Puisi patah hati



Entah Di mulai darimana awal kisah ini..
Kadang ku mencoba kuat setegar batu karang..
Namun perlahan batu karang itu rapuh..
Oleh deburan teriakan ombak yg menghempas..
Ternyata Aku tak setegar dahulu..
Hati ini mulai berulah..
Sakit..
Perih tak tampak..
Akan duka yang menyiksa jiwa..
Namun semua tertahan tak dapat menyeruak..
Tak ada yang tau, tak ada yang peduli..
Tak ada yang mendengar jeritan hati ini..
Aku terdiam membisu hanya dengan air mata..
Kau Tau Apa..
Akan Duka yang menyiksa batin..
Sesak.. Resah..
Lagi Perih
Cukup Sudah Aku berbual pada dunia!
Aku tak tahan dengan semua dusta!
Dunia ini fana, tuan!
Rasanya aku ingin berteriak!
Namun Tuhan Ada ada saja..
Untuk apa kita saling dipertemukan
Jikalau kau hanya membuatku menderita!
Akan bualan racunmu itu!
Kau Bilang Aku sombong?
Tahu apa kau akan diriku?
Aku terlalu naif!! Kau pikir begitu??
Maaf Tuan! kau salah besar!
Aku terlihat sombong karena aku tak mau terlihat rapuh!
terutama dihadapanmu, tuan!
Cukup sudah aku berdusta dengan semuanya!
Aku terlalu banyak mengelak realita!
Jika aku adalah debu! Ku berharap angin menyapuku hingga terhapuskan!
Seperti Dongeng
Berharap bisa memiliki akhir yang bahagia
Tapi pada akhirnya aku menyadari
dongeng tidak selalu memiliki akhir yang bahagia
Dan sekarang aku tahu, aku begitu lelah untuk mengikuti alur cerita ini
tolong, katakan padaku di mana pintu keluar!!


sumber

No comments:

Post a Comment