suatu malam kuberkata


meratap, tiadalah elok memuji diri dalam kesukaran
lencana lencana keemasan yang hinggap dibelacu
satu persatu merubah dirinya menjadi kuning keperakan
kilaupun tak jua mampu menerangi yang harus diterangi

rancu memang, namun adakalanya pohon tumbuh tanpa serabut akar
memanjang kedalam hingga  menembus luar
melilit kuat hingga tak sentak mampu bernafas
remukan sanggah hingga tak mampu membusungkan dada

ingin rasanya memberi yang tak mampu terberi
hati menciut serasa hilang damping berdamping
aroma sejuk sirna ditelan manis kata berucap

bak kisah antah berantah yang tersesat dialam fikirnya
beralih kesamping mencari karib
beralih keatas mencari ilham
namun, tiada sambung jalan hendak diltuju

No comments:

Post a Comment