Banyak yang menanyakanku sejak kapan aku mencintaimu
Tanggal pastinya aku tak akan pernah tau
Karena yang kuingat hanyalah rasa ini
tumbuh bukan berdasarkan hitungan numerik
yang harus selalu ditelisik
Seketika juga banyak pertanyaan
kenapa aku mencintaimu
Hei,,,bukankah Cinta tak memerlukan alasan?
Sanggahan orang - orang adalah
“everything happened for a reason”
Tetap jawabanku adalah
apakah Cinta membutuhkan alasan?
Mencintaimu dengan alasan sama saja mencintaimu dengan rasio
Padahal Cinta lebih pada perasaan
Meski memang perasaan tetap bisa dilogikakan
Mencintaimu adalah
Menyukai senyum sungging dan amarahmu
Menikmati tatap matamu juga rasa jengahmu
Merasakan pelukan yang sepaket dengan ego mu
Membuaikan mimpi - mimpi mu dan keluh kesah mu
Memainkan alunan riang dan nada tangismu
Betapa indahnya mencintaimu
Seperti itukah yang dijadikan alasan?
Menikmati keindahan, apakah diperlukan sebuah alasan?
Ini bukan alasan tapi ini yang aku rasakan
Dan ketika aku harus menjawab pertanyaanmu
“Sayang, kenapa kamu mencintaiku?”
Aku tak sanggup menemukan kalimat terindah sekalipun
Sama halnya dengan ketidaksanggupanku mengurai kata yang lebih dari sekedar “sayang”
untuk kuungkap padamu
Kalaupun akhirnya harus kutemukan jawaban
“Aku mencintaimu karena memang itulah Kamu”
Apakah kamu masih memerlukan jawaban selain itu?
Karena aku tak memiliki alasan apapun untuk pertanyaan retoris ini
sumber
No comments:
Post a Comment