Puisi Sekilas tentang Februari


Kala itu..
Tepat di februari dahulu
Aku mulai memberanikan diri
Merajut asa kembali
Menata serpihan-serpihan luka terdahulu
Aku mulai melirik-lirik
Ya, menatapmu dari kejauhan
Sejauh perbatasan terotoar itu
Terotoar sebagai lalu lintas
Tempat kau berlalu lalang
Sesekali kau tersenyum tanpa ujaran apapun
Aku bahagia meski tanpa berani menyapamu
Sekali
Dua kali
Sampai kesekian kalinya
Aku masih tetap begitu
Duduk sendiri
Menyendiri
Bersenderan ditiang pintu
Menunggumu
Lewat dengan sepintas senyuman kecil dibibir tipismu
Entah kau ada atau tiada
Aku terus melakukan itu
Satu
Dua
sampai kesekian kalinya
Selalu menunggumu
Menatapmu dari kejauhan
Sejauh perbatasan terotoar jalan itu
Senyummu..
Terlihat diantara sepoynya semilir angin
Menghempasku
Mengetuk hatiku
Untuk mulai mencintai lagi
Sayangnya..
Akhir dari februari terlalu menyakitkanku
Meski awalnya begitu indah
AKu harus kehilangan lagi
Lagi lagi tepat diakhir februari semuanya menjadi tangis
Dan yang tertinggal hanyalah sebatas kenangan
Aku sakit lagi
Jatuh lagi
Terluka lagi
Hanya itu yang terasa
Bahagia berubah sekejap mata
Menjadi tangis badai airmata
Terotoar itu..
Tempat berlalu lalangmu
Sebagai perlintasan senyummu
Sepi..
Tanpa adalagi dirimu
Hanya bayang bayang senyummu
Yang terlihat samar menjauhiku
Februari itu..
Hanya tentang perbatasan terotoar
Dan yang tertinggal hanyalah jejak-jejakmu..

No comments:

Post a Comment