Cerpen Cinta : Cinta yang Berujung Penyesalan

Cerpen Cinta : Cinta yang Berujung Penyesalan, kali ini Meja dunia memberikan sebuah cerpen cinta dari Raja Gombal dalam cerpen cinta Remaja ini mengisahkan cerita cerpen sedih yang sanagat enak untuk dibaca, kayak  makanan aja yah, cerpen ini kayak nya mengisahkan penyesalan yang mendalam jadi kalo berbuat pikir dolo dech biar gak nyesal, hehehhe

Suara mesin pemotong rumput pagi membangunkanku yang tengah tidur terlelap, ya entah sudah beberapa hari ini aku sulit untuk tertidur, bukan karena aku tak mengantuk namun aku merasa teringat akan suatu kejadian yang menimpaku.

Tepat setahun yang lalu aku merasa kehilangan akan seseorang yang amat kucintai, dia adalah Jessica.

Jika tahun ini aku masih bersamanya mungkin ini adalah tahun kelima kami bersama. Aku mulai berpacaran dengannya tepat pada saat Jessica duduk di Bangku SMU tepatnya kelas 3. sedangkan aku umurku sekarang 24 tahun, Jadi bisa ditebak dong mulai umur berapa aku berpacaran dengannya.

Padahal hubungan keluarga kami begitu akrab, dan tidak ada satu pun permasalahan antara aku dan keluarganya. Malah mereka menganggap aku adalah pria yang tepat untuknya.

Hubungan kami dirusak oleh seorang pria yang bernama Andi, dia adalah seorang yang kukenal sangat munafik. Dia adalah seorang sampah masyarakat dan tidak memiliki pekerjaan. Mungkin secara kasar dia bisa dibilang seperti preman kampungan yang sok berkuasa di gang kami.

Namun entah mengapa Jessica sangat mengaguminya, dan kepincut olehnya, jika Jessica menilai Andi berdasarkan wajah mungkin dapat kumaklumi. Sebab Andi memiliki wajah yang lumayan tampan, berbeda dengan diriku yang hanya memiliki tampang pas-pasan. Wajar pula jika Andi memang di kagumi banyak wanita di gang kami, Yang kutahu dia sudah memiliki tiga pacar. Namun bagi kami dia tetap sampah masyarakat.

Pekerjaan Andi hanyalah penipu, dia bukanlah preman yang biasa duduk di tepi jalan atau di sebuah kios kecil. Dia kontrak di gang kami. Namun dia sering menipu banyak warga di daerah kami.

Mulutnya sangat berbisa, mungkin melebihi bisa ular. Dia pandai bersilat lidah sehingga dengan bakat itulah dia dengan mudahnya menipu warga gang kami, dan mungkin pula warga luar gang kami. Dengan kelincahannya itu pulalah dia memiliki uang yang melimpah ruah. Ratusan Juta, Puluhan juta, dan dia tidak pernah menipu orang dengan uang yang cukup kecil.

------ooOOOoo------

Kuambil handuk dari untuk menyegarkan tubuhku, lalu kubuat secangkir kopi hangat untuk memberikan warna yang baru untukku. Jarum jam saat ini menunjukkan pukul 09.00 pagi. Dimana setiap orang sudah sibuk dengan aktivitas mereka, Anak-anak sekolah, Dan bagi pegawai saat ini mereka sibuk di kantornya masing-masing.

Ngomong-ngomong perkenalkan, namaku Jimmy Prasetia , Orang-orang biasa memanggilku dengan nama Jimmy.saat ini aku bekerja sebagai freelance di bidang desain grafis. Mungkin dapat di kategorikan semacam pekerjaan advertising

Pekerjaanku tidaklah tetap, yah tergantung jumlah pemesananlah. Biasa kalo dapat job banyak, ya banyak pula pendapatanku, jika sedikit akan terjadi sebaliknya. Namun aku memiliki tabungan di Bank. Jadi aku tak pernah khawatir akan kehabisan uang dan sebagainya. Yah lumayanlah untuk hidupku yang belum berkeluarga seperti ini.

Kuhisap rokok dalam-dalam ditemani secangkir kopi hangat.

Sore ini aku memiliki rencana untuk berjalan di taman, bisa dibilang aku ingin mencari suasana baru di luar sana. Seorang seniman sepertiku memiliki kebiasaan mencari inspirasi baru di luar sana, sebab aku takkan menemukan inspirasi jika aku masih berada di dalam rumahku ini. Bukan hanya inspirasi mungkin aku dapat menemukan kekasih baru disana.

