Puisi asmara bibir


aku kau

dawai dawai pinus menerjemahkan rasa
sepantasnya aku menghanyut
menncium buku tangan yang kau julurkan di bibir ku

hipotesa galih dan ratna dan sejuta kamus cinta tlah ku tamatkan


dan silahkan dikau khusuk memahami duhai si putih keraton ku
merebahlah pada dada ku
memejamlah
rasa

saat desahku membisik
aku cinta
kau

aku kau

rona rona padi menguning tua kan rasa
dan lagi aku menghanyut
mencium lentik lentik yang kau sematkan di bibir ku

memejamlah
saat hati melafaz setia di bibir kita yang mengerat

aku cinta
kau


 


 oleh Van Gie Itoe Zezo

No comments:

Post a Comment