Puisi Tatap bumi.. tantang hati...


Wahai hidup..
Setajam apa pun Luka yang diberikan pada masa Laluku,
Aku akan brusaha keras mendandani hatiku agar kelak ada hal yang Lebih baik yang bisa ku tawarkan pada diriku sndiri,
Aku akan menikmati waktu yang trbentang teramat panjang ddpnku,
Entah keikhlasaN yang akan menang atau kbencian...
Aku hanya berusaha melepaskan..
Tak lagi mengenggamnya teramat kencang..
Karna tlah berupaya pun aku..
Bila ia ingin pergi maka ia akan pergi..

Wahai hati..
Bersabarlah terus sampai nanti..
Akan datang masanya
Hal yang indah yang kan termiliki sendiri..
Lepaskan kekasih masalalumu..
Biarkn bayangnya ikut menghilang seperti dirinya yang hilang..
Jangan pernah berharap, sekalipun untuk menunggu..
Tak kan ada hal yang sama yang akan terjadi..
Semua seperti keseharusannya..
Nikmati masamu dicintai..
Bukan mencintai seseorang yang itu-itu saja..
Bergantilh hati..
Larutkan kesedihan..
Hempaskn perlahan agar tak lagi bersisa..

Wahai hari..
Esok kan terus berganti..
Sepanjang usia akan terus memiliki banyak cerita yang baru..
Jangan pernah berharap lagi untuk cerita yang lama..
Segala penantian akan jadi tersiakan...
Tatap bumi.. tantang hati...
Karna esok akan lebih baik dari ini..

sumber

Puisi taukah kamu



hei, taukah kamu
setiap aku berada dirumah ini
aku selalu membayangkan kamu
berada disini, membuatku merasa dicintai

setiap aku berada dikamar ini
aku memikirkan kamu
bersandar dipelukanmu
sampaiku terlelap di malam hari
setiap aku berada ditempat ini

aku selalu mengingat kamu
pernah berada disini bersamaku
mencinta dan merindu
walau tak ada lagi kamu
dan ku tau, kamu tak pernah lagi tau
hanya aku dan pikiranku yang menari riang ketika memikirkanmu

Puisi Duhai kepingan Hati


Pada kepingan hati yang mudah rapuh
Kucoba menguatkannya..
Berharap ia tetap bisa jadi tangguh
Meski sesering merasa kecewa..

Ah Entahlah..
Berulang kali luka itu mengikis pertahanan diri..
Merasa menjadi seseorang yang paling menyedihkan..
Merasa menjadi seseorang yang mudah menangis..
Aku menahankannya..
Menutupinya dengan senyum tawa yang kupunya..
Kuberusaha tunjukkan pada dunia bahwa aku bahagia..

Pada lembaran hari..
Kumeminta agar tintanya nanti mencoretkan cerita yang penuh keharuan untuk merasa bersuka..
Berharap ada ratusan juta kisah yang selalu jadi penyemangat..
Tapi entahlah..
Ketika kuserahkan semuanya..
Berusaha ikhlas menjalaninya
Kuberharap semua terjadi sesuai keinginan..

Heii cita-cita..
Aku sudah jauh melangkah..
Tertatih kutapaki jalan menujumu..
Beribu kecewa yang mampir kehariku
Pernah aku ingin menyerah..
Tapi kukuatkanlah..
Meski berdarah atau menjadi cacat..
Aku akan meraihmu..
Tetaplah dtujuanku..
Aku akan mengapaimu sampai aku dapat..