“Ya semoga saja hari tidak hujan” Pikirku

------ooOOOoo------

Syukurlah harapanku menjadi kenyataan, sebab hari ini hujan tak kunjung datang, ya aku lega sekali. Kuhidupkan sepeda motorku untuk kemudian menuju sebuah taman kota yang agak lumayan jauh dari gangku.

Tamannya sangat asri dan menyejukkan, di latar belakangi sungai yang mengalir dan pohon-pohon rindang. Di taman inilah biasanya anak muda sering berkumpul sebagian dari mereka mungkin ada yang pacaran.

Tak lama kemudian aku sampai di tempat yang kutuju. Kuhentikan sepeda motorku, lalu aku berjalan menuju kursi taman yang panjang, berwarna putih dan berada di bawah pohon. Di kursi itu aku melihat seorang wanita yang tengah menelepon dengan telepon genggamnya.

Aku amat senang berada di taman kota yang asri dan sejuk seperti ini. Daripada berada di Mall atau tempat hiburan lainnya. Karena Aku senang memandang pemandangan kota di bawah pepohonan.

“Ahahahahaha” aku mendengar seorang wanita tertawa yang duduk disamping kananku.

Suara tertawa itu amat keras, mungkin sepertinya wanita yang berkulit putih itu tengah bergembira.

Kupalingkan wajahku kearahnya, beberapa saat setelah ia menghentikan pembicaraannya. Ia mematikan handphonenya lalu memasukkan alat komunikasi sebesar genggaman tangan itu kedalam tasnya.

Wanita itu amat cantik, Kulitnya putih, rambutnya agak pirang. sepintas ia terlihat seperti keturunan Indo.

“Wah boleh kenalan nih” kataku dalam hati

Lalu aku senyum sendiri

“Kenapa mas” tanyanya

Aku tetap tersenyum

“Hallo mas” tanyanya lagi

“Yah, oh gak, I Just smile. Your laugh is to loud, it seems like scream” tanyaku

Dia hanya tersenyum manis

“Sorry, if I was disturb you, I don’t know you’re here and sit beside me” jawabnya

“Oh, It’s ok, hmm, So, kalo gak keberatan, Boleh tau gak namamu siapa”

“Oh, aku Catherine, I am indo-germany, my father is Javanese my mom is English”

“Oh, And Where are you come from” kataku

“I Come from Washington, And if you not mind, can you speak Indonesian, because I want to learn Indonesian Language, I am Student Exactly College Student” katanya

“Ok, I don’t have problem with that, but are you sure that your Indonesian Very well” tanyaku

“Gak masalah kok” jawabnya

“Tadi kamu menelepon siapa” kataku

“Pacarku”

“Astaga, ternyata dia sudah memiliki pacar”

Aku terdiam sejenak

“Kenapa”

“Ah, Gak ada apa-apa kok” aku tersadar dari lamunanku

------ooOOOoo------

Sebulan telah berlalu, sementara itu hubunganku dengan Catherine sudah dekat ibaratkan sepasang kekasih. Namun Kami hanya bersahabatan karena ku tahu Catherine telah memiliki kekasih yang tengah kuliah di Inggris

Entah kenapa timbul, rasa iri dihatiku setiap kali dia menelepon pacarnya. Jujur aku merasa sakit hati mengapa mereka bisa langgeng sedangkan aku tidak. Timbul niatku untuk memisahkan mereka dengan cara yang licik.

Hingga Suatu hari lewat sebuah sms Jessica mengajakku untuk bertemu di sebuah kafe. Aku tak tahu maksudnya apa. Namun permintaannya tetap kupenuhi. Sepertinya ada pembicaraan penting diantara kami.

Aku tiba di sebuah Kafe yang telah di janjikan sebelumnya, wajahnya tampak sedih.

“Hi Jessica” Tanyaku

“Hi” Jessica tersenyum kecut

“Hmm, ada apa” tanyaku

“Aku ada permasalahan yang ingin kubicarakan denganmu, kamu masih sayang gak sama aku” tanyanya

“Sayang, selama ini kamu kemana aja” jawabku

Lalu aku menggelengkan kepala

“Jim, kasi aku kesempatan sekali lagi” pintanya

“Ah, dasar wanita local, bisanya hanya menyiksaku saja, lebih baik aku dapatkan Catherine walau apapun caranya” jawabku dalam hati

“Gak ada kesempatan kedua untukmu” Jawabku ketus

Lalu aku pergi meninggalkan Jessica, aku tak perduli walau dia sedih ataupun menangis, ah siapa sih dia. Wanita local gak ada yang benar, Cuma tamatan SMU. Bisanya hanya mempermainkan perasaanku saja.

