oleh Bu Sri
Ketika rintik gerimis sayup membasah tanah
menyapu lembut bersama temaram
kota kenangan
Semarang.
menguntai kembali benang-benang
kenangan teriris perih pedih
pada janji ikrar abadi
ketika gerimis kembali sayup membasah
kota Semarang
mungkin harus tak ada lagi cinta dikenang
Tapi bayang tak pernah pudar
tak dapat aku menghindar
tak dapat aku taklukan
perasaan...
mengmbang...
tetapi menghujam
pada relung yang dalam
Desember...
puluhan tahun telah berlalu
kini menghilang bersama tetes air mataku
No comments:
Post a Comment