Heii cita-cita..
Rasanya tak sabar kumeneriaki dunia bahwa aku tlah sampai dengan sukses kearahmu..
Akan kuhapus luka duka dan airmata kegagalan..
Dan aku dengan senyum penuh bangga bahwa aku tak kan lagi berperih..

sumber

Puisi Aku yang biasa



Beberapa hari ini ku sering berjumpa dengan senja
Aku yg biasa bersembunyi dibalik jeruji gulita
Kini mulai tertawa dibawah sinaran surya
Meski aku masih pemalu
Terkadang tertunduk nan bisu
Mungkin karna aku sudah lelah
Dan kini saatnya tuk menyerah bukan untuk kalah tp berjuang melawan lemah
Ya... aku tak boleh lemah
Aku yg biasa membiru
Lipu diharu sendu
Tak akan berlarut dalam pilu
Rela tenggelam diatas derita
Aku bukan seperti itu
Aku yg biasa sendiri
Kini mulai membuka diri
Meski akhirnya masih sendiri
Namun saat ini berbeda dengan sebelumnya
Lebih berwarna yg kurasa
Lebih bersemangat dari yg kuduga
Aku yg biasa berputus asa
Kini lebih percaya
Tetap yakin dalam berharap
Tetap tenang meski harus melepaskan
Tetap sabar dalam ikhtiar
Sampai jalan ceritanya Dia tentukan yg terbaik dari yg terbaik
Dan aku yg biasa ini tetap ciptaan Dia Yang Maha Segalanya
Dan ku syukuri itu
Alhamdulillah

sumber

Puisi dear Tuhan


Dear..
Berapa lama aku bisa bertahan..
Sejauh ini kupaksakan untuk menahankannya..
Memilih diam dan terus lakukan apa yang menjadi kebiasaan..
Aku berusaha terus menjadi apa yang diharapkan.. 
Berpura-pura menikmati kebahagiaan ini..
Berpura-pura menyamankan keadaan ini..
Aku tak tau pasti selama apa aku menyanggupi ini..
rasanya ingin menukar jiwa ini kepada siapa saja..
Rasanya ingin menukar pemikiran ini kepada siapa saja..
Rasa hilang arah menghantui setiap jejak-jejak yang ku buat..
Rasa jenuh menjadi ciri khas yang biasa terbaca..
Aku tidak mengerti..
Sampai kapan aku bisa mengandeng ini bersama..
Dear..
Tuhan tau tanpa harus kuberi tau..
Tuhan pahami tanpa harus kuminta..
Tuhan pasti mendengar setiap ocehan dalam hatiku...
Tuhan pasti memaklumi setiap bisikan keluhanku..
Dear..
Seandainya ini mudah terkatakan..
Tanpa harus kupersulit ini dengan kata-kata yang aku sendiri tak bisa memahaminya..
Seandainya ini mudah kulakukan..
Tanpa harus kubebankan pikiranku dengan apa yang aku sendiri tak bisa mengartikan maksudnya..
Dear..
Aku tak tau..
Seberapa lama waktu bertahan membiarkan aku berpura-pura tahan dengan ini..
Dear..
Adakah kalimat yang bisa menenangkanku..
Kegelisahan.. Rasa sakit.. Apa arti ini??
Tuhan pasti tau maksud semua ini..
Pasti ada jalan yang terbaik yang tlah dpersiapkan untukku..
Aku hanya perlu menunggu..
Bukankah begitu??
Dear..
Jiwa mana yang bisa kutukari dengan jiwaku ini??
Seandainya bisa memilih tanpa harus diributkan lagi..
Aku mau memilih sendiri..
Jauh dari siapa pun yang memberatkan langkahku..
Dear..
Adakah tempat yang lain selain ini??
Yang bisa mengindahkan pikiranku..
Yang bisa mengisi setiap kekosongan yang terpancar dari tatapanku..
Aku merasa perlu..
Aku merasa butuh..
Seandainya bisa..
Dear..
Tuhan pasti akan memberikannya..

Puisi Andai



Cinta.....
andai kau tak tau apa itu
maka lihatlah kedua bola mataku
cintamu meninggalkan jejak disana


      Andai kau tanya kenapa itu kau
      maka jawabku tetap kau
      kau yang telah menjatuhkanku dalam cinta

Maka andai kau tak mengerti
maka aku....akupun akan sma
akupun tak mengerti
karena bagiku....Cinta tak  harus selalu diiringi dengan alasan.