Logika Ikhlas


logika-ikhlasMario Teguh The Golden Ways edisi Minggu 14 Agustus 2011 berjudul Logika ikhlas
di bawah ini sebagian dari kata-katanya…. ittu.

\
(=>) Selama kita ingin menjadi pribadi yang lebih benar, pasti kita diharuskan ikhlas. Karena untuk menjadi pribadi yang besar, Tuhan memberikan masalah. Masalah adalah anak tangga menuju kebesaran pribadi.
(=>) Mengapa kita tidak memulai kehidupan yang belum terjadi, yaitu hari ini, lalu menjadikan hari ini, ingatan yang indah.
(=>) Orang hebat itu mengikhlaskan diri diatas, bukan di dalam. Diatas masalah2 besar, yang berat. Dia tetap memilih gagah bersikap sebaik-baiknya diatas seburuk-buruknya masalah, karena dia sadar Tuhan memuliakan orang yang memuliakan dirinya.
(=>) Banyak orang sedang membangun ingatan yang buruk bagi besok karena tidak menggunakan logika ikhlas yang baik.
(=>) Jangan anda haruskan, bahwa wajah sennyum anda itu harus berasal dari hati yang juga senyum, tidak harus.
(=>) Orang yang berani bertindak karena ikhlas menerima kemungkinan gagal, akan lebih sering berhasil.
(=>) Ikhlas itu penting untuk menyelesaikan yang sudah terjadi dan meneruskan kehidupan dgn potensi2 yg baru
(=>) Ikhlas itu termasuk menerima bahwa kita tidak mungkin 100% benar seperti orang tidak sepenuhnya salah.
(=>) Lebih baik kita menerima bahwa kita mungkin menjadi penyumbang bagi keputusan dia yang tidak kita sukai.
(=>) Kalau semua burung yang menyanyi dihudan itu hanya yang suaranya baik, hutan itu jadi sepi.
(=>) Adikku, lebih banyak orang gagal karena kelebihan yang tidak digunakan, dari pada orang yang memiliki banyak kekurangan tapi berfokus pada yang bisa dikerjakannya.
(=>) Orang yang menggunakan yang sudah ada padanya, melakukan ya bisa dilakukannya, itu orang yang bersyukur.
(=>) Cara mensyukuri kelebihan adalah dengan cara bersegera melakukan sesuatu yang bisa dilakukan.
(=>) Menerima kekurangan adalah awal dari kelebihan, orang yang masih menyiksa dirinya dengan kesadaran mengenai kelamahannya, adalah orang yang lemah. Begitu dia menerima”saya lemah” sudah lebih kuat, karena segera setelah menerima bahwa sebagian dari diri kita ini adalah pelabuhan dari kelemahan, dia juga akan melihat kapal-kapal kekuatan yang ada dalam dirinya.

Sumber

No comments:

Post a Comment