, tapi jiih melawan dan pitung melawan mereka, warga pun semakin tenang akan pembelaan jiih dan pitung, uang yang hilang itu telah ditemukan dan ternyata yang mencuri nya si komar anak buah longseng.
Pada malam hari Si pitung dan jiih mendatangi markas bapak longsen yang dijaga oleh anak buah, pitung dan jiih bermaksud mengambil harta yang telah diambil oleh bapak longseng untk dikembalikan kembali kepada warga. Anak buah longseng berteriak rampok yang membuat para kompeni bersiaga dan mencari pitung dan jiih. Adu tembak menembak pun terjadi, si pitung berhasil menundukan para kompeni tersebut. Lalu si pitung dan jiih membagikan uang kepada setiap warga untuk menebus tanah yang digadain ke tuan tanah.
Kompeni dan menir nya terus memburu si pitung ke setiap rumah dan menanyakan keberadaanya. Pitung dan jiih pun berhasil melarikan diri dari pemburuan para kompeni. Si pitung dan jiih merencanakan dengan warga untuk merampok khususnya untuk tuan tanah dan sebangsanya, perampokan itu tidak untuk memperkaya diri, melainkan untuk warga yang tertindas.
Dikala itu si pitung menyamar jadi kompeni demang meester untuk merampas dari orang yang selalu merampas warga yang nelayan, si pitung dan kawan-kawan nya berhasi mengambil barang-barang berharga dan si pitung memberikan surat bahwa sanya harus mendatangi demang meester. dari hasil itu si pitung membagi-bagi kan kepada warga. Saadin juragan tukang serong pun mendatangi demang meester dan memberikan surat yang kemarin dia kasih, juragan itu menanyakan barang berlian yang diambil demang meester. Demang pun merasa kebingungan dan juragan itu ternyata telah ditipu oleh si pitung yang menyamar menjadi demang meester.
Babeh siti lalu ditangkap oleh kompeni karena dia memakai kain berwarna merah yang punya si pitung, babeh nya dibawa ke polisi, lalu si pitung dan pak aji mendatangi untuk membela pak tua itu lalu pitung ditangkap oleh kompeni. Pak aji menyampaikan pesan kepada jiih akan penangkapan si pitung. Jiih pun tidak tinggal diam, dia menghampiri tmpat penyekapan si pitung. Dalam penyekapan, sipitung berhasil meloloskan diri bersama jiih.
Ternyata ada perampokan yang dilakukan oleh orang yang tidak dikenal atas nama pitung, perampokan itu terdengar samapi telinga para kompeni yang membuat menir marah dan mencari si pitung. Si pitung dan jiih pergi ke depok untuk mengambil harta si tokek yang sering meresahkan warga. Pitung mempunyai perasaan yang tidak enak lalu dia pulang ke kampung dan menemui aisyah, perasaan pitung pun terungkap.. Gadis yang dicintainya aisyah sudah dilamar oleh ki demang meester. Si pitung pun tidak tinggal diam dengan hal itu, pada saat ki demang akan pernikahan diselenggarakan aisyah pun dibawa oleh pitung.
No comments:
Post a Comment