Cerpen Sedih - Catatan Nima

 CATATAN NIMA
Karya Aini Malindo

SELAMAT MEMBACA!!!
Perhatian!!!!!
Buat yang pengen nangis,, bisa siapkan tisu!hiks!!!!
Buat yang ketawa sepertinya ANDA AKAN MULAI MENANGIS
Buat yang pecicilan pasti bakal diam seribu bahasa............
Dan buat....... eits...........ga jadi,, ujung2nya malah ga bca pula........
Oke HAPPY READING...........

Jumat , 11 maret 2011
“Dear diary..............
Sekarang aku memiliki diary baru,, yang lama telah penuh oleh goresan pena ku yang sama sekali tak ada arti, yang tergores begitu saja tanpa ku tau. diary, Tadi aku bertemu kembali dengan wajah yang ku rindukan, meski hampir tiap hari aku bertemu dengannya. diary, aku sangat senang karena dia tersenyum kepadaku meski sekejap,, aku tak akan melupakan senyum itu..... aku mencintainya,, meski ia tak tau itu......... kau pun tau itu kan diary,, karena kepada mu aku bercerita,, ku mohon diary, jagalah rahasia ini,, kau sahabat terbaikku”

Senin, 14 maret 2011
Diary,, taukah kamu betapa senangnya aku,,, tadi aku terjatuh bahkan aku sekejap kehilangan penglihatan,, hitam dan kelam,, AKU PINGSAN. Dan disaat aku terbangun,, dia orang pertama yang kulihat, dia menolongku,, aku terjatuh pada saat upacara sekolah, seperti kebiasaan yang sudah biasa terjadi padaku........ namun karena kejadian tadi, aku tak apa jika harus pingsan asalkan bisa dekat dengan dirinya....... im happy.........

Saptu, 19 maret 2011
Aku benci cinta, cinta membuatku buta dan terluka,, cinta yang membuatku ku harus bangun pagi dan menanam pohon harapan,, dan karena senja pohon itu layu dengan sendirinya,, namun dengan bodohnya,, aku terus melakukan itu!!!! Aku bodoh!!! Lelaki yang kucintai telah ada yang memiliki, mereka begitu cocok! Tapi mengapa aku menangis, aku harus bahagia melihat orang yang kucintai bahagia,, namun aku tak bisa! Aku sangat tersiksa, rasa cintaku padanya terlalu besar,, meski ia tak sempurna, ia hanya lah manusia biasa, murid biasa dari keluarga sederhana, bahkan ia pun tak tampan, namun kelembutan hatinya membuat aku kian luluh meski aku tak begitu mengenalnya, begitupun dia,,,

Senin, 21 maret 2011
Tadi bunda mengajakku untuk cek up ke dokter, aku bosan dengan jarum suntik yang terus melukai bagian tubuhku, aku juga bosan dengan berbagai obat yang harus ku telan, begitu pahit! Aku juga bosan dengan tetoskop yang menyentuh dadaku, dingin! Sangat dingin!,, namun apa lagi, ini memang harus ku lakukan, karena penyakit jahanam yang menggelayang di tubuhku. Diary, apa karena penyakit ini, aku tak pantas untuk mendapatkan apa yang aku mau, yaitu fradi! Hal yang ku anggap adalah CINTA!

Minggu, 17 april 2011
Maafkan aku diary,, lama sekali aku tak menulis diatas kertasmu yang cantik ini,, kondisiku semakin melemah, aku harus opname di rumah sakit, fradi menjengukku. Dan ternyata gadis yang selama ini kulihat bersamanya,, bukanlah pacarnya, melainkan teman dekat, hampir setiap hari fradi selalu menjengukku, aku sangat senang,, penyakit ini bukan Cuma musibah namun juga anugrah, tapi...........fradi malah justru tau, kalau aku itu sangat lemah, apa mungkin dia kasihan padaku? Apapun itu, aku sekarang sangat dekat dengannya.

Senin, 18 april 2011
Sekarang aku kembali ke rumah sakit, beruntung aku menyuruh bunda untuk mengambilmu, aku sangat ingin dekat denganmu saat ini, diary! Tadi aku kembali pinsan, hidung ku berdarah, tubuhku terasa lemah, dan kurasakan kakiku tak lagi dapat bergerak, namun ku paksakan untuk bercerita dengan dirimu. Mungkin aku telah sampai di waktuku, akhir dari semua penderitaan ku, bukan hanya derita namun juga kebahagiaan, aku telah mengenal jauh tentang lelaki yang ku cintai, ia sangat tulus, hatinya mungkin sebening air. Aku sendirian diary, bunda dan ayah masih menemui dokter dan fradi telah pulang!!! Eh aku salah,, aku masih denganmu....... terimakasih diary.........

Itulah lembaran demi lembaran goresan pena naima larasati atau biasa dipanggil nima,, goresan terakhir pada tanggal 18 april 2011,, yang membawanya pergi untuk selama-lamanya,, tangannya tak lepas dari sebuah kumpulan kertas yang disebut diary dan dianggap sahabat olehnya.......

Beribuan tangis menyambutnya, termasuk tangis fradi, lelaki yang ia cintai...... fradi membaca semua tulisan nima, ia beruntung di cintai oleh gadis yang kuat dan tegar seperti nima, gadis yang selalu menebar senyum dimana pun ia berada,, tampak raut penyesalan di wajah fradi, mengapa bukan sejak lama ia mengenal gadis itu,, mengapa disaat gadis itu terkulai lemas beberapa minggu yang lalu,, ia baru mengenalnya.

Fradi juga membaca diary nima yang lama,, yang isinya semua tentang dirinya,, pertama bertemu dengannya,, fradi pun sadar sejak mengenal nima, ia pun sebenarnya memiliki rasa yang sama....... namun kondisi ia dan nima sangat berbeda,,, nima dari golongan yang tinggi dan ia sederhana..... namun kembali ia merasa kan rasa penyesalan yang begitu dalam.........

. hingga saat ini menginjak satu tahun meninggalnya nima, fradi selalu menyempatkan diri untuk nyekar ke makam gadis yang ia cintai itu..... entah berapa banyak bunga hias yang menghiasi makam gadis itu, dan semua dari fradi. Sampai sekarang ia belum bisa melupakan nima terlebih penyesalan yang akan terus ia simpan sampai ia menemui nima kembali.

Ingatlah kawan!! Cinta memang tak harus memiliki! Namun ada kala kita harus berjuang mendapatkan cinta! Tak memandang apapun, namun juga tidak menghilangkan harga diri!!! Jika kau seorang lelaki,, nyatakan perasaan itu,, dan jika kau seorang wanita jangan hanya menunggu dan diam saja!!!!

Yang baca tinggalkan jejak

Yang ga bca,, eIts bukan NGGAK tapi BELUM!!! Ea HARUS BACA!

SPECIAL TO =>
“SEMUA MANUSIA YANG PUNYA CINTA”
“SEMUA COWOK PENAKUT YANG TAKUT UNTUK NYATAKAN CINTA”
“SEMUA CEWEK YANG BIASA MENUNGGU DAN DIAM SAJA”

PROFIL PENULIS
Nama : Aini Malindo
TTL : Padang, 16 Juni 1995
Kelas 2 SMA Negeri 1 Liwa 
Add FB : http://www.facebook.com/maliendoe

No comments:

Post a Comment