Puisi Ws. Renda Untuk Ibu. Catatan Pelajar Kreatif kali ini akan berbagi Puisi Ws. Renda Untuk Ibu. Bagi sobat yang suka dengan kata-kata puisi kali ini saya akan berikan puisi dari Ws. Renda yang berjudul “Untuk Ibu“.
Puisi Ws. Renda Untuk Ibu mengajarkan kepada kita semua khususnya generasi muda indonesia
yang merupakan penerus perjuangan para pahlawan bangsa untuk selalu
tidak takut oleh berbagai ancaman yang datang, baik yang datang dari
dalam negeri maupun dari luar negeri.
Berikut Puisi Ws. Renda Untuk Ibu selengkapnya :
Matahari musti terbit.
Matahari musti terbenam.
Melewati hari-hari yang fana
ada kanker payudara, ada encok,
dan ada uban.
Ada gubernur sarapan bangkai buruh pabrik,
Bupati mengunyah aspal,
Anak-anak sekolah dijadikan bonsai.
Jangan takut, Ibu!
Kita harus bertahan.
Karena ketakutan
meningkatkan penindasan.
Manusia musti lahir.
Manusia musti mati.
Di antara kelahiran dan kematian
bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki,
serdadu-serdadu Jepang memanggal kepala patriot-patriot Asia,
Ku Klux Klan membakar gereja orang Negro,
Terotis Amerika meledakkan bom di Oklahoma
Memanggang orangtua, ibu-ibu dan bayi-bayi,
di Miami turis Eropa dirampok dan dibunuh,
serdadu Inggris membantai para pemuda di Irlandia,
orang Irlandia meledakkan bom di London yang tidak aman.
Jangan takut, Ibu!
Jangan mau gigertak.
Jangan mau diancam.
Karena ketakutan
meningkatkan penjajahan.
Sungai waktu
menghanyutkan keluh-kesah mimpi yang meranggas.
Keringat bumi yang menyangga peradaban insane
Menjadi uranium dan mercury.
Tetapi jangan takut, ibu!
Bulan bagai alis mata terbit di ulu hati.
Rasi Bima Sakti berzikir di dahi.
Aku cium tanganmu, Ibu!
Rahim dan susumu adalah persemaian harapan.
Kekuatan ajaib insan
Dari zaman ke zaman.
(Hamburg, 30 September 2003)
Demikian Catatan Pelajar Kreatif tentang Puisi Ws. Renda Untuk Ibu. Semoga bermanfaat dan terimakasih sudah membaca Puisi Ws. Renda Untuk Ibu.
No comments:
Post a Comment