------ooOOOoo------

Robert kekasih Catherine telah datang dari Inggris. Dia sedang berliburan di kotaku, dia ingin bertemu kekasihnya. Untuk itulah Catherine memintaku untuk tidak menemuinya selama seminggu. Duh, batinku pasti akan terasa tersiksa.

Ah, sial ini adalah minggu yang sial bagiku. Haruskah aku menerima Jessica kembali. Tentu tidak. Aku takkan pernah mengalah demi mendapatkan seorang wanita seperti Catherine. Walau apapun yang terjadi.

Hingga akhirnya aku bertekad menemui Robert pada hari Rabu di rumah Catherine, karena dia menginap disana. Dan dia tidak memiliki sanak famili di sini. Setibanya disana aku akan mengaku sebagai kekasih Catherine bukan sahabat Catherine.

Aku yakin cara ini akan berhasil, walaupun aku dipukuli olehnya

------ooOOOoo------

Hari yang dinantikan pun tiba, kini saatnya aku memberanikan diri untuk mengaku sebagai kekasih Catherine. Dengan sepeda motorku aku pergi kerumah Catherine.

Tak lama kemudian aku tiba di rumah Catherine.

Kuketok pintu rumah Catherine.

Lalu pintu rumah dibuka oleh seorang pria bule, dan kutahu dia adalah Robert

“I am looking Catherine, is she there” tanyaku

“She’s not here, She’s goes to the market, not far from here” Jawabnya

“Hmm” aku menggumam

“And then who are you” tanyanya

“I am Catherine boyfriend” jawabku

“What you say ?”

“Really, I am Catherine boyfriend, What’s a matter” kataku

“Oh God, She’s not tell me that she’s have boyfriend Fuck, She’s lie to me”

“Oh, I am sorry” Kataku

“Now, Just get out here, I don’t wanna see you anymore, before theres something

trouble with you”

Kulihat wajah Robert sedikit memerah, mungkin dia marah, ya kali ini aku berhasil memisahkan mereka

Keesokan harinya Catherine mengajakku kerumahnya. Dia ingin berbicara denganku ternyata dia memintaku untuk menjauh dari hidupnya, dan dia tidak ingin melihatku lagi, mungkin persahabatan kami telah putus.

Oh tuhan mengapa yang terjadi sebaliknya, aku ingin Menjadi kekasih Catherine tapi mengapa yang terjadi aku adalah musuh dia.

------ooOOOoo------

Aku menyesali hal ini, namun yang terjadi adalah harapan yang sirna aku tak menyangka yang terjadi adalah harapan di luar kepalaku. Seharian aku mengurung diriku di kamar, tanpa makan, tanpa minum. Biarlah aku tersiksa, sebab entah apa yang harus kulakukan lagi.

Mungkinkah Jessica adalah jodoh yang telah tuhan persiapkan untukku, mengapa ketika dia memintaku untuk kembali aku menolak dengan angkuh.

Sial, mengapa tambah rumit seperti ini.

Hingga akhirnya aku tiba pada suatu titik dimana aku merasa Jessica adalah jodohku. Kali ini aku takkan pernah menyiakan lagi. Aku hubungi dia, namun tak ada satu pun jawaban dari handphonenya, mungkin aku harus bertemu dia dirumahnya

------ooOOOoo------

Ketika aku tiba dirumahnya, rumahnya terlihat kosong, mungkinkah Jessica beserta keluarga telah pindah rumah. Aku tak tahu.

Aku bertanya kepada tetangga di sebelah rumah ternyata jawabannya mengejutkanku

“Jessica telah tiada, semenjak dua hari yang lalu, dia tewas akibat kecelakaan”

Ya, ternyata Jessica telah meninggal dunia, sementara orang tuanya pergi ke kota lain untuk melupakan Jessica dan aku.

Oh Tuhan, aku benar-benar menyesali keadaan ini. Jika waktu bisa kuputar kembali ijinkanlah aku bertemu dengannya satu kali lagi.

------ooOOOoo------

Cerpen Cinta   bagaimana menurut kalian dengan kisah cinta yang sangat mengharukan ini? sok atuh mangga dikoment aja ^_^

No comments:

Post a Comment